= 14 =

1.2K 132 1
                                    


BEGITU mendengar ucapan terimakasih dari Yuuki, ketiga pria yang tadinya sempat berdiskusi kecil sejenak, sontak menolehkan kepalanya kearah Yuuki dan memandang gadis itu aneh.


"Yuu, kau benar benar menjadi gila rupanya." sinis Kevin dengan memandang horror kearah Yuuki.


"Kupikir tadi aku salah dengar." sahut Alex tak percaya.


"Pendengaranku masih berfungsi dengan baik kan?" tanya Xiumin memastikan sembari memegang kedua telinganya.


"Sepertinya dia salah minum obat." balas Mike tak mau kalah dengan menganggukkan kepalanya.


Dan, itu berhasil membuat mood Yuuki yang tadinya bagus langsung hancur seketika. Sahabatnya itu benar-benar cerdas untuk hal seperti ini. Bahkan, aura gadis itu saja mendadak sudah berubah kelam di sekitarnya.


"Apa-apaan dengan ucapan sok mereka itu, hah?" umpat gadis itu dalam hati.


"Kalian brengsek."


"Nah, dia sudah kembali." seru keempatnya bersamaan mengacuhkan emosi Yuuki yang saat ini sudah dipastikan ada di ubun-ubunnya yang mendidih.


***


Yuuki sudah duduk manis di ranjang yang sama dengan sosok pria yang hari ini dia bawa pulang. Perdebatan kecil dengan para sahabatnya itu telah selesai beberapa menit yang lalu dan dia bersikeras ingin tidur di kamar yang sama dengan Guardian pilihannya meskipun larangan keras telah dijatuhkan padanya tadi.


Bahkan, ia nekat memasang peledak dengan daya ledak rendah di depan kamarnya jika orang-orang di mansion utama mengganggunya hanya karena sekamar dengan Guardian pilihannya.


Hanya sebuah alasan klise yang ia ucapkan tadi : agar Direktur tercintanya tidak menyakiti Guardian pilihannya jika ia meninggalkan Guardiannya begitu saja di kamar ini sendirian.


"Kau bisa disakiti jika kau sendirian di kamar ini." bisik Yuuki pelan sembari mengelus wajah pria itu yang tengah tidur dalam damai.


"Cih, picisan."


"Menjijikkan."


"Kupikir Yuuki benar-benar menjadi gila."


Bisikan demi bisikan itu seketika membuat Yuuki yang tadinya berusaha menikmati momen indah bersama Guardiannya memandang tajam kearah para manusia yang saat ini berada tak jauh darinya. Siapa lagi kalau bukan keempat sahabatnya? Pintu dikunci, mereka bahkan nekat masuk lewat balkon.


"Sialan! Bisakah kalian menyingkir saja? Menggang -"


"Tidak!" sahut mereka bersamaan.


"Kau bisa kelewat batas wajar jika tidur di kamar yang sama dengan pria itu." sahut pria berselimut di sofa kamar-Mike- tak berdosa.

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now