[15] - Undangan⚠️

1.2K 112 40
                                    

⚠️Warning : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

⚠️Warning : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang saya tengah bersama kepala sekolah Perun Senior High School, Sheyna Ferin. Nona Sheyna, ada satu pertanyaan yang selalu menjadi pertanyaan publik, kenapa Anda jarang terlihat bahkan saat berita mengenai prestasi siswa Perun Senior High School kemarin?"

Wanita itu tersenyum tipis, dia menoleh ke arah kamera lalu beralih ke arah wanita di sebelahnya, rambut panjangnya yang bergelombang ikut bergerak mengikuti arah kepalanya. "Untuk undangan wawancara kemarin, saya meminta maaf karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Untung saja kali ini saya bisa menghadiri acara ini, hahaha ...."

"Baiklah, Anda memang sibuk sekali, ya. Kali ini kami ingin bertanya-tanya sedikit mengenai pembukaan Perun Junior High School dan juga kabarnya ada lima siswa yang menjadi siswa pertukaran di beberapa sekolah New York, benar?" tanya wanita di sampingnya yang bertugas sebagai pewarta.

"Iya, itu benar. Baru tadi pagi saya mendapatkan kabar bahwa mereka sudah di antar hingga rumah orang tua asuh mereka, saya berharap banyak pada anak-anak tersebut menikmati kehidupan sementara mereka. Mengenai pembukaan Perun Junior High School juga sudah kami tetapkan tanggalnya dan pastinya kami akan mengundang pimpinan siaran untuk bersedia hadir pada acara peresmian kami." jawabnya panjang lebar.

WiS?

"Hah? Sheyna Ferin? Dia mengganti namanya?" tanya Lida terheran-heran, tak lama terdengar bunyi bel pintu apartemennya. Lida segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar membuka pintu tanpa berwaspada.

Srek

Lida menunduk melihat amplop yang tak sengaja dia tinjak, dia mengernyit heran dan mengambil amplop tersebut. Dia mengedarkan pandangannya dan kembali masuk ke dalam apartemennya sambil membuka amplop itu.

Kedua matanya melebar melihat isi amplop tersebut, "Perun, ini ...undangan?"

Lida menoleh ke arah televisinya yang masih menampilkan siaran wawancara bersama wanita yang bernama Sheyna Ferin itu dengan tatapan yang rumit. "Apa maumu, sialan?" tanya Lida menahan emosinya.

WiS?

"Nona, seseorang mengantarkan sesuatu untukmu. Mungkin undangan ...." lapor seorang wanita berjalan mendekati Maya yang sibuk dengan komputernya, Maya menoleh heran dan mengambil alih amplop putih tersebut.

"Baiklah, terima kasih. Kamu bisa kembali bekerja," ujar Maya langsung diangguki wanita itu.

Maya membuka amplop putih tersebut dan menarik sebuah kartu di dalamnya. Dia terdiam melihat isi kartu tersebut, kartu undangan untuk menghadiri peresmian sekolah baru Perun. Dia menoleh ke arah televisinya yang masih menyala menampilkan siaran menghebohkan itu.

Who is She? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang