= 15 =

1.2K 122 8
                                    


***


YUUKI memakan sarapan paginya dengan tenang. Beberapa sayuran dan buah-buahan juga sedikit tambahan mayonnaise menjadi menu sarapannya saat itu. Sementara itu, Mike dan lainnya tampak menikmati roti bakar gandum dan beberapa selai yang tersaji di nampan kecil.


Beda hal dengan Marcus, pria itu justru tidak menyentuh sedikit pun makanan yang ada di hadapannya. Well, pria itu masih shock-sepertinya.


"Makanlah. Kau butuh asupan gizi. Lihatlah tubuh krempengmu itu. Cih, pantas saja kau tidak sanggup melawan kemarin," ucap Alex santai sembari menyodorkan beberapa lembar roti yang ia olesi dengan sedikit selai kacang, "dan aku tidak menaruh racun apapun di makananmu."


"Kau berkata seperti itu, justru membuatku semakin ragu untuk memakannya." balas Marcus pelan membuat Yuuki yang ada di sisinya menatapnya jengah.


Tanpa aba-aba gadis itu pun langsung merobek lembaran roti yang ada di hadapan Marcus dan memakannya tanpa dosa seakan-akan memang itu miliknya. Setelah berhasil mengunyah dalam diam, gadis itu menyodorkan kembali lembaran roti itu lagi terhadap Marcus dan menatap sosok pria itu sedikit serius. "Jika itu beracun berarti aku yang akan mati lebih dulu. Makanlah."


Dan itu sukses membuat Marcus tertegun dengan tingkat kesantaian gadis itu. Astaga, apa benar di hadapannya ini seorang gadis?


"Jangan menatap Yuuki seperti itu. Aku jadi cemburu, bung." sahut Mike tanpa dosa yang langsung mengerang kesakitan begitu mendapat hadiah sebuah jitakan mulus di kepalanya oleh Kevin. Marcus yang tadinya menatap Yuuki sontak menolehkan kepalanya terhadap beberapa pria di hadapannya.


Jujur, ia masih merasa takut di antara mereka. Apalagi dengan aura intimidasi mereka yang terasa begitu kuat di ruangan ini.


Apa benar mereka para pencuri organ dalam manusia?


"Itu ... apa kalian benar-benar akan menjual organ dalamku?"


Hening ...


"Pfft, hahaha. Astaga bocah ini!" tawa Alex seketika menggelegar disusul dengan Mike yang ikut tertawa sembari menjatuhkan dirinya ke karpet bulu di hadapannya. "Ya Tuhan, polosnya!"


Melihat itu, Xiumin hanya mendengus pelan, "Kami tidak tertarik dengan organ dalam, Guardian."


Ha?


"Guardian?" Marcus menyahut tak mengerti. "Namaku Marcus Karvaregzel. Bukan, Guardian."


"Well, itu hanya panggilan kami untukmu. Yuuki sudah memilihmu menjadi Guardiannya," balas Kevin santai. "Meskipun akhirnya ia secara tak langsung mendeklarasikan perang dengan Red Orchids."


"A-apa? Pe-perang?"


"Astaga, bisakah kalian tidak berisik? Aku berusaha memakan sarapan pagiku dengan tenang." keluh Yuuki akhirnya angkat bicara, "dan kau, Marcus. Bisakah kau makan dan habiskan sarapanmu? Setelah itu tanyalah sepuasmu. Apa kau ini tidak tahu soal sopan santun tentang tata cara memakan yang baik dan benar?"

GUARDIAN [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang