Bagian 36

4.6K 474 193
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

"Hati. Kenapa aku jatuh cinta sama Nuga ya?" Tanya Hasmi dengan pelan.

Nuga menghela napasnya lelah sembari menumpukan kepalanya di bahu Hasmi.

"Oh kamu mau denger jawabannya ya Nuga? Sini kamu dengerin. Ntar bilangin aku." Hasmi menempelkan telinga Nuga ke arah dadanya.

Nuga melongo, dia tak mengira jika Hasmi akan sebodoh itu dalam hal percintaan. Karena dia gemas sekaligus lelah pun dia menggigit dada Hasmi dengan kuat.

PLAK! PLAK!

"AW! SAKIT NUGA!" Hasmi memekik kesakitan sembari memukul kepala Nuga.

Nuga mengelus kepalanya yang terasa sakit bekas pukulan Hasmi, dia menatap wajah ayang Hasminya sangat kesal sembari mengelus dadanya.

"Sakit loh Nuga! Ngapain kamu gigit tete aku! Sini aku bales!" Hasmi memekik kesal.

Hasmi menarik tubuh Nuga agar mendekat lalu dia menggigit kuat otot dada Nuga, dia melotot garang ke arah Nuga sembari menggeram marah berusaha mengeraskan gigitannya.

"Ghhmm~" Hasmi bahkan mencengkeram kuat kedua tangan Nuga agar bocah itu tak melawan.

Padahal Nuga tak ada niat melawan, dia justru menikmati pemandangan menggemaskan di depannya. Dia tersenyum lebar sembari mengeraskan rahangnya merasa gemas dengan Hasmi.

"Ayang mirip kucing deh. Lucu banget. Pengen Dede Nuga makan. Boleh ya? Dikiiit aja." Nuga menatap berbinar ke arah Hasmi.

Cpk!

Hasmi melepaskan gigitannya dan melihat kaos Nuga basah karena air liurnya.

"Kenapa kucing?! Aku manusia bukan kucing ya! Kamu tuh kingkong! Kamu kira aku makanan mau dimakan?! Kalo laper makan ini roti bukan aku Nuga! Aneh kamu mah!" Hasmi menukik alisnya tajam.

Dia mengambil satu roti untuk Nuga lalu membuka bungkusnya lalu menyodorkan ke arah mulut Nuga seolah dia lupa dengan pertengkaran kecil mereka sebelumnya.

"Ini makan biar kenyang. Minum air putih yang banyak." Ujar Hasmi sembari menunggu Nuga menggigit rotinya.

Nuga hanya diam, kedua matanya berkaca-kaca karena dia sangat gemas dengan kesayangannya ini. Namun dia pun menggigit rotinya dengan lahap melampiaskan rasa gemas yang ia rasakan.

"Ini pegang sendiri. Kamu udah gede." Ujar Hasmi sembari membersihkan remahan roti di dada Nuga.

Nuga pun mengambil rotinya dan memakannya dengan lahap tanpa mengalihkan tatapannya dari Hasmi. Sementara bocah itu hanya diam menatap Nuga yang makan roti pemberiannya dengan lahap.

"Ayang Hasmi udah bilang Dede Nuga gede? Jadi boleh kan ngajak nikah Ayang Hasmi besok?!" Tanya Nuga dengan antusias.

Wajah Hasmi seketika berubah menjadi datar, dia membaringkan tubuhnya di ranjang Nuga memilih mengabaikan pertanyaan ngelantur Nuga.

Nuga menghabiskan rotinya lalu dia minum, dia melepas seragam dan kaosnya lalu berbaring di samping Hasmi yang mana membuat bocah itu menggeser tubuhnya karena kasurnya terlalu sempit.

"Tentang Ayang Hasmi yang bingung kenapa jatuh cinta sama Dede Nuga tadi——sebenernya naksir ke seseorang itu ga selalu butuh alesan kok Ayang. Kalo Dede Nuga ditanya kenapa cinta sama Ayang pun Dede Nuga gatau. Rasa itu dateng gitu aja, awalnya emang kerasa aneh tapi lama-lama Dede Nuga nyaman banget sama perasaan ini. Tiap kali ngeliat ato mikirin Ayang Hasmi, Dede Nuga jadi seneng banget. Kalo Dede Nuga cape ato kesel gitu terus inget Ayang itu bisa jadi obat. Bingung jelasinnya yang jelas Dede Nuga menikmati perasaan ini buat Ayang." Ujar Nuga sembari menatap langit-langit atap kamarnya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now