Bagian 21

4.2K 497 125
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

"Hasmi dibuang.. haha Hasmi dibuang sama orang tua kandung Hasmi." Hasmi tertawa kencang namun siapapun yang mendengarnya akan merasakan sakit luar biasa di dalam hati mereka.

Hasbi menatap nanar ke arah anaknya, dia tak sanggup berkata apapun karena memang itulah kenyataannya. Dia hanya dapat memberikan elusan lembut di lengan Hasmi untuk menguatkannya.

Hasmi menatap ke arah wajah kedua orang tuanya dengan kedua mata yang berair, dia seketika teringat dengan apa yang ia lakukan terhadap kedua orang tuanya.

Hasmi menunduk, dia menghembuskan napasnya dengan perlahan berusaha untuk menghentikan air matanya namun dadanya semakin terasa sesak.

"Hasmi minta maaf ya. M-maafin Hasmi udah percaya sama dia. Hiks maaf.." Hasmi menatap kedua orang tuanya dengan tatapan penuh penyesalan.

Mereka menggelengkan kepala dengan pelan, mereka tak pernah menyalahkan Hasmi. Mereka paham, mereka tahu apa yang dirasakan Hasmi saat itu. Bocah itu pasti sangat terkejut dan kebingungan hingga tak dapat berpikir dengan bijak.

"Nggak. Ayah sama Papi ga marah sama Hasmi kok Sayang. Kita ngerti apa yang dirasain Hasmi." Cicit Hasbi sembari tersenyum sendu.

Air matanya berderai saat melihat dada Hasmi terlihat naik turun dengan cepat, deru napasnya sangat kasar dengan lubang hidung yang kembang kempis.

"Ugh——Ayah.. sakit hiks! Dada Hasmi sakit.." Hasmi mengadu ke sang ayah dengan tatapan terlukanya.

Hasmi meremas dadanya sendiri dengan kuat, ingatan wajah Hida memenuhi kepalanya. Rasanya terdapat sesuatu yang ingin Hasmi luapkan kepada wanita itu namun dia pun tak tahu apa.

"Erghh——ughh sakit.. hiks hiks!! Papi.. sakit banget rasanya." Hasmi memukuli dadanya dengan pelan.

Wajah Hasmi sangat merah dan penuh air mata, bocah itu terlihat kesakitan. Hasbi hendak memeluk tubuh Hasmi namun dicegah oleh sang suami. Amri menatap ke arah Hasbi dengan kedua mata yang berkaca-kaca, ia menggelengkan kepalanya pelan.

"Lepasin Sayang.. gapapa lepasin semuanya. Ada Ayah sama Papi di sini buat Hasmi." Ujar Amri dengan lembut sembari menarik pelan tangan Hasmi dari dadanya sendiri.

Amri mengelus pelan dada Hasmi sembari menangkup sisi wajah anaknya agar menatap ke arahnya. Dan Hasmi meremas kuat telapak tangan sang ayah yang ada di dadanya.

"A-ayah.. hiks hiks Ayah. Apa salah Hasmi?" Bisik Hasmi hampir tak terdengar.

Amri mengelus sayang pipi gembil anaknya yang basah, ia pun ikut menangis karena rasa sakit yang dirasakan anaknya dapat ia rasakan.

"Ayah di sini Nak. Hasmi ga salah, mereka yang salah." Ujar Amri dengan pelan.

Hasmi pun memejamkan matanya dengan erat dan menangis histeris.

"HAAARGHH!! HAAARGHH!!! Hasmi benci!!! Hasmi benci mereka!!!! Benciiiii!!!!" Hasmi menjerit dengan kuat hingga tubuhnya bergetar.

Srak! Srak!

Hasmi menarik rambutnya dengan kuat berulang kali, dia memukuli kepalanya sendiri melampiaskan rasa marah dan juga sakit yang ia rasakan.

"HARRGHH!! ARRRGHHH!!!" Hasmi berteriak sekencang mungkin.

Amri menghentikan tangan Hasmi agar tak menyakiti dirinya sendiri.

"Hei! Hei! Lihat Ayah!" Amri berteriak dengan suara tegasnya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now