= 21 =

1K 111 1
                                    


WAJAH Marcus sontak terkejut ketika Yuuki menyebutnya dengan nama selain Marcus.


"Kenapa kau memanggil-"


"Lupakan." potong Yuuki cepat. Lalu ia mulai beranjak bangun dari pangkuan Marcus. "Tidurlah sudah malam. Aku akan tidur di-"


'SYUT'


'BRAK'


Ucapan Yuuki seketika terhenti ketika pipi kirinya mendadak mengeluarkan darah segar. Ngilu sontak saja menjalar di bagian wajah kirinya. Dengan sergap, Yuuki pun langsung memutarbalikkan tubuhnya dan menjadikan dirinya tameng untuk Marcus. Dilirik dari bekas lukanya dan dinding yang berlubang karena sebuah peluru, Yuuki langsung tahu jika ini ulah penyusup.


"Sial! Marcus berlindung di belakangku." umpat Yuuki emosi sembari berusaha merogoh saku celananya untuk mencari ponselnya. Sedangkan Marcus yang sedikit tak paham dengan situasi hanya menuruti ucapan Yuuki begitu saja dan wajahnya sontak berubah menjadi panik.


"Ada apa? Kenapa-"


"Penyusup. Merika mengincar salah satu dari kita. Atau justru hanya aku saja." balas Yuuki cepat ketika sudah berhasil menemukan ponselnya dan segera menekan tombol dua di layar panggilan untuk panggilan cepat pada Mike.


"Apapun yang terjadi kau harus aman Marcus. Dan kau harus tetap berlindung di belakangku, paham?" ucap Yuuki ketika berusaha menunggu sambungan teleponnya tersambung dengan Mike.


Akan tetapi, sepertinya nasib baik tak menimpa keduanya. Kali ini, segerombolan orang berpakaian hitam tiba-tiba saja sudah berkerumun di depan rumah dan tampak mengayunkan beberapa senjata.


"Sial, Marcus. Bersembunyilah." Yuuki seketika berusaha mendorong tubuh Marcus untuk masuk ke dalam kamar terdekat begitu melihat bahaya ada di depannya dengan ponsel yang masih berada di telinga kirinya.


"Tapi, bagaimana denganmu? Aku tidak mungkin meninggalkanmu di sini." Marcus berkomentar sembari ikut melihat suasana yang sedang terjadi saat ini. Di lain sisi, Yuuki bahkan sudah mengeluarkan sumpah serampahnya ketika panggilan tak kunjung dijawab oleh Mike dan sebagian wajah kirinya mulai mati rasa.


Gadis itu tahu jika peluru yang tadi entah meleset atau memang sengaja hanya ditujukan untuk menggores kulitnya tadi mengandung racun. Bau rempah-rempah khas yang begitu menusuk hidungnya jelas menandakan ini tipe racun kelas dua. Racun yang menyebabkan mati rasa dan kebas yang menjalar ke seluruh tubuh.


Dan sialnya dia terperangkap disini dengan Marcus yang tak tahu apa-apa soal hal semacam ini. Sedangkan teman-temannya yang lain tak bisa dihubungi entah karena mereka juga terkepung atau memang sialan brengseknya tak memperdulikan dimana ponsel mereka berada.


"Berengsek! Aku bahkan tidak membawa senjata apapun." gumam Yuuki kesal.


Tampak segerombolan orang-orang berpakaian hitam tadi mulai mendobrak masuk ke dalam ruangan membuat Yuuki mau tak mau harus nekat melawan mereka semuanya sekaligus. Sedangkan, Marcus tetap berada di belakang gadis itu dengan wajah yang mulai pucat begitu melihat banyak orang berpakaian ninja membawa senjata tajam berusaha menyerang Yuuki dari segala arah.


"Yuuki ..."


"Tetap di belakangku." teriak Yuuki seolah mengerti kepanikan Marcus. Gadis itu bahkan sudah tidak bisa berpikir jernih ketika mati rasanya di wajahnya mulai menyebar di lengan kirinya. Gadis itu mulai sedikit kelimpungan dengan jumlah satu banding delapan atau sepuluh orang yang kini sedang ia hadapi. Dia tangan kosong dan mereka bersenjata. Nenek sekarat pun tahu jika ia kalah jumlah dibanding mereka. Apalagi dirinya yang kondisi fisiknya pun bahkan mulai tidak stabil.


"Cih, jika sampai aku mati sebelum menikah dengan Guardianku karena kalian ... aku akan benar-benar mengutuk kalian hingga ke neraka." umpat Yuuki sembari menerjang salah satu orang yang menggunakan samurai.


Ditendangnya area vitalnya yang langsung berakibat cukup fatal, lalu ia segera mengambil samurai tersebut dan menebas seseorang yang berada di di kirinya. Namun, dari arah belakang tubuh Yuuki mendadak ia dikunci di bagian leher. Gadis itu pun tak habis akal langsung menusukkan samurainya pada kaki si pelaku dan berhasil membuat kunciannya melonggar. Kesempatan itupun digunakan Yuuki untuk segera menebas kepala si pelaku.


Racun yang dirasakan oleh Yuuki kini mulai menyebar kebagian tubuhnya yang lain. Namun, gadis itu mati-matian menahan kesadarannya demi menumpas tiga orang yang tersisa saat ini. Dua tumbang di kepala, satu di daerah vital, satu tidak sengaja tertebas dan sisa tiga orang yang sekarang ada di ...


Yuuki seketika membatu ketika ketiga orang yang harusnya menjadi targetnya kini ada di arah yang berlawanan dengan keberadaan dirinya.


"Yuuki ... to ... long."


= TO BE CONTINUED =


Since : 10-08-2017


GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now