= 3 =

1.8K 203 5
                                    



KEVIN seketika memandang horror sosok Yuuki di sisinya. "Kuharap kau bisa menjelaskan apa maksud dari perkataanmu, Esther."


"Kupikir aku sudah berkata dengan jelas kalau aku menemui real Guardianku." Yuuki kembali menyeruput orange juice-nya.


"Dan, Guardian yang kau maksud, Guardian lain selain Guardian utama kan?"


"Umm ... yeah anggap saja seperti itu."


"Shit! Kau cari mati, Yuu," umpat Kevin emosi, "kau tidak bisa semudah itu-"


"Menunduk."


"Ha, apa?" Interupsi Yuuki membuat Kevin bingung tak mengerti. "Maksudmu a-"


'PRAANG'


Pecahan kaca itu berhasil membuat Xiumin dan Kevin langsung menyiagakan tubuhnya untuk melindungi Yuuki seketika. Walau bagaimana pun juga, gadis gila itu adalah prioritas diatas nyawa mereka sendiri.


"Yuu, sembunyi!" teriak Kevin seraya berusaha mengeluarkan beretta 92-nya yang terletak di saku jaket bombernya dan langsung mengarahkannya kesekitar untuk mencari siapa dalang dibalik semua ini.


Asap putih mengepul tiba-tiba saja sudah memenuhi seluruh ruangan Café.


"Gas bius," ucap Kevin dan Xiumin bersamaan. Keduanya pun secara bersamaan menarik kaos baju mereka untuk menutup hidung dan mulut mereka sebisa mungkin agar tak menghirup gas tersebut.


Terlihat suasana Café langsung kacau balau dengan seluruh pengunjung yang berlarian kesana kemari berusaha melarikan diri. Ada juga beberapa yang mulai jatuh pingsan karena pengaruh gas bius yang mulai menyebar.


Melihat itu, Xiumin kembali berjaga dengan mengaktifkan alat pemancar ke mansion. Berjaga-jaga jika kejadian semakin memburuk.


Sedangkan di lain sisi, Yuuki berjalan dengan santai menuju Guardiannya. Meninggalkan Xiumin dan Kevin yang sibuk dengan keadaan sembari langsung menancapkan serum bius di leher Guardiannya yang kala itu masih panik tak jauh dari meja bar.


"Hello, sweety. Let's go home. It's not safe in here," bisik Yuuki pelan sesaat setelah lelaki itu pingsan lalu menyeret sosok Guardiannya itu menuju pintu keluar tanpa disadari oleh Xiumin dan Kevin.


"Phantom, bubar," ucapnya pelan pada sebuah headset kecil di bawah telinganya, "kembali ke base."


***


"Harus kuakui anda gila untuk hal seperti ini, Nona." laki-laki paling depan di hadapan Yuuki bersuara setelah beberapa menit yang lalu mereka terdiam. Tampak dua laki laki dan dua orang perempuan lainnya juga berdiri tak jauh dari hadapan Yuuki. Kini, mereka semua tengah berada di apartemen Yuuki.


"Well, kupikir kalian sudah tahu resiko untuk menjadi bayanganku. Aku memang segila ini."


Laki-laki itu pun tampak salah tingkah karena respon Yuuki yang terlewat santai. Ia lantas kembali bersuara, "No-nona mak-maksud saya-"


"Aku tahu, Alchemist. Maaf merepotkan kalian. Sekarang bubar. Aku ingin istirahat."


Dan dengan begitu kelima orang dihadapan Yuuki membubarkan diri mereka dan keluar dari ruangan tersebut.


Yuuki mendesah pelan. Matanya kemudian menatap layar ponselnya yang tergeletak di meja sedari tadi dan sudah melihat puluhan misscall dari sahabat-sahabatnya dan ratusan bom pesan yang bisa dipastikan itu dari Mike.


"Aku dimana?"


Suara itu berhasil membuat Yuuki mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Terlihat Guardiannya itu sudah terbangun sembari memegangi kepalanya. Sebelum bangkit dari kursinya, gadis itu masih sempat menonaktifkan ponselnya terlebih dahulu dan mengambil botol isotonik tak jauh dari ponselnya.


"Di apartmentku," balas Yuuki santai seraya melangkah mendekati kasur dimana Guardiannya berada, "kau pasti masih merasa pusing. Minumlah ini. Bisa mengatasi sakit kepalamu."


Yuuki menyodorkan minuman isotonik pada pria itu namun hanya disambut tatapan kosong oleh pria itu.


"Ini tidak beracun," seolah bisa membaca pikiran pria itu, Yuuki meminum sedikit cairan isotonik tersebut dan kembali menyodorkan minuman itu lagi, "see? Aku tidak-apa-apa."


Akhirnya, perlahan jemari pria itu mulai mengambil alih botol isotonik di tangan Yuuki dan meminum pelan-pelan isi cairan di dalam botol tersebut.


"Marcus Karvaregzel ...," Yuuki kembali membuka suaranya yang sontak membuat pria itu menghentikan aksinya meminum isotonik. Ditatapnya aneh sosok Yuuki di manik matanya.


"Darimana, kau-"


"Menikahlah denganku," potong Yuuki cepat sembari tersenyum. Dan, Marcus hanya menatap tak percaya sosok di depannya.


"A-Apa?"



= TO BE CONTINUED =


Since : 22-04-2017

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now