[25] - Perun Junior High School

847 79 8
                                    

'Perun Meraih Juara Pertama dalam Perlombaan Atletik Lari Jarak Jauh Tingkat Nasional'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Perun Meraih Juara Pertama dalam Perlombaan Atletik Lari Jarak Jauh Tingkat Nasional'

'Perun Junior High School Berhasil Meraih Juara Pertama dalam Olimpiade Kimia Tingkat Nasional'

'Prestasi Siswa Perun Junior High School Melunjak Naik'

'Perun Junior High School Mendapatkan Akreditasi A'

Adelya mengeratkan kepalan tangannya begitu membaca berita pada layar komputernya, tak lama kemudian ponselnya berbunyi menampilkan sebuah nama yang sudah dia duga-duga akan menghubunginya begitu sorotan mengenai Perun memenuhi media massa.

'Ayah'

Adelya menarik napas dalam dan menggeser ikon hijau pada layar ponselnya, dia menempelkan ponselnya pada daun telinganya. Dalam sekejap, teriakan menggema di telinganya, "APA YANG SELAMA INI KAU LAKUKAN????"

Adelya memejamkan matanya, "Ayah ...."

"Adelya Veneranda Horm, aku tidak akan memberikan keringan padamu bahkan jika kau adalah anakku. Aku tidak akan menyerahkan posisi Presdir Horm padamu, jika kau tidak memiliki perkembangan selama setengah tahun ke depan, kesepakatan kita batal."

Brak!

Adelya sontak memukul mejanya terkejut dan berteriak, "Ayah!"

"Maka lakukan pekerjaanmu dengan benar, Adelya!"

Adelya mengepalkan tangannya erat, dia menggertakkan giginya dan menarik napas dalam mencoba menenangkan dirinya. "Aku berusaha, Ayah. Aku sedang berusaha memikirkan jalan keluarnya ...." kata Adelya menggigit bibir bagian bawahnya.

"Jangan mempermalukanku, Adelya. Aku juga tidak menginginkan posisi ini jatuh ke pamanmu, tapi jika kau tidak memenuhi kualifikasi sesuai persyaratan, kau akan dibuang."

"Aku mengerti, Ayah. Sebentar lagi aku akan rapat, aku tutup terlebih dahulu." ucap Adelya segera mematikan panggilan secara sepihak. Dia menarik napasnya dalam dan menghembuskannya untuk ke sekian kalinya.

Prang!

Adelya melempar vas bunga kecil yang menjadi hiasan di atas mejanya penuh amarah. Dadanya kembang kempis, rahangnya mengeras menahan amarah dalam dirinya. Dia menyisir rambutnya ke belakang, "Perun sialan, Sheyna sialan!"

Adelya berjalan keluar dari ruangannya menuju ruang rapat. Begitu pintu ruang rapat terbuka, para guru yang sedang menunggunya langsung bangkit dari duduk mereka untuk menyambut Adelya. Dia mengambil langkah lebar menuju kursi kebesarannya di ujung meja dan duduk.

"Semuanya pasti sudah mendengar berita pagi ini, Perun Junior High School. Mereka lagi-lagi mendapatkan perhatian media massa, banyak pendapat yang mengatakan mereka akan menyaingi Horm cepat atau lambat. Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang terjadi mengenai perlombaan yang anak-anak ikuti? Pelatihan mereka?" tanya Adelya dingin dan menusuk.

Who is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang