= 27 =

1K 113 0
                                    



Mike dan lainnya hanya terpaku di tempatnya begitu teriakan dari Onyx menggema di ruang tengah.


"Bagaimana bisa?!" teriak Alex di ujung sana setelah menebas kepala yang ada di genggaman tangan kirinya. Sedangkan, Xiumin hanya terdiam.


Tak lama kemudian, terlihat Kevin membawa Yuuki masuk dan Vyper menggendong tubuh Marcus masuk ke ruang tengah. Membuat suasana yang sudah kacau makin kacau dengan kondisi mereka berdua yang terlihat mengenaskan. Marcus dengan pendarahan di leher yang kini berusaha diberi penanganan pertama oleh Vyper dan Yuuki yang sudah berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Bahkan, wajahnya pun tak luput dari noda darah.


"Yuu ..." XIumin baru bersuara setelah beberapa saat suasana sepi senyap. "Dia kenapa?"


"Racun. Yuuki terkena racun yang melumpuhkan system syaraf. Sementara, Marcus juga tak jauh berbeda namun sepertinya dosisnya tidak banyak. Karena tubuh Marcus masih tidak sekaku Yuuki." balas Kevin kaku. Tangannya juga terlihat gemetar ketika berusaha melakukan penanganan utama pada Yuuki.


"Aku sudah menyuruh ambulance dan dokter pribadi kita kesini. Mereka akan sampai dalam 10 menit." ucap Mike setelah melakukan panggilan darurat dari telepon rumah.


"Terlalu lama. Suruh mereka datang kurang dari sepuluh menit!" teriak Alex sembari mendekati sosok Yuuki yang terbujur kaku dengan nafasnya yang mulai pendek-pendek.


"Esthie, bangun bodoh." desis Alex sembari berusaha membersihkan wajah Yuuki dengan merobek kaus yang tengah ia gunakan. Matanya lalu melirik sosok Marcus yang ada di sebelah Yuuki. "Ini karena si bodoh ini tidak bisa melindungi, Yuuki."


Alex mencoba bangkit, namun Vyper lebih dulu menghadangnya.


"Jika, Tuan berniat menghajar pria pilihan Nona Yuuki di saat dia sekarat, itu tidak akan membedakan diri anda dengan Tuan Marcus. Hanya berani menyerang yang lemah." ucap Vyper datar yang membuat Alex kembali ke posisinya.


Sementara Xiumin berusaha untuk tidak melihat kondisi Yuuki. Meskipun dia dokter, namun kode etik dokter tidak memperbolehkan perasaan dokter-dan pasien yang terlalu kuat, seperti ayah dan anak, atau kakak dan adik, untuk melakukan proses penanganan pengobatan antara dokter dan pasien pada umumnya karena perasaan itu akan mempengaruhi jalannya penanganan pengobatan.


Pria itu malah sibuk membersihkan mayat yang bertebaran di ruang tengah di bantu oleh Blackheart dan Mike.


Tak lama kemudian, samar-samar mereka mendengar suara Yuuki yang mulai tersadar. Namun, kata pertama yang berhasil ia ucapkan justru membangkitkan emosi Alex yang berada di sisinya.


"Selamatkan, Marcus." Setidaknya itu yang mereka dengar pertama kali dari mulut Yuuki sebelum akhirnya Alex bangkit dan berusaha menggapai tubuh Marcus dengan emosi.


Membuat Kevin dan Vyper mati-matian menahan tubuh Alex untuk tidak bertindak anarkis saat ini.


"Makhluk bodoh ini menyusahkanmu dan kau mau dia di selamatkan?! Dimana otakmu, Esther!" teriak Alex kalap. Membuat XIumin dan lainnya sontak turut membantu menenangkan Alex. Yuuki yang ada di situ entah mendengarnya atau tidak, justru berusaha melawan sakitnya dan menarik tubuh Marcus dalam jangkauannya.


"Selamatkan ... dia ... tolong." Lirih Yuuki sembari mengernyit menahan sakit.


"ESTHER!" bentak Alex kesal. "Aku lebih memilih dia mati daripada dirimu yang mati!"


Orang-orang di ruangan itupun semakin kacau dan tak tahu harus berbuat apa selain mencoba menenangkan keduanya. Mengingat situasinya benar-benar kacau tak terkontrol di seluruh area.


"Tolong, kak." ucap Yuuki pelan. "Sekali ini saja. Percayalah, padaku."


= TO BE CONTINUED =


Since : 02-11-2017

GUARDIAN [ON-HOLD]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें