Bagian 10

5.1K 573 71
                                    

Jika menyukai cerita ini maka mohon dukungannya untuk penulis berupa vote dan komen 💜

————

"MANA YANG NAMANYA ERIK WOI!! KELUAR LU ANJING!" Nuga berteriak murka.

BRAAAK!!!

Nuga bahkan menendang meja yang ada di sana hingga semuanya berserakan. Erik yang merasa terpanggil pun keluar dari tenda dan dia menatap bingung ke arah Nuga.

"Gue Erik! Mau apa lu?!" Erik terlihat menantang.

Nuga mengeraskan rahangnya melihat seseorang yang telah menyakiti pujaan hatinya. Dia pun berlari ke arah Erik dan memberikan tendangan kuat di dada bidang Erik.

DUGH! BRUG!

"BANGSAT!" Erik terlihat murka saat dirinya tersungkur di tanah sangat keras.

Nuga melangkah lebar ke arah Erik, dan tanpa takut Nuga menendang kuat kepala Erik.

DUAGH! DUAGH!

"ARRGHH!!!" Erik berteriak kesakitan kepalanya ditendang oleh Nuga.

Erik pun berusaha untuk bangkit, dia berlari ketakutan menghindari Nuga. Dan Nuga pun mengejarnya, ia melakukan tendangan melayang tepat mengenai kepala Erik hingga pria itu kembali tersungkur ke tanah.

Nuga menarik kerah kaos Erik hingga berdiri lalu dia melayangkan pukulan kuat di perut Eric berkali-kali.

HOEEKK!

Erik pun muntah karena tekanan yang sangat tiba-tiba dan kuat mengenai organ di dalam perutnya. Nuga menghindar dari semburan muntahan Erik, dia mendorong kasar kepala Erik hingga bocah itu kembali terbaring mengenaskan di tanah.

Yang lain berteriak ketakutan melihat kebrutalan Nuga bahkan guru pun terlihat maju mundur untuk menghentikan Nuga.

Kraakk!

"GHHMMHH!!! ARRGHH!!!" Erik berteriak histeris saat sisi wajahnya diinjak kuat oleh Nuga.

Hidung dan sudut bibir Erik terluka dan mengeluarkan darah segar, bahkan mata Erik pun terlihat memerah karena sepertinya pembuluh darah di bagian matanya pecah karena tendangan kuat dari Nuga.

Nuga semakin kuat menginjak wajah Erik, dia berjongkok dan menatap datar ke arah Erik yang kesakitan.

"Darah di bales darah." Ujar Nuga dengan suara rendahnya.

TCUIH!

Nuga meludahi wajah Erik lalu dia mendorong kasar kepala bocah itu hingga Erik pun tak sadarkan diri. Nuga memasukkan kedua tangannya ke saku celana piyamanya kemudian berjalan santai menuju motornya.

Para guru dan siswa yang ada di sana menyingkir ketakutan saat Nuga lewat. Dan Nuga pun segera pergi dari sana mengabaikan tatapan aneh sekaligus takut dari yang lain. Sepeninggal Nuga barulah mereka membantu Erik dan membawa bocah itu ke rumah sakit dengan ambulance.

—————

PLAK!

"ARGH! Sakit Pak!" Nuga memekik kesakitan saat bokongnya dipukuli oleh Ale dengan kesal.

Baru saja Ale memenuhi panggilan dari pihak sekolah dan mereka memberitahu apa yang telah dilakukan anaknya ini kepada siswa dari sekolah lain.

"Bisa ga sih ga usah sok pahlawan gitu Nak?! Kalo itu anak mati gimana?! Bapak gabisa ganti nyawa anak orang! Untung aja Bapak cuma disuruh ganti biaya rumah sakit tuh anak sampe sembuh. Kamu juga kena skors dua minggu Nuga!" Ale berteriak marah.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang