Bagian 18

4.6K 526 68
                                    

Jika menyukai cerita ini maka dukung penulis melalui vote dan komen 💜

-----

Nuga menatap Hasmi yang makan dengan tidak selera, beberapa jam Hasmi tidur di pelukannya dan bangun lalu makan sarapan yang sudah dingin. Sebenarnya tidak dapat disebut sarapan karena sudah siang.

"Kamu gamau?" Tanya Hasmi sembari menyodorkan daging untuk Nuga.

Nuga menggelengkan kepalanya pelan sembari tersenyum kecil, Hasmi pun mengangguk dan kembali makan walau sebenarnya dia tak lapar. Nuga menatap sendu ke arah sang pujaan hati yang terlihat begitu sedih.

Kedua matanya bengkak karena terlalu lama menangis, wajahnya pun terlihat sangat kuyu dan itu menyakiti hati Nuga. Ia menunggu Hasmi hingga selesai makan lalu mereka sholat dhuhur lebih dulu.

Selesai sholat dhuhur, Hasmi mengajak Nuga untuk duduk di sofa. Dia ingin bercerita kepada Nuga apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.

"Aku gatau harus cerita ke siapa selain kamu Nuga. Temen-temen aku ga ada yang tau kalo orang tua aku gay, dan cuma kamu yang aku kenal dan punya orang tua yang sama." Ujar Hasmi membuka percakapan.

Nuga mengangguk mengerti, dia terlihat gugup karena takut mendengar kabar buruk tentang kedua orang tua Hasmi. Nuga telah mengenal keluarga mereka sejak kecil, Nuga pun menganggap mereka seperti keluarga ditambah dengan hubungan baik kedua orang tua mereka sejak dulu.

"Mama kandungku dateng Nuga, selama ini ayah sama papi ngebohongin aku. Mereka bilang kalo ortu kandung aku meninggal terus aku diadopsi mereka. Tapi ternyata, ortu kandungku masih idup. Dan mereka adalah kakak kandung papi dan juga ayah aku yang sekarang. Ayah aku dan kakak kandung papi nikah dulunya, terus punya aku. Tapi ayah selingkuh sama papi dan ngambil aku dari mama. Mereka ternyata udah pacaran lebih dulu sebelum ayah nikah sama mama." Ujar Hasmi dengan helaan napas panjang.

Nuga membulatkan matanya terkejut mendengar fakta mengejutkan tersebut, dia bahkan seolah kehilangan suaranya tak menyangka jika dua pria dewasa yang sangat ia segani selama ini berperilaku sangat buruk dan rendahan seperti itu.

"Jahatnya lagi, ayah sama papi sengaja ngejauhin aku dari mama. Mereka ngawasin mama selama ini biar ga bisa nemuin aku Nuga. Kasian mama, dia dihianati suami dan adeknya sendiri. Dia dijauhin dari anak kandungnya. Dia berjuang sendirian di negara orang Nuga buat ketemu sama aku." Lanjut Hasmi dengan amarah yang kembali menguasai dirinya.

Dia sangat benci mengetahui hal kejam yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang selama ini ia anggap begitu baik, menganggap mereka sebagai malaikat nya. Namun semuanya tak berarti karena ada hati yang tersakiti atas perbuatan mereka.

Hasmi pun bercerita cukup panjang dan lebih detile kepada Nuga, bagaimana dia bertemu dengan Hida hingga pertengkaran mereka saat di rumah kemarin.

Nuga mendengarkan dengan baik dan dia pun mengangguk pelan seakan mengerti kronologi kejadian ini hingga membuat sang pujaan hati begitu hancur.

"Dede Nuga boleh tanya sesuatu ga Ayang?" Tanya Nuga dengan hati-hati.

Hasmi mengangguk kecil menatap ke arah Nuga dengan tatapan bertanya, ia menunduk menatap tangannya yang digenggam oleh Nuga dengan lembut.

"Ayang liat Dede Nuga." Ujar Nuga sembari mengelus punggung tangan Hasmi.

Hasmi kembali mendongak menatap lurus ke arah kedua mata Nuga yang menatapnya dengan hangat namun terlihat kesedihan di sana.

"Dede Nuga ikut sedih dengernya. Maaf--tapi apa Ayang Hasmi udah mastiin kebenarannya ke orang tua Ayang?" Tanya Nuga membuat pupil mata Hasmi membesar.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now