Bagian 24

4.1K 472 78
                                    

Jika menyukai cerita ini maka beri dukungan penulis melalui vote dan komen 💜

—————

Hari demi hari dilalui Nuga dengan tidak bersemangat menjelang keberangkatan sang pujaan hati ke luar kota. Hasmi resmi menjadi mahasiswa baru di sebuah universitas swasta elit dimana hanya berisikan anak orang kaya yang berprestasi.

"Haduh yang bener aja dong. Anak lu tuh ampe demam njir Yang perkara Hasmi mau berangkat. Mulai dari Hasmi lulus sampe persiapan tes masuk univ ampe keterima di kampusnya——anak lu berasa jadi manusia paling galau sedunia." Keluh Ale begitu lelah menghadapi anaknya.

Abi mengusap wajahnya frustrasi sembari tertawa geli merasa heran dengan kekuatan cinta anaknya terhadap Hasmi. Pasalnya selama beberapa waktu ini dia dan Ale dibuat pusing dengan segala drama kesedihan yang dilakukan oleh anak mereka.

"Ya mau gimana? Masa kita larang anak orang kuliah Yang. Ya udah kita bawa ke rumah sakit abis ini." Ujar Abi sembari menggelengkan kepalanya heran.

Ale pun memutuskan untuk menghubungi Hasmi agar menjenguk Nuga berharap hati anaknya jauh lebih baik ketika melihat keberadaan Hasmi.

Tak lama pun Hasmi datang sembari membawa kotak makanan di tangannya. Hasmi melambaikan tangannya santai ke arah Ale dan Abi yang sedang bersantai di ruang keluarga.

Dia langsung menuju kamar Nuga karena Ale yang mengibaskan tangannya memberi tanda kepadanya agar langsung ke kamar Nuga.

"Nuga. Ini aku." Ujar Hasmi sembari masuk kedalam kamar Nuga yang tidak tertutup.

Nuga yang sedang berbaring sembari bermain ponsel pun menoleh ke arah Hasmi, dia duduk sembari menepuk tempat di sampingnya agar Hasmi duduk di sana.

Hasmi memberikan kotak makanan di atas paha Nuga, ia tersenyum lebar saat membuka kotak makanan tersebut.

"Salad buah. Buatan aku buat kamu Nuga. Dimakan ya." Ujar Hasmi dengan semangat.

Nuga mengangguk lemah tanpa mengalihkan tatapan nya dari wajah manis sang pujaan hati yang mana membuat Hasmi merasa sedikit risih.

Wajah Hasmi seketika berubah menjadi panik saat melihat bibir Nuga melengkung kebawa dan bergetar hendak menangis.

"Eehhh Nuga.. jangan nangis lagi dong. Ayo makan salad buahnya aja ya." Bujuk Hasmi menatap khawatir ke arah Nuga.

Pasalnya hampir dua bulan setelah hari kelulusannya Nuga terlihat sangat murung dan selalu menangis ketika melihatnya. Ale dan Abi pun bercerita kepadanya tentang keadaan Nuga yang setiap harinya semakin lemah letih dan lesu tak berdaya.

Jujur saja Hasmi merasa kasihan dengan Nuga, dia tak tega melihat Nuga seperti ini namun dia tak dapat melakukan apapun selain berusaha menghibur Nuga. Karena bagaimanapun dia akan tetap pergi ke luar kota untuk kuliah.

Kedua orang tuanya pun terasa sangat berat membiarkannya tinggal sendirian di luar kota, namun mau tak mau mereka harus rela karena Hasmi akan menuntur ilmu di sana. Walau jarak kota mereka tak sejauh itu namun untuk pulang pergi setiap hari dari rumah menuju kampusnya akan sangat melelahkan.

"Ayang.." lirih Nuga dengan air mata yang mulai menetes.

Hasmi menghembuskan napasnya kasar, dia menghapus air mata Nuga dengan lembut. Menatap prihatin ke arah Nuga yang terlihat begitu sedih akan kepergiannya.

"Nuga. Kamu ga boleh kayak gini terus, kamu harus tetep fokus sekolah. Kamu ga boleh lupa tugas utama kamu itu belajar Nuga, bukan mikirin hal kayak gini." Ujar Hasmi dengan lembut.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)Where stories live. Discover now