Bagian 29

3.5K 462 122
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

"Anjing lu! Kenapa ga bilang kalo ada pemeriksaan barang bawaan pas mau masuk asrama njir!" Kesal Nuga membanting sekardus rokok.

Pasalnya tadi saat dia hendak masuk gerbang asrama terdapat security yang memeriksa tas atau barang bawaan siswa lain yang baru saja datang dari luar.

Tentu saja Nuga panik, dia membawa sekardus rokok. Beruntunglah Nuga cerdik nan licik, jadilah dia berlari kebelakang gedung asrama. Dia melempar rokok tersebut melalui pagar dinding di bagian belakang gedung asrama lalu dia kembali masuk melalui gerbang masuk asrama.

"Ya lu ga nanya." Ujar Ellow dengan santai.

Ellow mengambil sekardus rokoknya dengan senyuman lebar, ia pun menyembunyikan rokok tersebut di bawah bebatuan besar yang ada di dekat pohon beringin.

"Wah lu bener-bener murid yang patut dicontoh. Gue ikut numpang nyembunyiin rokok di situ yak kapan-kapan." Ujar Nuga dan mendapatkan tendangan di pantatnya.

Nuga mengelus bokongnya yang terasa sakit karena tendangan Ellow sangat kuat. Ellow pun menunjukkan Nuga jalan pintas agar bisa kabur dari asrama.

Mereka masuk kedalam bangunan kamar mandi yang sudah tidak dipakai, penuh dengan tumbuhan rambat dan sangat kotor.

"Lu tinggal geser aja ini meja." Ujar Ellow menyingkirkan meja tersebut.

Di bawah meja tersebut terdapat ruangan kecil bekas tempat mesin pompa air. Nuga pun melompat kedalam dan dia mengangguk mengerti saat melihat jalan bawah tanah tak begitu panjang di dalam sana.

"Itu ntar sampe ke belakang gedung. Tinggal lompat naik aja lu dah bisa keluar deh." Ujar Ellow sembari mematik sebatang rokoknya.

Nuga pun mencoba berjalan lebih dalam dan benar saja, dia melihat sebuah pintu bekas yang menutupi tanah tersebut. Dia mendorong pintu tersebut dan dia sudah sampai di luar gedung asrama.

"Bagus deh ga susah buat nyelinap keluar. " Ujar Nuga lalu kembali masuk.

Dia pun keluar dan melihat Ellow menikmati rokoknya namun tak berniat menawarkan kepadanya.

"Gue balik dulu ya. Makasih." Ujar Nuga hendak menepuk pundak Ellow namun ia urungkan saat melihat Ellow hendak meludahi tangannya. 

Nuga kembali ke kamarnya dan berpapasan dengan Stifen yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Eh dari mana? Tadi dicariin sama pak Bono mau nganterin seragam olahraga lu." Tanya Stifen membuat langkah kaki Nuga berhenti.

"Oh tadi abis ditunjukin jalan buat nyelinap keluar dari asrama sama si Ellow. Bangke ya tuh bocah, gue abis duit dua juta setengah buat bayar dia." Jawab Nuga dengan wajah kesal.

Stifen pun menaikkan kedua alisnya terkejut, dia pun menertawakan Nuga membuat bocah itu mengenyit heran.

"Mau aja lu dikibulin Cok. Semua murid udah tau itu jalan keluar, lu nanya siapa aja juga bakal tau dan ga perlu bayar. Mau aja lu diakalin tuh tuyul." Kekeh Stifen sembari menepuk bahu Nuga prihatin.

Nuga membuka mulutnya tercengang mendengar ucapan Stifen. Dia akan memukul wajah menyebalkan Ellow jika bertemu dan dia akan mencuri sekardus rokok tersebut.

"Bocah asu." Umpat Nuga sembari masuk kedalam kamarnya.

————

Nuga beraksi, dia menyelinap keluar dari asrama sepulang sekolah. Di saat yang lain istirahat di kamar dan bersiap untuk makan makan, sementara Nuga memilih untuk menyelinap keluar.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now