[10] - Labirin

1.2K 128 29
                                    

Di dunia ini, ada tiga dosa besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di dunia ini, ada tiga dosa besar.

Yang pertama adalah lemah.

Bugh

"Ugghh ...." erang Sheina memegangi perutnya yang ditendang.

Lelaki itu melihat Sheina yang dipukuli dari kejauhan. Dia mengepalkan tangannya kuat-kuat, sangat besar keinginannya menolong gadis yang dikelilingi lima gadis lainnya.

Yang kedua adalah tidak memiliki keberuntungan.

Dia teringat dengan kejadian kelamnya saat sekolah menengah pertama.

"Hei, bagaimana bisa kau memukulnya? Bukan sekali, tapi setiap hari!" pekik lelaki itu lantang melindungi lelaki yang sudah babak belur di tanah. Beberapa pria di hadapannya saling memandang, lalu tertawa.

"Dasar bajingan tukang ikut campur!"

Bugh

Pukulan keras yang melayang pada rahangnya membuatnya terlempar ke belakang dan jatuh terduduk. Lelaki lain yang berdiri di belakangnya tertawa, lelakiitu mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya yang sobek sambil menatap tajam pada para perundung di hadapannya.

"Mati kau sekarang, sialan!" umpat lelaki di hadapannya menyeringai jahat.

Yang ketiga adalah tidak memiliki kekuasaan.

Bugh bugh bugh

Lelaki itu melindungi kepalanya dari tendangan-tendangan yang menyerangnya. Sejak dia membantu korban perundungan, nasib itu berganti ke dirinya dan tidak ada yang menolongnya sama sekali.

Karena yang merundungnya adalah orang yang berkuasa.

"Adelya, sudah waktunya." peringat Maya membuat Adelya yang asik menendang Sheina menoleh, dia menyisir rambutnya ke belakang sambil berdecak kesal.

"Ayo pergi." perintah Adelya langsung diangguki teman-temannya. Netra coklat Sheina menangkap sosok lelaki yang berdiri dengan tangan mengepal tak jauh darinya, lelaki itu tersentak kaget dan segera berlari menujunya.

"Chandra ...." lirih Sheina mencoba tersenyum walau wajahnya sudah babak belur.

Chandra Aras, lelaki yang selalu memperhatikan Sheina. Dia hanya 'melihat' tetapi tidak membantunya. Karena dia lemah, dia tidak beruntung dan paling parah adalah tidak memiliki kekuasaan untuk melawan Adelya.

Chandra menggigit bibirnya menatap Sheina sakit hati, "Kamu tidak membenciku?"

Sheina terkekeh, dia mencoba bangkit dari tanah dan Chandra membantunya dengan tangan yang bergetar. Sheina merasakan getaran tangannya yang tersalur melalui kulitnya, "Bagaimana bisa aku membenci orang sepertimu?"

"Tapi aku tidak membantumu! Aku tidak menolongmu, Sheina!" pekik Chandra nyaring sambil menunduk di hadapan Sheina.

Sheina memegang tangan Chandra perlahan membuat pria itu mendongak menatap netra coklatnya yang jernih, gadis itu tersenyum padanya. "Chandra membantuku. Setidaknya kamu membantuku mengobati lukaku saat mereka tidak ada ...." ujar Sheina tersenyum tulus.

Who is She? [END]Where stories live. Discover now