Bagian 49

2.5K 333 131
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui voment dan follow 💜

—————

Hasmi menggigiti bibirnya dengan gugup sepanjang dia mendengarkan desahan dan geraman Nuga beberapa saat yang lalu. Dia duduk di ambang pintu membelakangi Nuga yang sedang masturbasi sembari menyebut namanya berulang kali.

Tubuh Hasmi merinding mendengarnya, dia memutuskan tidak masuk ke dalam kamar mandi namun dia membuka pintu kamar ma di dan dia berjongkok di ambang pintu dengan wajah gugup.

"Hahh shhh Ayang Hasmi.. yaah isep lebih kenceng lagi." Geram Nuga sembari mempercepat kocokannya.

Suara becek dari kocokan penis Nuga terdengar jelas di telinga Hasmi, dia seketika membayangkan apa yang diucapkan oleh bocah itu. Diam-diam dia mencuri pandang ke arah Nuga yang berdiri menghadap dinding.

Jantung Hasmi berdegup kencang melihat penis gagah Nuga, sangat panjang dan besar. Hasmi menyentuh bibirnya sendiri membayangkan penis besar itu di dalam mulutnya seperti apa yang dikatakan oleh Nuga.

"Ghmmhh enak banget Ayangh.. hahh ughh dikit lagi~" Nuga menggosok kepala penisnya dengan kuat hingga precumnya keluar semakin banyak.

Hasmi menyentuh bokongnya saat merasakan kedutan hebat di lubang analnya. Penis Hasmi di dalam celananya pun terasa sesak karena ereksi akibat terangsang mendengar desahan nikmat Nuga.

Tanpa sadar Hasmi meremas penisnya sendiri yang masih tertutupi oleh celananya. Ia tak mengalihkan pandangannya dari penis Nuga, terlihat sangat menggoda hingga membuat tenggorokannya terasa kering.

Nuga membalik badannya tiba-tiba membuat Hasmi terkejut karena dia ketahuan menatap aksi mesum Nuga. Sementara bocah itu menaikkan kedua alisnya dengan senyuman nakalnya.

Nuga menghampiri Hasmi dan dia menunduk sembari mengangkat dagu ayang Hasminya agar mendongak ke arahnya.

"Liat apa Sayang? Nakal deh." Goda Nuga sembari mengusap bilah bibir Hasmi.

Hasmi mengalihkan wajahnya agar tangan Nuga melepaskan dagunya karena samar-samar dia dapat mencium aroma khas kejantanan dari jari Nuga bekas mengocok penisnya.

"Kamu yang nakal. Gatau malu manggil-manggil nama aku." Hasmi mencoba berani melawan ejekan Nuga.

Nuga mendengus geli sembari menyeringai karena ayang Hasminya sedikit mulai berani.

"Kenapa? Ayang sange ya liat kontol Dede Nuga? Hm?" Nuga berdiri dan bersandar di dinding.

Tanpa malu Nuga mengocok pelan penisnya tepat di depan wajah Hasmi yang merah padam karena malu sekaligus gugup.

Mata bulat Hasmi berusaha tak menatap penis Nuga namun dia kesulitan, matanya gelisah dan berulang kali berusaha menatap ke arah kejantanan yang terlihat begitu lezat.

"Kalo aku sange emangnya kenapa? Wajar dong, aku kan masih normal enggak impoten." Hasmi tidak mau kalah.

Nuga bersiul sembari tertawa pelan mendengar ucapan ayang Hasminya yang membuat gairahnya semakin naik.

"Sange ya? Butuh bantuan ga? Nganggur nih." Nuga memukulkan penis besarnya ke perut berototnya.

Otot perut Nuga memang tidak begitu menonjol, namun cukup terlihat bagus untuk ukuran remaja yang mau menginjak usia 17 tahun itu.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now