Bagian 5 S2

3.8K 394 256
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui voment dan follow 💜

————

Ckiiit!!!

Motor Nuga berhenti di tempat parkir hotel, dia segera berlari kencang masuk ke dalam dan bertanya kepada resepsionis di lantai berapa kamar 69.

Setelah mengetahuinya dia segera masuk ke dalam lift, Nuga terlihat sangat tegang dan takut karena sebentar lagi dia akan melihat keadaan kekasihnya. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang agar dapat bertemu dengan Hasmi.

Ting!

Pintu lift terbuka dan dan dia menoleh ke kanan kiri mencari di mana nomor kamar yang ia cari. Hingga dia menemukannya dan berlari secepat yang ia bisa.

Tok tok tok

Nuga mengetuk pintu dengan tangan gemetar, keringat dingin membasahi wajahnya dan jantungnya berdegup sangat kencang hingga terasa sakit. Wajahnya sangat merah karena rasanya campur aduk, antara takut, sedih, terkejut, sakit dan marah. 

"Ellow? Lu di dalem?!" Nuga sedikit berteriak dan memastikan tidak ada yang melihat.

Karena dia takut orang lain tahu dan membuat kekasihnya dalam masalah walau di sini dialah yang korban. Dia harus mengamankan barang bukti lebih dulu sebelum diserahkan kepada pihak yang berwajib.

"Ah anjing." Nuga mengumpat karena pintu yak kunjung dibuka.

Cekleek

Nuga terkejut saat dia mencoba membuka pintu tersebut dan ternyata tidak terkunci. Dia segera masuk dan menutup kembali pintu tersebut.

"Ellow?" Panggil Nuga sembari berjalan dengan hati-hati.

Hingga dia masuk ke dalam dan dia menahan napasnya saat melihat pujaan hatinya dalam keadaan telanjang.

"Selamat ulang tahun Nuga." Hasmi tersenyum lebar dengan wajah merona malu.

Nuga terdiam cukup lama berusaha memahami apa yang sedang terjadi. Dia melihat kekasihnya duduk bersila di atas ranjang tanpa sehelai benang pun sembari membawa kue ulang tahun dengan lilin angka 17.

Nuga pun mengusap wajahnya dengan kasar, kedua kakinya terasa sangat lemas.

Brug!

"Nuga!" Hasmi terlihat terkejut.

Hasmi pun meletakkan kuenya di atas ranjang dan turun menghampiri kekasihnya. Dia berjongkok di depan Nuga yang terlihat sangat lemas.

"Maaf, maafin aku. Kamu pasti kaget banget ya." Hasmi mencoba menyentuh wajah Nuga namun bocah itu menghindarinya.

Nuga menyembunyikan wajahnya di atas lututnya sembari berusaha mengatur napasnya. Ia memejamkan matanya dengan erat dan kelopak matanya bergetar karena air matanya mendesak keluar.

"Maaf Nuga. I-ini bukan ide aku. Tapi ide om Lele sama papi." Hasmi memeluk tubuh Nuga.

Nuga semakin menghembuskan napasnya dengan kasar, dia pun segera merengkuh tubuh kekasihnya dengan erat. Nuga hanya diam sembari menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hasmi.

"Alhamdulillah kamu gapapa." Nuga mengeratkan pelukannya.

Hasmi menegang saat merasakan tetesan air mata hangat di lehernya. Dia pun mengelus kepala Nuga dengan lembut sembari berbisik kata maaf. 

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now