= 44 =

1.1K 124 11
                                    


"Terdengar tidak masuk akal jika kami memang manusia normal pada umumnya." Xiumin berkomentar setelah beberapa detik hening menyelimuti ruangan itu. "Tapi, kejadian sejenis 'kelebihan adrenalin' memang bisa saja terjadi dengan hormon langka di manusia tertentu ... Ah, Thanks, God, I'm a doctor so I don't look stupid right now." Xiumin terlihat memuji dirinya sendiri begitu menjelaskan itu.


"Apa kau mengetahui soal ini, Yuu?" Alex yang masih bersikap defensif meskipun sudah mendengar penjelasan Marcus mencoba bertanya pada Yuuki, namun jawaban gadis itu hanya mengangkat bahunya tak acuh.


"Tidak. Aku hanya mencari soal Marcus, menemukannya, dan bawa dia pulang. Sesimpel itu." Jawab Yuuki terkesan tak berdosa, yang sukses mengundang kekehan Marcus di lain sisi.


"Aku seperti barang saja." Sahut Marcus masih dengan sisa kekehannya. "Apa kau begitu menginginkan aku?" tanyanya sembari menoleh kearah Yuuki.


Yuuki hanya menyentuh kepala Marcus secara reflek. "Ya."


Dan itu justru membuat Marcus terdiam, terlihat terkejut, sementara yang lain sudah terlihat gerah dengan tingkah keduanya. Romansa itu terlalu menyakitkan di mata mereka.


"Seharusnya aku tidak membantumu hari itu." Alex mendengus lelah sekaligus pasrah lalu menjatuhkan dirinya pada karpet berbulu di perpustakaan. "Agar kau menderita karena tidak bisa bersama dengan 'belahan jiwa'mu itu."


"Cih," Kevin mendecih seketika. "Kau bilang seperti itu, tapi melihat Yuuki terkena racun semalam kau nyaris menangis sesenggukan."


Alex sontak bangkit dan mendelik tajam kearah Kevin. "Oh, sesama pengecut jangan menghina, bung."


"Sialan!" Dan akhirnya Alex dan Kevin pun saling bergumul di karpet dan melupakan ketegangan yang terjadi di mansion beberapa jam yang lalu.


Yuuki pun hanya bisa tersenyum tipis melihat itu, dan perlahan menoleh kearah Xiumin yang duduk tak jauh dari posisinya. "Bagaimana dengan keadaan Gio?" bisik Yuuki pada Xiumin yang sontak membuat pria itu menoleh datar kearahnya.


"Ayah, Yuu. Dia ayahmu." Koreksi Xiumin cepat, namun pada akhirnya tetap menjelaskan secara singkat kondisi Giovanni. "Dia tidak sekritis itu, tapi dia masih butuh waktu pemulihan sekitar seminggu. Banyak luka yang dia dapat dari kejadian semalam. Jangan samakan dengan dirimu yang nekat bangun seperti ini."


Yuuki mendengus sebelum akhirnya mengangguk pelan terlihat memahami maksud ucapan Xiumin, dan tak sadar jika dirinya diperhatikan oleh Marcus sedari tadi. Sementara Mike yang sedari tadi diam melihat pemandangan itu hanya mencibir pelan dalam hati. Namun, tak lama, dia penasaran dengan penjelasan yang terhitung belum tuntas dari Marcus.


"Sejak kapan kau menyamar? Dan, bagaimana?" Mike bertanya yang sontak menghentikan perdebatan antara Alex dan Kevin di sisi lain. Serta membuat Yuuki dan Xiumin mau tak mau menatap mereka lagi, dan menghentikan percakapan bisik-bisik mereka.


"Sejak menyelamatkan Casey dan yeah, Yuuki," balas Marcus santai. "Jujur, saat itu aku tidak tahu namanya, karena yang kuingat aku hanya menyelamatkan Casey dan seorang gadis kecil. Tak kusangka, dia akan tumbuh menjadi ketua klan yang tangguh."


"Dasar playboy." Dengus Alex spontan, yang seketika mendapat kuncian leher dari Kevin di sisi kanannya. "Argh! Astaga, lepaskan! Itu sakit bodoh! Yak! Kevin! Lepaskan!"


Sementara yang lain mencoba tak acuh dengan perdebatan kekanakan dari keduanya dan masih fokus dengan penjelasan Marcus.


"Bisa dibilang aku mulai menyamar setelah ingatanku kembali. Karena, aku sempat memiliki trauma dan amnesia jangka pendek karena besarnya 'adrenalin' yang kugunakan untuk menyelamatkan Casey dan Yuuki saat itu di tangan pembunuh bayaran tersebut. Jadi, setelah selamat dari kejadian itu aku dilarikan ke New Jersey dan berpindah ke New York setahun kemudian untuk mendapatkan penanganan medis. Awalnya aku sudah lupa dengan kejadian kudeta itu, namun Casey berhasil membuatku ingat secara tak sengaja ketika para anggota klan dan sekutu klanku datang ke New York. Bertemu secara pribadi dengannya. Diam-diam."


Mike dan Kevin sontak melihat kearah Casey dengan tatapan curiga. "Apa dia berkhianat?"


Marcus tak lantas menjawab, alih-alih hanya tersenyum tipis mencurigakan. "Bagaimana kalau iya?"


= TO BE CONTINUED =

NB : KEEP YOUR COMMENT SAFE, KAY '-' SEE ME ON IG : @afies16


Since : 02-07-2017

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now