Bagian 19

4.1K 479 120
                                    

Jika menyukai cerita ini maka beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

-----

"Mandi dulu ya terus makan. Kamu keliatan cape banget Sayang." Ujar Hasbi dengan tatapan sedihnya.

Hasmi menatap kedua mata sang papi dengan seksama, dan ia melihat mata yang tengah berair tersebut memancarkan luka yang begitu dalam. Dan hal tersebut membuat dada Hasmi berdenyut sakit.

"Papi.." panggil Hasmi dengan suara bergetarnya.

Ia merasakan genggaman tangan sang papi begitu erat di tangannya seolah pria itu tak ingin melepaskannya. Air matanya semakin deras kala dia melihat wajah sang ayah yang terlihat tak bernyawa.

Pertama kali bagi Hasmi melihat pria tampan itu terlihat tak berdaya, tatapannya sangat lemah dan penuh ketakutan. Pertama kali bagi Hasmi melihat sang ayah menunjukkan air mata kesedihannya di hadapannya.

Sang ayah yang selalu terlihat kuat di hadapannya namun sekarang pria itu terlihat begitu lemah dan hancur. Dan Hasmi semakin sadar akan ketulusan kasih sayang kedua orang tuanya.

"Ayah.. maaf." Cicit Hasmi dan seketika membuat kepala Amri terjatuh di kedua kaki mungilnya.

Amri memeluk erat perut Hasmi, tubuhnya bergetar hebat dengan napas yang terengah.

"Arghh--haahhh anakku.. hiks hiks anakku. Sayangku--hiks kesayangan Ayah.." ujar Amri dengan suara terbata.

Amri berusaha mengeratkan pelukannya karena dia ingin membuktikan jika yang ia peluk saat ini adalah benar-benar anaknya, bukan sekedar mimpi.

Hasmi pun memeluk erat tubuh sang ayah, dia menangis histeris karena merasa begitu sakit mendengar suara tangis ayahnya yang meraung kesakitan.

"Ayah.. hiks hiks Ayah.. Ayah hiks!!" Hasmi memanggil ayahnya dengan suara yang begitu putus asa.

Dia mendekap tubuh bergetar sang ayah dengan erat, bulu kuduknya meremang mendengar tangisan pilu sang ayah yang tak berhenti menyebut dirinya sebagai anak tersayangnya.

Hasbi pun tak dapat menyembunyikan isak tangisnya, hatinya tercabik-cabik melihat suaminya yang menangis hebat seperti ini. Pasalnya sejak kemarin sang suami selalu terlihat begitu tegar dan berusaha menenangkannya.

Dia tahu, dia sangat tahu jika sang suami pun hancur. Namun pria itu berusaha menyembunyikannya karena ada dirinya yang harus ditenangkan oleh sang suami. Dia pun tahu, jika Amri sangat khawatir terhadap Hasmi dan juga dirinya.

Pria itu berusaha terlihat baik-baik saja di saat hatinya pun sangat hancur dan kalut. Anak mereka pergi lalu harus melihat dirinya yang tak berhenti menangis, Hasbi tak tahu betapa hancur dan ketakutan yang dirasakan sang suami.

Amri adalah sosok pria yang begitu hebat di matanya, selalu menjadi pelindung dan seseorang yang harus terlihat kuat demi dirinya, agar dirinya tak semakin kalut dan bersedih.

Namun, saat ini Amri tak mampu menahan lagi. Dia meruntuhkan semua pertahanannya ketika melihat keberadaan anaknya lagi. Melihat hal tersebut, Hasbi semakin merasa beruntung karena dicintai dan mencintai sosok hebat seperi Amri.

Amri adalah kunci segalanya, jika bukan karena Amri maka Hasbi tak akan pernah merasakan yang disebut dengan keluarga yang sebenarnya.

Amri lah yang mengajarkan banyak hal tentang keikhlasan dan bagaimana menyayangi keluarga. Amri lah yang mengajarkannya tentang arti ketulusan cinta dan kasih di dalam sebuah keluarga.

Amri lah yang membuktikan kepada Hasbi--jika dia berhak bahagia dan menciptakan bahagia mereka sendiri. Sungguh, Hasbi merasa begitu beruntung dapat menjadi pasangan Amri.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang