Bagian 38

7.7K 581 225
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

————

"Kalian kapan kesini? Hasmi kangen banget tau~" Hasmi merengek kepada kedua orang tuanya.

Dia sedang melakukan panggilan video Dengan mereka sembari sarapan yang ia rangkap dengan makan siang. Di ponsel terlihat sang ayah yang sedang berbaring santai bersama sang papi di pelukannya.

"Bulan depan Sayang insyaaAllah kesana. Ayah ambil cuti seminggu biar puas nginep di sana." Jawab Amri sembari tersenyum lembut.

Hasmi merengut kesal mendengarnya, pasalnya sudah sebulan yang lalu terakhir kali kedua orang tuanya mengunjunginya di sini. Dia pun belum sempat pulang karena kegiatannya sangat sibuk.

"Ih cemberut gitu jadi pengen Papi gigit deh. Pipi kamu makin gembul aja sih Nak. Ntar makin dikira kayak anak SD loh." Ejek Hasbi membuat Hasmi melotot garang.

Namun kemarahan Hasmi adalah hal favorit dari kedua orang tuanya, pasalnya Hasmi terlihat sangat menggemaskan jika sedang kesal seperti itu.

Hasmi pun makan ditemani oleh kedua orang tuanya, mereka berbincang banyak hal. Walau mereka setiap hari selalu bertukar kabar namun mereka tak pernah kehabisan topik pembicaraan.

"Eh itu gimana si Nuga? Masih suka ke rumah Hasmi ga?" Tanya Hasbi dengan alis naik turun.

Hasmi menatap kesal sang papi karena tak berhenti menggodanya, sebenarnya ada yang ingin Hasmi bicarakan dengan kedua orang tuanya. Namun dia merasa ragu karena malu, Hasmi sangat terbuka dengan kedua orang tuanya perihal apapun.

Kecuali satu hal ini, Hasmi merasa sungkan jika menceritakan kepada kedua orang tuanya. Karena dia tahu, jika dia bercerita kepada mereka maka dapat dipastikan dia akan diolok-olok tanpa henti.

"Eum Ayah, Papi.. anu Hasmi mau curhat. Tapi kalian ga boleh ngeledek Hasmi ya? Janji?!" Hasmi memicingkan kedua matanya memberikan peringatan kepada kedua orang tuanya.

Mereka terlihat bingung sekaligus penasaran, mereka pun segera menganggukkan kepala secara bersamaan.

"Mulai Hasmi di sini——Hasmi mulai ngerasa aneh sama Nuga, Hasmi jadi sering mikirin dia. Tiba-tiba kangen, terus jadi ngerasa kesepian gitu soalnya udah ga digangguin Nuga lagi. Hasmi ga suka kayak gitu soalnya bikin Hasmi jadi ga fokus ngerjain sesuatu. Kesel banget deh jadi ngerasa buang-buang waktu gitu, Hasmi kan cuma mau fokus kuliah aja. Hasmi asing sama perasaan kayak gitu, Hasmi ga suka banget ngerasa ga nyaman. Hmmhhh!" Hasmi menghembuskan napasnya dengan kasar.

Amri dan Hasbi terlihat terkejut mendengar ucapan anak mereka. Hasmi menunduk sedih karena dia merasa tidak nyaman dengan sensasi jatuh cinta ini seperti yang dikatakan oleh Nuga. Terlebih sejak ciuman pertama sepihak mereka pekan lalu, Hasmi semakin merasa gila karena memikirkan ciuman tersebut terus menerus.

"Hasmi mulai suka sama Nuga ya? Atau mungkin Hasmi dari awal udah suka sama Nuga cuma ga sadar aja? Kerasanya pas jauh sama Nuga?" Tanya Amri membuat Hasmi mendongak menatap ponselnya.

Hasmi nampak terkejut dengan pertanyaan sang ayah, semakin terkejut kala sang papi pun mengangguk pelan.

"Hasmi? Suka Nuga dari lama? Masa sih?! Kok kalian tau?! Siapa yang ngasih tau?! Kok bisa?! Hasmi aja gatau." Hasmi terlihat kebingungan sekaligus tercengang.

Melihat ekspresi Hasmi yang seperti itu membuat kedua orang tuanya tertawa terbahak, merasa Hasmi sangat lah polos dengan sesuatu yang menyangkut sebuah perasaan.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang