Bagian 28

4.2K 481 90
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

"Dah lah. Gue cuma mau tanya ada jalan pintas buat kabur dari asrama kaga?" Tanya Nuga to the point.

Ellow menaikkan sebelah alisnya sembari menyeringai kecil. Dia menyelesaikan kunyahan marshmellow nya lebih dulu barulah dia menarik rambut Nuga agar mendekat.

"Bangsat. Sakit goblok." Kesal Nuga sembari mengelus surainya.

"Belom 48 jam lu di sini tapi udah mau kabur? Ga ada otak lu. Tapi gapapa, gue bisa bantu lu kabur. Tapi ga gratis." Ujar Ellow dengan berbisik.

Nuga mengangguk semangat membuat Ellow semakin menyeringai lebar membuat Nuga memicingkan kedua matanya.

Ellow berdiri lalu memberikan tanda kepada Nuga agar mengikutinya. Kemarin sabtu siang Nuga sampai di asrama, dan sekolah elit tersebut menganut sistem sekolag full day jadilah hari sabtu dan minggu libur. Dan besok hari Senin adalah hari pertama Nuga masuk sekolah namun bocah itu sudah berpikir tentang kabur.

Nuga mengikuti kengkah kaki Ellow yang sangat kecil, dia merasa kesal dan ingin menyeret tubuh Ellow agar berjalan lebih cepat namun tentu saja dia tak melakukannya.

Pasalnya tubuh Ellow sangat kecil seperti anak SMP bahkan sepertinya lebih kecil dari tubuh ayang Hasminya. Namun di mata Nuga ayang Hasminya lah yang paling menggemaskan dan mempesona.

"Bisa cepetan dikit ga jalannya? Gue kesandung mulu nih ngikutin langkah lu." Ujar Nuga membuat Ellow seketika berhenti.

Ellow menoleh kebelakang, mendongak menatap Nuga yang menjulang tinggi.

"Lu niat ngejek gue ato apa hah?! Kaki gue pendek kecil makanya jalannya ga bisa cepet kontol!" Ellow hendak menedang tubuh Nuga namun dengan cepat Nuga menyingkir.

"Buset! Lu kecil-kecil ganas banget kayak kepiting! Udeh cepet ah, diliatin banyak orang tuh. Berasa maling gue diliatin mulu ngobrol sama lu." Gerutu Nuga sembari mendorong tubuh Ellow agar kembali jalan.

TCUIH!

Ellow meludahi kaki Nuga dengan tatapan tajamnya lalu dia kembali berjalan. Nuga mengelus dadanya merasa takjub dengan keganasan Ellow, dan tanpa Nuga sadari terdapat Stifen yang mengawasi mereka dari belakang.

Hingga Ellow membawa Nuga ke belakang gedung asrama dan bersembunyi di balik pohon beringin besar di sana.

"Eits bentar dulu! Ga ada yang gratis. Beliin rokok satu kerdus dulu buat gue. Sama duit dua juta." Ellow mengadahkan tangannya sembari mengunyah marshmellow nya.

Nuga melongo mendengar permintaan Ellow, bukan dia tak mampu. Hanya saja dia tak menyangka jika Ellow segamblang itu.

"Ngerokok juga lu bocil." Ujar Nuga sembari mengeluarkan ponselnya.

BUGH! BUGH! PLAK!

"B-bangsat arrghh——" Nuga mengerang kesakitan saat wajahnya dipukul oleh Ellow bahkan dia ditampar dengan kuat.

Ellow menatap datar ke arah Nuga, dia kembali mengadahkan telapak tangannya.

"Asu. Kecil-kecil gede juga tenaga lu. Gue kasih duitnya aja deh lu beli sendiri rokoknya." Kesal Nuga sembari mengelus pipinya yang terasa sakit.

Ellow mengangguk santai sembari mengendikkan bahunya acuh, Ellow pun berbalik arah dan meninggalkan Nuga tanpa berkata apapun.

"Anjir. Iya-iya gue beliin. Tapi dimana gue beli rokoknya njir?!" Kesal Nuga sembari menahan tangan Ellow.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now