= 45 =

1K 128 16
                                    


Marcus tak lantas menjawab, alih-alih hanya tersenyum tipis mencurigakan. "Bagaimana kalau iya?"

Kontan saja yang lainnya seketika menatap Casey curiga dan secara tidak langsung juga reflek melakukan defensif meskipun terlihat samar.

"Aku hanya mengatakan bagaimana. What. If. Seandainya. Tapi, respon kalian jauh di luar dugaan." Marcus hanya terkekeh pelan. "Apa klan Black Lotus selalu securiga ini pada orang lain?"

"Tidak juga." Yuuki hanya menyahut seadanya. Dia sendiri yang terlihat tidak terpengaruh dengan jawaban Marcus dan tidak melakukan gerakan defensif apapun. "Mengantisipasi saja. Karena banyak klan lain yang mengincar posisi klan nomor satu, jadi mereka secara tidak langsung ebrsikap seperti itu."

"Apa kau sebegitu percayanya dengan orang lain?" Marcus menananggapi dengan mata menyipit serius, sementara tangannya ia arahkan ke Casey dan melakukan lambaian pelan tak berarti, namun di detik berikutnya, Casey sudah melakukan kuncian pada leher Yuuki yang tidak terlindungi. Sementara, yang lain sontak bangkit dari posisinya masing-masing dan menjadi super defensif.

"Apa yang kau lakukan, sialan!" Alex yang sadar dengan gerakan Casey selanjutnya, berusaha menerjang kearah Yuuki namun, dengan secepat kilat dihadang oleh Marcus dan hanya dengan dua kali menggerakkan tubuh, Alex sudah terpental ke karpet berbulu.

Xiumin yang melihat itu, langsung mencari celah untuk menyelamatkan Yuuki yang kini tengah dikunci ganda dengan kaki dan tangan Casey. Namun, baru beberapa langkah berjalan, ia sudah terjatuh ke lantai akibat tebasan tangan dari Marcus yang entah datang darimana.

"Kalian masih lemah. Hanya karena kalian defensif, dan Ketua kalian tidak defensif, kalian tidak boleh melepaskan pandangan kalian pada ketua klan kalian sedikitpun." Marcus bersuara dengan nada seriusnya. Berat dan dingin. Matanya menatap sosok Kevin dan Mike yang terlihat masih syok dengan gerakan cepatnya. "Apa yang kalian lakukan?" Lalu bergegas menerjang sosok keduanya dan mengangkatnya dengan kedua tangannya. Mike di tangan kanan, dan Kevin di tangan kiri.

Namun, baru saja ia akan melempar keduanya ke lantai, mendadak saja gerakannya terhenti begitu saja dan seluruh badannya terasa seperti dicekik.

Ia lantas terjatuh ke lantai dengan nafas terengah dan memperhatikan sekitarnya. Ia hanya tersenyum tipis, kemudian. "Jadi kekuatanmu telekinesis ..." Marcus menoleh kebelakangnya. "Yuuki Esther?"

Sementara Yuuki yang terlihat masih tenang meskipun pasca dicekik oleh Casey hanya meyilangkan tangannya di belakang pinggang. "Terlalu aneh menyimpulkan aku bisa melakukan telekinesis. Tapi, ya untuk pemahaman umum, mereka menyebutnya telekinesis. Namun, yang perlu kau ketahui aku hanya bisa mengendalikan elemen kehidupan di sekitarku. Aku mengendalikan Chi. Bukan barang. Itu yang harus kau ingat."

Mendengar itu, Marcus akhirnya ikut bangkit, namun dengan segera kedua tangan kanan dan kirinya ditahan oleh Mike dan Kevin. Di lain sisi Alex dan Xiumin juga ikut bangkit.

"Sebenarnya maumu apa? Memperlakukan ketua klan kami—"

"Aku hanya uji coba." Jawab Marcus seadanya. Matanya menatap sosok Yuuki di hadapannya. "Kenapa pertahanan kalian semudah itu? Apa karena kalian percaya diri dengan kemampuan kalian?" Lalu ia menoleh lagi ke beberapa orang di sekitarnya. Ia melihat kini sosok Casey sudah tergeletak di lantai begitu saja. "Tapi, nyatanya mereka berpusat pada dirimu."

