Bagian 7

4.8K 497 75
                                    

Jika menyukai cerita ini maka dukung penulis dengan cara komen dan vote 💜

—————

"Bawa celana dalem 4 aja. Ntar di sana cuci kering pake. Bawa seragam Pramuka, kaos olahraga, sama baju bebas 2. Bawa sikat gigi sama odol yang kecil ini." Ujar Hasmi sembari menatap Nuga yang sedang membuka lemari pakaiannya.

Nuga mengangguk mengerti dan mengambil benda-benda yang dikatakan sang pujaan hati. Mereka baru saja pulang berbelanja keperluan untuk kemah lalu Hasmi diajak Nuga ke rumahnya untuk membantunya berkemas.

"Ayang. Enaknya bawa sempak spiderman, Upin Ipin, doraemon, apa larva yak?" Tanya Nuga sembari menjejerkan beberapa celana dalam motifnya.

Hasmi menepuk dahinya lelah melihat tingkah Nuga, bocah itu tak ada malunya jika di depannya. Siapa sangka seorang Nuga yang populer di sekolah, menjadi idaman siswa perempuan dan terkenal dengan fisiknya yang menawan dan gagah justru masih memakai celana dalam karakter.

Dia tak mampu untuk menahan kekehan gelinya melihat celana dalam yang berwarna warni tersebut. Nuga menatap Hasmi dengan tatapan terkejut karena sang pujaan hati tiba-tiba tertawa.

"Kenapa Ayang ketawa? Apakah Dede Nuga sangat menggemaskan nan imut sehingga Ayang Hasmi tak mampu menahan tawanya?" Nuga menempelkan telunjuknya di kedua sisi pipinya.

Dia berpose seimut mungkin dengan ekspresi yang justru terlihat konyol di mata Hasmi. Bocah itu semakin tertawa sembari mendorong wajah mengerikan Nuga.

"Geli ih Nuga! Kamu ga ada imut-imutnya." Kekeh Hasmi dengan suara tawa yang renyah.

Nuga terpana melihat betapa indahnya paras Hasmi saat tertawa seperti itu, dia pun semakin membuat ekspresi semenggemaskan mungkin namun hal tersebut semakin mengundang gelak tawa Hasmi.

Dada Nuga berdesir melihat Hasmi tertawa lepas seperti itu, dia merasa bahagia dapat membuat seseorang yang ia kasihi tertawa seperti itu.

"Iya tau deh. Yang imut cuma Ayang Hasmi." Nuga ikut terkekeh yang mana membuat Hasmi terdiam.

Hasmi sedikit malu karena sedari tadi dia tertawa karena ulah Nuga. Dia pun berdehem pelan dan memutuskan mengambil satu celana dalam setiap karakter.

Dia membantu Nuga berkemas dengan cepat, dan hari belum terlalu malam Nuga pun mengajak Hasmi untuk bersantai di balkon kamarnya sembari menikmati beberapa toples camilan.

Nuga menatap Hasmi dengan seksama yang sedang bermain ponselnya sembari mengunyah camilan. Nuga menyentuh dadanya ketika detak jantungnya semakin cepat.

"Jantung gue deg-degan cepet banget kayak gini tiap inget ato liatin ayang——masa masih dianggap cinta monyet aja sih sama dia? Ya emang sih gue masih muda dan gue juga naksir dia dari kecil, tapi kalo konsisten sampe gue umur 16 gini masa masih cinta monyet?" Batin Nuga merasa begitu kesal karena orang di sekelilingnya menganggap rasa sukanya terhadap Hasmi hanya cinta monyet.

Hasmi mendengar helaan napas panjang berulang kali dari mulut Nuga, yang mana membuatnya menatap ke arah bocah itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Hasmi dengan heran.

"Lagi meratapi nasib." Jawab Nuga dengan wajah lesunya.

Hasmi seketika mengubah posisi duduknya menghadap ke arah Nuga, tak pernah dia melihat wajah Nuga kalut seperti itu. Jadilah Hasmi merasa Nuga membutuhkan tempat untuk bercerita.

"Kenapa? Ga biasanya kamu keliatan sedih gini. Cerita sama aku Nuga." Ujar Hasmi dengan wajah prihatin.

Nuga sedikit tersenyum melihat respon Hasmi yang tak ia sangka, dia melihat wajah Hasmi terlihat khawatir.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now