#117 The Manhole

3.8K 315 9
                                    

Suatu pagi, seorang gadis kecil Jepang bernama Mai sedang berjalan ke sekolah. Di tengah jalan, ia melihat seorang gadis kecil lain sedang bermain di ujung jalan. Entah karena alasan apa, gadis itu melompat-lompat. Mai tahu bahwa gadis tersebut harus berangkat ke sekolah bersamanya karena mereka memakai seragam sekolah yang sama.

Saat Mai datang mendekat, ia melihat gadis itu melompat-lompat di atas penutup lubang got. Mai bingung. Ia penasaran dengan apa yang gadis itu lakukan. Mengapa ia melompat-lompat di tempat yang sama seperti itu? Apa ia gila? Atau itu adalah sebuah permainan?

Saat gadis itu melompat, Mai mendengarnya berkomat-kamit pada dirinya sendiri, "Tiga, tiga, tiga, tiga, tiga..."

Ketika Mai lewat, ia menyadari siapa gadis tersebut. Ia adalah Haruka, seorang gadis pendiam yang aneh di kelasnya. Ia seringkali dijadikan sebagai target bully. Kadang gadis-gadis lain di kelas hanya mengabaikan Haruka. Di lain waktu, mereka akan memainkan kelakar kejam padanya. Guru-guru tahu ia dibully, tetapi mereka seolah-olah buta dan tidak terpengaruh.

Mai menyadari sekolah akan mulai beberapa menit lagi. Ia segera pergi dengan terburu-buru, meninggalkan gadis aneh dengan permainan anehnya.

Hari itu di kelas, Mai memperhatikan ada bangku yang kosong. Haruka tidak muncul di sekolah. Sepanjang hari, Mai penasaran apa yang terjadi dengan gadis itu.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, semua anak berlarian keluar kelas. Mai berjalan pulang ke rumah. Di tengah jalan, ia berpapasan dengan Haruka lagi. Gadis tersebut masih di tempat yang sama sejak pagi. Ia masih melompat-lompat.

Mai berjalan ke arah Haruka. Ia berhenti tepat di depan gadis itu. Haruka masih melompat seolah-olah Mai tidak ada di sana.

Haruka tersenyum lebar dan berkata, "Sembilan, sembilan, sembilan, sembilan, sembilan..."

"Apa yang kau lakukan?" tanya Mai.

Haruka tidak menjawab pertanyaan Mai. Ia masih berkata, "Sembilan, sembilan, sembilan, sembilan, sembilan..."

"Aku bertanya padamu apa yang kau lakukan!" teriak Mai.

Gadis itu hanya mengabaikan Mai dan masih melompat-lompat.

Mai sebenarnya tidak membenci maupun menyukai Haruka. Ia ingat dulu memanggil gadis itu dengan beberapa nama kejam dan mengerjainya bersama dengan teman-teman sekelasnya.

"Kau pikir kau siapa?" Mai berteriak, "Jawab aku saat aku bicara padamu!"

Sampai saat itu, Mai tak pernah membenci Haruka seperti yang dilakukan oleh anak-anak lainnya. Tetapi tatapan gadis itu yang senang sendiri dan mengabaikannya membuat Mai marah.

"Kau lebih baik memberitahuku apa yang kau lakukan atau kau akan menyesal," ancam Mai.

Haruka hanya melompat dengan bahagia, seolah-olah ia tidak pernah mendengar ancaman Mai.

Tiba-tiba, Mai kehilangan kesabaran. Ia mendorong Haruka sampai terjatuh.

"Giliranku!" kata Mai. Ia mengambil tempat gadis itu dan berdiri di atas penutup lubang got.

Mai melompat-lompat ke udara. Pada saat yang tepat, Haruka menjangkau penutup lubang got dan membuangnya. Mai jatuh ke dalam lubang got.

Gadis aneh itu menaruh kembali penutup lubang got ke tempatnya semula. Kemudian, dengan senyum lebar penuh kepuasan di wajahya, ia mulai melompat-lompat lagi.

Saat ia melompat, ia berkata, "Sepuluh, sepuluh, sepuluh, sepuluh, sepuluh..."

Urban Legend Jepang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang