#190 Ippondatara

1.7K 108 1
                                    

Ippondatara memiliki satu kaki yang besar seperti belalai dan satu cawan seperti mata. Ia hidup jauh di dalam pegunungan di Jepang. Ia terkenal di gunung yang membatasi Prefektur Wakayama dan Nara (dulu Provinsi Kii dan Yamato). Meskipun penampakan juga telah dilaporkan dari prefektur tetangga lainnya.

Ippondatara merupakan yokai pemalu. Mereka cenderung menjauh dari wilayah yang dihuni oleh manusia. Ippondatara bergerak dengan melompat-lompat dan melakukan jungkir balik. Mereka menghindari manusia. Meskipun pada musim dingin tidak jarang ditemukan cetakan unik dari kaki besar yokai ini di atas salju.

Meskipun sebagian besar tidak berbahaya, sekali per tahun pada tanggal 20 Desember, Ippondatara berubah menjadi keras. Orang-orang yang memasuki pegunungan pada hari itu terjepit di bawah kaki Ippondatara yang kuat. Karena hal itu, 20 Desember dianggap sebagai hari sial di daerah dimana yokai ini tinggal. Orang-orang akan tinggal di luar gunung pada saat itu.

Nama Ippondatara berasal dari tatara, yaitu puputan yang digunakan pandai besi di masa lalu. Yokai ini dikatakan menyerupai pandai besi yang kehilangan salah satu matanya karena tahun-tahun menatap nyala api yang intens. Ia juga kehilangan satu kakinya karena bertahun-tahun melakukan pekerjaan berat berupa memompa puputan. Ada banyak teori tentang asal-usul yokai ini. Di beberapa desa, ia dianggap sebagai sepupu dari jenis Kappa tertentu yang disebut Gorai yang pada setiap musim dingin berubah dari roh sungai menjadi roh pegunungan yang disebut Kashambo sampai mereka kembali ke sungai pada musim semi. Ippondatara dikatakan sebagai semacam Kashambo. Penjelasan lain menggambarkan Ippondatara adalah hantu penebang kayu yang memotong salah satu kakinya sebagai penebusan dosa karena beberapa kejahatan. Atau mungkin hantu perampok bermata satu yang terkenal bernama Hitotsudatara yang tinggal di pegunungan Wakayama dan memiliki kekuatan supranatural. Bahkan mungkin hantu seekor babi hutan raksasa yang biasa berkeliaran di pegunungan dan seringkali membunuh pemburu. Imam besar dapat mengikat roh babi hutan dan mencegahnya melukai orang, namun kondisi sihir yang mengikat hantu ini memungkinkannya berkeliaran bebas satu hari per tahun pada tanggal 20 Desember. Ada juga asumsi bahwa ia semacam kami gunung yang telah rusak selama berabad-abad dan menjadi yokai. Mata tunggal adalah ciri umum diantara roh gunung dan yokai bermata satu lainnya (seperti Hitotsume Kozo) yang berasal dari gunung juga.

Urban Legend Jepang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang