[31] - Korban Pertama

895 76 8
                                    

"Nona, baru saja pak Chandra mengabari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nona, baru saja pak Chandra mengabari. Dokumen terakhir sudah selesai, apakah perlu dia mengantar semua dokumen itu ke sini?" lapor sekretaris Sheyna membuat wanita itu yang tadinya sedang menatap papan tulisnya menoleh.

"Tidak perlu, suruh dia menyimpannya." jawab Sheyna membuat sekretarisnya mengangguk paham dan pamit pergi.

Sheyna kembali menoleh ke arah papan tulis di hadapannya yang penuh dengan coretan spidol merah dengan foto-foto orang yang terlibat dengannya sejauh ini, dengan kata lain adalah calon korban pembalasan dendamnya.

Sudut bibir Sheyna perlahan terangkat naik dengan merinding di seluruh tubuhnya, wanita itu tersenyum lebar penuh kepuasan. "Akhirnya ... setelah menunggu lama, aku akan balas dendam pada kalian semua." tuturnya dingin.

"Semuanya dimulai pada malam ini ...." imbuhnya sembari menatap datar pada foto-foto yang sudah tersilang dengan warna merah.

WiS?

Suara musik yang memekak di telinga, bau alkohol yang menyeruak di seluruh ruangan menusuk indra penciuman. Langkah kaki kecil namun terdengar jelas oleh orang-orang di sekitarnya, atensi yang tertuju padanya tidak menurunkan sedikit pun kepercayaan dirinya di balik topengnya.

Ya, Sheyna kembali melangkah masuk di Horm Night Club dengan penampilan yang sama seperti waktu pertama kali dia menginjakkan kakinya di sini. Rambut bergelombangnya yang tergerai menutupi punggung telanjangnya, nightgown berwarna hitam serta topeng putih yang menutupi setengah wajahnya.

Penampilan yang mencolok dan langsung diingat oleh orang-orang di sekitar sana.

'Si wanita bertopeng kembali'

Itulah yang banyak ia dengar selama berjalan menuju bar. Sorot mata coklatnya fokus pada dua orang di ujung counter yang tengah saling tertawa, yang tak lain dan tak bukan adalah Lida dan Bian. Sheyna melewati salah satu pria yang memakai kemeja putih dan berbisik, "Lakukan tugasmu."

Pria itu mengangguk dan memanggil salah satu bartender di dekatnya. "Saya ingin minum racikan dari bartender terbaik di sini, saya akan membayar dua kali lipat jika dia datang sekarang." ujar pria itu terdengar hingga indra pendengaran Sheyna.

Sheyna tersenyum miring saat melihat bartender yang melayani pria tadi menghampiri Lida yang tengah membuat minuman untuk Bian. Terlihat dari kejauhan Lida mengangguk setuju dan berjalan, Sheyna langsung memutar tubuhnya begitu Lida berselisih dengannya.

Ekor matanya menangkap punggung Lida yang tengah berjalan menuju pria tadi, pria suruhannya. Sheyna kembali memutar tubuhnya dan berjalan mendekati Bian, tanpa berkata apa-apa dia mengambil tempat duduk di samping kiri Bian.

Merasa kehadiran seseorang di sampingnya, Bian menoleh ke arah kiri dan terkejut dengan kehadiran wanita bertopeng itu. Dia merasa familiar, namun tidak dapat mengingat dengan jelas siapa wanita bertopeng tersebut.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now