Bagian 50

3K 353 115
                                    

Jika menyukai cerita ini beri dukungan penulis melalui voment dan follow 💜

—————

Baru saja motor Nuga hendak keluar dari komplek namun dia melihat ayang Hasminya memasuki komplek. Dia segera menekan klakson motornya membuat Hasmi menatap ke arahnya.

"Mau kemana?! Kamu ga sekolah?!" Teriak Hasmi sembari menghentikan motornya.

Nuga menghampiri motor Hasmi dan dia segera turun, dengan mudahnya dia mengangkat tubuh mungil ayang Hasminya dari motor dan menurunkannya membuat sang empu terkejut.

"Ayang gapapa?! Kenapa ga pulang semalem?! Ada yang luka ga Ayang?! Jawab Ayang jawab! Dede Nuga takut Ayang kenapa-kenapa!" Nuga sibuk memeriksa tubuh Hasmi dari atas hingga bawah.

Hasmi melongo melihat tingkah Nuga, tubuhnya dibolak balik oleh Nuga membuat tubuhnya terombang-ambing. Dia melihat wajah Nuga sangat khawatir dan lelah.

"Aku gapapa Nuga. Aku cuma ketiduran di rumah temen." Ujar Hasmi membuat Nuga terhenti.

Dia mendongak wajah Hasmi dengan ekspresi yang sulit diartikan. Nuga pun berdiri tegak dan menghela napasnya pelan.

"Alhamdulillah kalo Ayang gapapa. Kenapa telpon wa Dede Nuga ga direspon? Kan bisa ngabarin." Ujar Nuga dengan helaan napas kasar.

Hasmi segera memeriksa ponselnya dan ternyata benar, banyak panggilan tak terjawab dan pesan dari Nuga.

"Maaf aku ga sempet buka hp. Aku sibuk ngerjain tugas, besok udah harus dikumpulin. Maaf ya aku ga niat ngacangin kamu kok, aku beneran sibuk Nuga. Maaf buat kamu khawatir." Hasmi memasang wajah bersalah.

Nuga tertegun mendengar kata maaf dan ekspresi bersalah dari kesayangannya. Ini adalah salah satu hal yang baru yang dilakukan ayang Hasminya. Jika dulu pesan dan panggilan Nuga diabaikan maka Hasmi tidak pernah merasa bersalah dan menganggap itu hal biasa.

Namun sekarang, bocah itu terlihat sangat bersalah. Hal ini membuat hati Nuga menghangat, dia tersenyum kecil karena merasakan salah satu perubahan Hasmi kepadanya. Perasaan Hasmi kepadanya benar-benar mengalami perkembangan.

"Iya gapapa. Tapi Dede Nuga mohon, minimal aktifin mode deringnya biar Ayang tau kalo ada telpon ato wa. Kalo Ayang bilang sibuk Dede Nuga ga bakal ganggu dan ga bakal kuatir gini. Dede Nuga cuma takut Ayang kecelakaan ato kena musibah lain gitu, ga ada kabar." Ujar Nuga dengan serius.

Hasmi mengangguk dengan cepat, dia menggenggam tangan Nuga dengan erat sembari mendongak tak melepaskan tatapannya dari bocah bongsor itu.

"Iya aku janji. Aku minta maaf ya. Kamu ga tidur semaleman? Nungguin aku ya? Mata kamu merah, kamu keliatan capek." Ujar Hasmi khawatir.

Lagi-lagi Nuga dibuat terkejut dengan perubahan sikap Hasmi, dia pun tak dapat menyembunyikan senyuman lebarnya. Nuga hendak memeluk tubuh Hasmi namun dengan cepat sang empu menahan dada bidangnya.

"Ayang~ Dede Nuga mau peluk ih! Gumush aneud deh Ayangnya Nuga ini." Nuga menghentakkan kakinya kesal sembari merengek.

Hasmi menatap tajam ke arah Nuga karena tidak tahu tempat.

"Kita masih di luar Nuga! Banyak orang. Udah ayo pulang, kamu harus sekolah." Nuga mendorong tubuh besar Nuga agar kembali ke motornya.

NUGA-HASMI 21+ BL (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن