Bagian 2

7.4K 657 84
                                    

Jika suka dengan cerita ini jangan lupa beri dukungan melalui vote dan komen 🙏

—————

Kriiiing! Kriiing!

"Oke sampe sini dulu pelajarannya. Jangan lupa kerjain tugas dari Bapak. Selamat Siang." Ujar guru matematika menutup sesi pelajaran.

Jam istirahat berlangsung, para siswa terlihat merenggangkan tubuh mereka sejenak karena cukup lelah dengan pelajaran matematika yang tak begitu disukai oleh mereka.

Mereka pun segera menuju kantin, tak terkecuali dengan Hasmi. Bocah itu terlihat paling kecil di antara teman-teman sebayanya sehingga membuat teman-temannya suka menyender ke tubuh mungil Hasmi. Salah satunya adalah Nizam, teman sebangku Hasmi.

Nizam merangkul tubuh Hasmi sembari berjalan santai menuju kantin.

"Lu udah minum susu bonetto belom tadi pagi?" Tanya Nizam sembari menunduk menatap Hasmi.

Bugh!

Hasmi meninju perut temannya secara main-main, dia sudah terlampaui biasa ketika tinggi badannya dijadikan ejekan teman-temannya.

"Bacot ah. Dah buruan aku laper." Hasmi menyingkirkan lengan Nizam dari bahunya.

Mereka pun sampai kantin dan Hasmi terlihat kebingungan harus beli makanan apa. Tanpa sengaja kedua mata bulat Hasmi tertuju ke arah Nuga yang sedang makan dengan lahap bersama teman-temannya.

Dia segera berlari bersembunyi dari pandangan Nuga, karena dia muak jika di sekolah berhadapan dengan anak tetangga rumahnya. Ia berpisah dengan teman-temannya karena makanan yang mereka beli berbeda.

"Boba taro satu Mbak." Ujar Hasmi kepada penjual es boba.

Hasmi mengantri sembari bermain ponsel tanpa sadar jika Nuga berjalan dengan semangat ke arahnya.

"Udah nih Dek." Ujar penjual sembari memberikan es boba milik Hasmi.

Baru saja Hasmi hendak mengeluarkan kartu e-money yang memang diberikan pihak sekolah untuk setiap siswa. Orang tua yang akan mengisi kartu tersebut dengan uang agar dapat digunakan oleh anak mereka.

"Nih pake kartu gue Mbak." Ujar Nuga mendahului Nuga.

Hasmi seketika mendongak dan menghela napas melihat Nuga yang tersenyum lebar ke arahnya menunjukkan giginya yang rapi namun terdapat sisa cabe di sela-sela giginya.

Hasmi mengernyit jijik melihatnya, ia mengambil selembar tisu lalu menyumpal mulut Nuga dengan tisu tersebut.

"Makasih. Tuh ada sisa cabe, jorok banget." Dengus Hasmi sembari melenggang pergi.

Nuga terlihat sedikit terkejut, dia pun segera mengambil ponselnya dan membuka aplikasi kamera. Lalu ia melihat giginya di sana dan benar saja terdapat sisa cabe. Ia segera membersihkannya dan berlari menyusul Hasmi.

"Perhatian deh Ayang Hasmi bilangin ada cabe di gigi Dede Nuga. Jadi kapan nikahnya?" Tanya Nuga sembari merangkul tubuh Hasmi.

Hasmi menatap tajam ke arah Nuga sembari mendorong tubuh bocah itu agar menyingkir darinya.

"Udah aku bilang. Jangan ngegoda aku di sekolah Nuga. Bikin orang salah paham." Tegas Hasmi sembari berdecak kesal.

Nuga merengut, dia tetap mengikuti langkah kaki Hasmi hingga mereka duduk di satu meja dengan teman-teman sekelas Hasmi.

Teman-teman Hasmi melihat Nuga dengan tatapan risih karena memang Nuga siswa kelas satu yang baru saja masuk 2 bulan lalu.

"Bisa ga sih lu ga usah sok akrab sama kita? Sana sama temen lu sendiri." Ketus Rion dengan wajah sinisnya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now