Bagian 27

3.7K 429 97
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

"Kok asrama?!" Nuga melotot ke arah sang baba.

Abi mengendikkan bahunya acuh sementara Ale berusaha menahan tawanya. Nuga memasang wajah hendak menangis menatap gedung asrama tersebut.

Dia ingin menangis dan mengamuk namun dia malu karena banyak orang di sekelilingnya.

"Bapaaaak~ kok asrama sih?! Kok ga ngekost aja kayak ayang Hasmi ih! Babaaaa~" Nuga merengek sembari mengguncang tubuh orang tuanya.

Mereka mengabaikan rengekan Nuga dan menyeret koper anak mereka lalu berjalan menemui penjaga asrama yang telah menunggu mereka.

Nuga menghentakkan kakinya kesal dan menahan diri untuk tak berguling-guling di tanah karena dia merasa ditipu. Pupus sudah harapan Nuga untuk bertemu pujaan hatinya setiap hari.

"Ga guna njir pindah kalo di asrama gini. Buat ape bangsat ah! Abi Ale bangsat!" Nuga mengumpat lirih sembari menatap tajam punggung kedua orang tuanya yang berjalan di depannya.

Dia pun kembali masuk kedalam mobil, dia merajuk enggan memasuki asrama tersebut.

Brug brug brug

"ANJENG! Kontol!!!! Aarrghhhh bangsat!!!!" Nuga menggelepar di kursi mobil seperti ikan kepanasan.

Dia melampiaskan rasa kesalnya karena merasa dipermainkan oleh kedua orang tuanya. Dia pun menangis tanpa bisa ditahan karena perjuangannya sia-sia, walau dia mendapatkan pahala jika dia ikhlas namun tujuan awal dia menghafal karena ingin pindah sekolah bertemu dengan Hasmi.

"Ya emang bener sih pindah. Tapi ga ke asrama juga ah elah." Nuga mengusap air matanya dengan kasar.

Tak lama kedua orang tuanya masuk kedalam mobil dan menghela napas panjang melihat Nuga yang tengkurap di kursi belakang. Bocah itu merajuk.

"Ayo masuk ke asrama kamu. Kan kamu minta pindah udah Baba turutin. Apa yang salah?" Tanya Abi sembari mencolek pinggang Nuga.

Nuga menyingkirkan tangan sang baba dengan kasar berulang kali. Dia semakin mendesak ke arah kursi untuk menjauhi jangkauan orang tuanya. Dia marah, dia kesal, dia merajuk karena merasa ditipu.

"Bodo! Mending pulang aja! Gamau sekolah sekalian!" Kesal Nuga tanpa menatap ke arah orang tuanya.

"Oh gitu. Ya udah kalo gitu kita bisa pindah sekolah yang deket rumah." Ujar Abi sembari menyalakan mesin mobilnya.

Nuga terlihat tak peduli, dia terlanjur kecewa dan marah kepada kedua orang tuanya. Hingga Abi pun benar-benar melajukan mobilnya membuat Nuga seketika panik. Hingga sebuah ide muncul di dalam kepala Nuga.

"STOP! Iya deh iya! Nuga mau di asrama!" Teriak Nuga seketika membuat Abi menghentikan mobilnya.

Nuga beranjak bangun lalu keluar dari mobil orang tuanya, Abi dan Ale hanya dapat menghela napas panjang sembari menatap ke arah Nuga yang menunggu mereka.

"Udah gapapa. Kita bisa ngunjungin dia sebulan sekali Sayang. Asrama kan ga seketat pondok, dia masih bisa bawa hp kita bisa telpon tiap hari." Ujar Abi sembari mengelus kepala suaminya.

Pasalnya akhir-akhir ini Ale terlihat sangat sedih karena akan berpisah dengan Nuga kecil mereka. Namun mau tak mau mereka harus melakukannya karena menepati janji kepada Nuga.

Mereka pun memutuskan memasukkan Nuga kedalam asrama karena merasa lebih tenang bocah itu dapat diawasi oleh pihak yang dapat dipercaya. Jujur saja, untuk membiarkan Nuga tinggal sendirian mereka belum tega melakukannya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang