= 39 =

956 125 6
                                    

"Selesaikan apa yang ingin kalian selesaikan denganku dan jangan ganggu keputusan gadisku lagi." Marcus berbicara dengan nada tegas tak terbantah. Matanya masih sibuk menjelajah seluruh ruangan. Memastikan seluruh ruangan tetap stabil, meskipun itu tidak mungkin karena tetua di hadapannya tidak semudah itu untuk ia atur.


"Klan Viridian memang memiliki kekuatan tidak normal dengan mengandalkan hipnotis. Menguat seiring berkembangnya pertumbuhan anggota klan itu sendiri." Geon kembali bersuara. Membuat Marcus kembali menatapnya serius.


"Tapi, aku benar-benar tidak tahu jika Viridian membesarkan monster sepertimu."


"Aku anggap itu pujian."


"Kau menghilang—"


"Aku tidak suka bertele-tele, Pak Tua. Jelaskan saja rinciannya. Aku duel melawan Lucas, atau kudeta. Pilihanmu hanya itu." Marcus menyela. Mulai tidak sabar karena aura Geon mulai terasa di tubuhnya. Aura-aura mengintimidasi yang tidak jauh berbeda dengannya. Geon hanya tertawa pelan. Berhasil membuat ketua klan lain, maupun Tetua di ruangan tersebut melebarkan mata tak percaya.


Jangan lupakan Alex. Pria itu bahkan sudah menahan napas untuk beberapa detik karena perdebatan kecil dan kekehan dari Geon.


"Bagaimana jika aku mengajukan kudeta?"


Marcus berdiri seketika. Membuat Alex memasang penjagaan. Begitu juga dengan ketua klan lain.


"Kalau begitu, aku hanya harus melawan kalian, kan? Dan apa kata Yuuki tadi? Neraka ya? No, itu terlalu bagus. Akan kuberi kalian kematian tanpa sempat menyentuh apa itu neraka." Marcus berpura-pura membetulkan jasnya. "Hilang bagai debu. Bagaimana?"


Graham mendengus, sementara George terlihat tenang.


"Terkadang sifat angkuhmu itu, harus kau kurangi, Marcus." George menyahut. "It, can kill you someday."


"Tuhan bahkan tidak mau bertemu denganku, jadi hentikan basa-basi kalian. Aku tahu kalian sudah menyiapkan banyak hal di luar sana untuk melakukan 'pesta' kudeta kalian." Marcus kembali merubah nada suaranya. Jauh lebih berat, dan dingin.


Graham yang tak kuasa menahan emosinya pun akhirnya menggebrak meja konferensi dan mengeluarkan senjatanya. Sebuah katana yang entah sejak kapan benda itu sudah ada disana.


Sementara Alex reflek menghadang leher Marcus menggunakan telapak tangannya agar katana tidak menusuk leher Marcus dan langsung mengeluarkan handgunnya begitu Lucas juga turut mengeluarkan senjatanya, sebuah pisau yang Alex ketahui bernama SOG Seal Knife. Memiliki panjang keseluruhan 31 cm dan dilengkapi dengan bagian bergerigi di tubuh pisau, serta dengan pegangan yang lebih panjang dibandingkan pisau-pisau lain. Secara garis besar cukup berbahaya jika itu sudah di tangan Lucas.


Nicole sendiri sudah mengeluarkan cambukan ala koboinya untuk menahan tangan Edward yang hamper mengeluarkan senjatanya juga, sebuah racun yang bisa menghasilkan mist untuk melumpuhkan lawan.


Jika digambarkan, saat ini keadaannya sudah kacau. Ketua klan lain yang tidak ikut campur hanya Blue Jasmine dan Green Aster. Mereka tampak berusaha melindungi tanpa mengeluarkan senjata mereka sendiri.


"Wah, aku tersanjung." Marcus mengeluarkan suaranya setelah keadaan mencekam menyelimuti ruangan itu beberapa detik. George dan Geon masih terdiam di posisinya. "Bagaimana kalian menyukai pertumpahan darah dari banyak orang daripada mengorbankan satu orang saja."


"Tutup mulutmu! Dasar lancang!" Edward menyahut berusaha memberontak dari jeratan tali koboi, Nicole.


"Aku tidak tahu apa maksudmu, Marcus." George akhirnya buka suara dan turut menatap serius sosok Marcus di sisi kanannya. Yang ditatap justru membuang muka.


"8 perwakilan dari Red Orchids. 5 perwakilan dari Violent Rose. Masing-masing 2 penjaga untuk setiap tetua, jadi total 6. Oke sejauh ini, 19 orang." Marcus menoleh ke arah Geon. Mengabaikan George yang sepertinya mematung di posisinya. "Aku mengabaikan sekutu Black Lotus. Jadi, dari total 23 orang. Aku mengabaikan 4 orang dari sekutu."


"Marcus Karvaregzel ..." Geon menyahut dengan nada jauh lebih berat dari sebelumnya. "Hentikan."


"Kudeta atau duel?" Marcus mengabaikan perintah Geon dan turut menambah kerumitan suasana ruangan pertemuan. Ia bahkan mengabaikan tatapan menusuk dari klan lain. "Jawaban selain itu, aku anggap kudeta."


= TO BE CONTINUED =


NB : MAAF KALO ADA TYPO'S '-'

IG : @afies16 (for more info about writing, vote, and etc.)


Since : 30-05-2018

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now