= 38 =

1K 127 6
                                    

Marcus masih kehilangan akal sehatnya untuk beberapa detik, ketika akhirnya kembali sadar dengan ucapan Yuuki yang membawanya ke kenyataan.


"Menentang keputusanku, akan kutunjukkan ke kalian apa itu neraka."


"Nona, jangan gegabah." Nicole mencoba menengahi perdebatan panas tersebut, sementara para Tetua sudah gusar dengan tidak adanya ketenangan dalam pertemuan kali ini. Ketua Klan lain pun tampak sibuk berbisik-bisik disana sini.


"Jangan bercanda! Aku guardianmu, Yuuki Esther!" Lucas akhirnya ikut berbicara setelah terdiam beberapa saat. "Aku tidak sudi dihina seperti ini."


"Semuanya harap tenang." Alex pun ikut turun tangan bersamaan dengan Xiumin yang baru saja bergabung di aula pertemuan. "Harap kondisikan pertemuan kali ini."


"Aku tidak mengerti bagaimana Ketua klan terdahulu mendidik para anaknya hingga menjadi kurangajar seperti ini." Geon, tetua lainnya akhirnya buka suara dan sontak suasana menjadi senyap. Bukan tanpa alasan, tapi dari para Tetua yang ada, Geon lah yang paling berpengaruh dan disegani. Tak urung semua manusia di aula tersebut seketika terdiam.


Geon sendiri hampir tidak pernah berbicara dalam pertemuan, hanya menemani George dan Graham . Namun, jika ia sudah berbicara, itu tandanya pembicaraannya sudah sangat penting.


Marcus yang terlihat tidak terintimidasi dengan ucapan Geon, justru menarik Yuuki untuk duduk ke pangkuannya agar gadis itu tidak berdiri terus. Yuuki terkesiap, namun juga tidak menolak.


"Aku tidak suka bersikap sopan dan gila hormat tapi, aku lebih suka apa adanya." Sahut Marcus tenang mencoba masa bodoh dengan pikiran dan rencana awalnya yang berantakan. Ia justru mencoba membuat Yuuki nyaman di pangkuannya. "Dan seperti yang kalian tahu, kami akan ... menikah. "


Oke, untuk bagian akhir, Marcus sendiri agak ragu. Tapi, ya sudahlah.


Marcus melirik Yuuki yang kini sedang menegang di posisinya. Gadis itu tidak terlihat menolak atau memberontak karena memang itu kemauannya dari awal membuang Luccifer.


Selain itu, Marcus mulai merasakan suhu tubuh Yuuki kembali tinggi dan sepertinya kondisi fisik gadis itu juga kembali menurun. Marcus tahu Yuuki memaksakan diri untuk berbicara selantang tadi.


"Brengsek! Kau bedebah—"


"Red Orchids, jaga ketenangan dan juga sopan santunmu." Geon kembali berbicara. Sebuah hal luar biasa bagi perkumpulan ketua klan saat ini, karena mampu membuat Geon bersuara untuk kedua kalinya. Marcus hanya menanggapinya santai.


"Kau harusnya tidur, Esther." Bisik Marcus pelan yang hanya disambut helaan napas berat oleh Yuuki.


"Tidak jika kau menghadapi ini sendirian. Kau tanggung jawabku." Marcus lantas tersenyum tipis begitu mendengar jawaban Yuuki. Ia merasa membongkar identitasnya beberapa jam lalu, tidak lagi menjadi masalah karena ia sudah percaya pada orang yang benar.


Yuuki bukan tipikal gadis lemah yang bergantung dengan pria. Dan ia menyukai cara pandang gadis itu.


"Baiklah." Jawab Marcus pelan sembari menolehkan kepalanya lagi pada kumpulan para Ketua Klan dan Tetua. Mendengus pelan ketika mereka masih perang 'dingin'.


"Bukankah Guardian itu hasil pilihan? Jika ketua klan Black Lotus sudah memilihku, apa masalahnya?" Marcus bersuara memecah suasana aneh tersebut. Membuat Geon mau tak mau menoleh ke arahnya.


"Aku bukannya tidak mau mengenalimu. Tapi, kau memang biang onar, Karvaregzel." Geon menyahut, membuat Marcus hanya terkekeh pelan.


"Kupikir kau tahu alasannya, dan terimakasih atas pujiannya." Jawab Marcus santai.


"Guardian tidak bisa main asal pilih begitu saja, kau tahu itu." Edward menyahut.


"Maksudmu, aku harus duel dengan Luccifer dulu baru bisa menikahi ... ups," Marcus menghentikan ucapannya sejenak. "Ehm, maksudku menjadi Guardian Yuuki, kan? Maaf, aku terlalu bersemangat soal pernikahan."


Marcus merasakan Yuuki mendengus pelan di hadapannya. Alex dan Xiumin yang berdiri bersisian di kursinya, sontak mengambil Yuuki begitu menyadari kode yang diberikan Marcus untuk segera membawa Yuuki kembali.


Terlihat gadis itu tidak terima, meskipun tidak memberontak. Spontan saja Marcus mencium bibir gadis itu secepat kilat lalu tersenyum tipis kemudian. Bermaksud agar gadis itu menurut dengan permintaannya, dan hebatnya berhasil.


Marcus bahkan mengabaikan belasan pasang mata yang menatap mereka gerah. Terutama Lucas.


"Aku tidak suka berbasa-basi." Marcus akhirnya kembali menoleh kearah meja pertemuan begitu Yuuki dan Xiumin sudah keluar ruangan. Matanya menyipit.


"Selesaikan apa yang ingin kalian selesaikan denganku, dan jangan ganggu keputusan gadisku lagi."


= TO BE CONTINUED =


NB : MAAF KALO ADA TYPO'S :* BIG LAFF BUAT KALIAN :*

IG : afies16


Since : 28-05-2018

GUARDIAN [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang