[50] - Fall in

864 60 3
                                    

"Berita terkini, penerus Horm saat ini, Adelya Veneranda Horm diduga melakukan percobaan pembunuhan semalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berita terkini, penerus Horm saat ini, Adelya Veneranda Horm diduga melakukan percobaan pembunuhan semalam. Sekarang korban tengah menjalani rawat inap di rumah sakit."

"Adelya Veneranda Horm menjadi tersangka percobaan pembunuhan, saat ini tersangka ditahan pihak berwenang ...."

"Tersangka A sedang menunggu jadwal sidang dari pihak hukum yang terkait ...."

"Keluarga besar Horm sedang diselidiki pihak kepolisian ...."

Chandra menurunkan volume siaran televisi membuat Sheyna melemparkan tatapan penuh tanda tanya, dia bahkan belum selesai mendengar berita yang penuh tentang Adelya dan Horm. Chandra tersenyum tipis melihat tingkahnya yang terlihat seperti anak kecil yang merasa terganggu.

"Setidaknya habiskan makananmu baru lanjut menonton, lagipula beritanya tidak akan hilang begitu saja. Karena kali ini Adelya dan Horm benar-benar mendapatkan pukulan telak." terang Chandra membuat Sheyna mendengus tidak suka.

"Tidak sopan."

Chandra mengedikkan bahunya tidak peduli. Setelah kejadian semalam, dimana Sheyna melempar dirinya sendiri ke jurang, dia ditemukan tidak sadarkan diri dengan kepala penuh darah serta tubuh yang luka-luka akibat ranting.

Beruntung saja dia dapat menemukan Sheyna lebih cepat hingga tidak ada luka yang serius, hanya saja wanita itu sempat berada dalam kondisi kritis karena kehilangan banyak darah. Sejak saat itu Chandra terus berada di rumah sakit menemani Sheyna hingga sekarang, kasus Adelya dia serahkan sementara pada rekannya.

Chandra memotong buah apel dengan tekun, sedangkan Sheyna fokus menghabiskan buburnya. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing tanpa berniat bertukar kata. Chandra membuka pembicaran terlebih dahulu tanpa mengalihkan perhatiannya dari apel di tangannya.

"Kenapa kau harus melempar dirimu ke jurang? Bagaimana jika kau tidak selamat? Bahkan semalam kau sempat masuk kondisi kritis, jika saja ...jika aku tidak menemukanmu dengan cepat, kau tidak akan selamat." tanya Chandra membuat pergerakan Sheyna terhenti. Dia meletakkan sendok buburnya, lalu mengaduk-aduk bubur tersebut dengan senyuman di wajahnya.

"Aku selalu melihat peluang dimana aku berada, Chandra. Aku sudah memperhitungkannya, namun dalam dunia ini ...pertaruhan itu adalah hal yang penuh misteri. Seberapa jauh atau cepat aku memperhitungkan sebuah kemungkinan, pasti ada kemungkinan tak terlihat yang dapat terjadi. Seperti katamu, aku bisa saja mati jika tidak ditemukan olehmu dengan cepat." jelas Sheyna membuat Chandra termenung memandangi apel di tangannya.

Dia sedikit memahami perkataan Sheyna.

Sheyna sudah memperhitungkan bahwa dirinya bisa saja tidak selamat, karena itu dia bertaruh. Apakah Chandra, dirinya, dapat mencegah jatuhnya dirinya atau menemukan dirinya setelah terjatuh ke jurang. Dan jawabannya adalah yang kedua, Chandra menemukan dirinya dalam waktu singkat.

Senyuman Sheyna semakin mengembang melihat raut wajah Chandra yang berubah menandakan dia tengah memahami perkataannya. Sheyna kembali berbicara, "Sama seperti yang kulakukan pada Adelya dan mereka semua. Aku sudah memperhitungkan semua rencanaku akan berhasil, namun aku juga bertaruh pada nama Perun. Nama yang kubawa ini adalah harga matiku di mata dunia, jika Perun tercium oleh media massa, maka karirku hancur."

Who is She? [END]Where stories live. Discover now