"Yak! Kau—"

Yuuki lantas mengangkat tangannya tanda Xiumin harus menghentikan ucapannya, yang akhirnya membuat pria itu menurut seketika. Yuuki lantas mendekati tubuh Marcus dan mengisyaratkan Mike dan Kevin menjauh. "Katakan padaku." Ucapnya pelan.

Marcus bergeming di posisinya.

"Apa yang membuatmu berpikir, kalau Lucas mampu menjatuhkan singgasana Black Lotus-ku?" lanjut Yuuki serius dengan nada rendah.

"Apa maksud—"

"Aku memang nekat, Marcus. Tapi bukan berarti aku bodoh. Kau mengalihkan ceritamu karena merasa terganggu dengan sekutu Red Orchids, kan?" tukas Yuuki pelan. Nadanya berubah jauh lebih serius. Meskipun di sisi lain, badannya sudah mulai kepayahan karena mengendalikan Casey dan Marcus disaat kondisinya tidak prima. "How long?"

"Yuu, apa maksudmu? Mereka masih akan kembali 2 mingg—"

"Kemungkinan 3 hari." Alex sontak menghentikan ucapannya ketika Marcus kembali menyela ucapannya.

"Hell, what?!" desis Alex kesal.

"3 hari adalah hal terbaik yang bisa kupikirkan." Marcus mengindahkan ucapan Alex, dan fokus pada Yuuki. "Tapi, bisa jadi besok atau lusa, mereka akan kembali menyerang klan kalian. Melihat dari tingkat intensitas aura yang kurasakan."

Mike dan Kevin sontak melihat satu sama lain, saling melemparkan tatapan bertanya atas maksud ucapan Marcus dan Yuuki. Sementara, Alex hanya mendengus kesal, dan Xiumin entah bagaimana ceritanya sudah ada di sisi Casey dan mengecek kondisi vital pria tersebut.

"Kondisi Yuuki masih kurang stabil untuk berkelahi, jadi itu maksudmu soal mekanisme pertahanan kami? Karena ketua klan kami sakit, tandanya kami lemah, begitu?" Xiumin menyahut kemudian setelah selesai mengecek kondisi Casey. Lantas matanya menatap sosok Marcus yang kini berhadapan dengan Yuuki. "Kau menusuk sekali, bung."

"Aku hanya terbiasa merencanakan kesuksesan. Bukan kegagalan." Jawab Marcus santai. "Melihat kondisi klan kalian yang masih belum pulih 100%, semakin memudahkan klan Red Orchids dan sekutunya untuk menyerang kalian. Mereka licik. Sekali lihat, aku tahu mereka busuk."

"Tapi, jika mereka melanggar konferensi tadi—"

"Black will be black. Peraturan tidak berlaku bagi mereka." Marcus menengahi. "Jika mereka memang taat peraturan klan, mereka tidak akan bermain kotor seperti ini."

"Cih, pemikiran para Ketua memang berbeda." Celetuk Kevin tanpa sadar, yang sontak mengundang kekehan pelan dari Marcus.

Yuuki lantas menoleh kearah Xiumin. "Xiu, apa kau memiliki—"

"Tidak! Obat tidak akan bagus untuk memaksa kesehatanmu pulih, Yuu." Xiumin yang seolah tahu kalimat yang akan Yuuki ucapkan selanjutnya buru-buru menyelanya. "Itu hanya akan merusak sistem kinerja tubuhmu."

Yuuki pun hanya mendengus pasrah pada jawaban Xiumin, dan memijat pelan pangkal hidungnya.

"Itu kenapa aku bilang. Pertahanan kalian kurang." Marcus kembali menyahut. "Kalian harus mampu menjaga klan, dengan atau tanpa Ketua kalian sekalipun."

"Bicara itu mudah, bung." Sindiri Alex tajam.

"Tapi, bicaraku beserta praktek, bung. I don't talk bullshit without action." Tukas Marcus. "So, Yuu, how about that?"

Yuuki lantas hanya menjatuhkan tubuhnya pada sofa di belakang tubuhnya. "I trust you. Tapi, kau berhutang cerita pada mereka."

Marcus hanya mendengus pelan. "Anggap saja itu cerita bersambung."


=TO BE CONTINUED =

NB : KEEP UR COMMENT SAFE AND SEE ME ON IG @afies16

Since : 23-08-2018

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now