= 12 =

1.2K 134 0
                                    


"SIAPA yang kau bawa, Yuu?" Yuuki dan Xiumin sontak terkejut ketika mendapati suara pria yang berasal dari arah balkon menegur keduanya ketika berhasil menurunkan sosok pria pingsan yang dibawa oleh Xiumin. Gadis itu kemudian menatap jengah ke arah balkon dimana suara sosok itu berasal.


"Jadi bukan salam selamat datang kau justru menanyakan pria yang sedang bersamaku? Brengsek kau, Kevin."


Kevin hanya tersenyum tipis menanggapi semburan sinis sahabatnya itu. Ia kemudian, bergegas melompat dari balkon ke atap beton di atas jendela lalu melompat lagi dan mendarat dengan mulus di hadapan gadis itu.


"Yuuki Esther, kau mau mencari masalah dengan Direktur rupanya," ucapnya pelan sembari mengamati sosok yang kini tengah digendong oleh Xiumin," Guardianmu itu tidak akan menyukai ini."


Yuuki hanya mendengus pelan begitu mendengar ocehan Kevin, sembari memutar bola matanya malas. Selalu saja seperti ini. Kevin bersikap protektif padanya.


"Kevin yang terhormat, dengarkan aku, okay? Yang akan terkena masalah disini adalah diriku. Bukan dirimu. Jadi kau tak perlu khawatir. Dan tak perlu bersikap seperti itu. Okay?" balas Yuuki santai sembari melengang masuk ke dalam rumah meninggalkan Xiumin dan Kevin begitu saja.


"Cih, apa-apaan sikap menyebalkannya itu." desis Xiumin kesal.


"Kau tahu resikonya, Xiu," ucap Kevin tenang setelah beberapa saat terdiam, "membawa pria asing ke dalam rumah."


"Aku tahu," balas Xiumin sembari menatap Kevin datar, "tidak usah menceramahiku."


***


Yuuki melengang masuk dengan santai ketika memasuki ruang tamu rumahnya. Ia berniat akan segera menuju kamar tidurnya untuk tidur karena nyatanya, semalam ia bahkan tidak tidur dengan tenang.


Ia bahkan terbangun dari tidurnya dini hari tadi dan segera keluar untuk melihat pria yang ia inginkan sebagai Guardiannya itu pagi hari tadi. Yah, walaupun ia sendiri harus menunggu 4 jam lamanya di pohon karena pria itu baru keluar dari tempat tinggalnya sekitar pukul tujuh pagi.


Langkah kakinya memelan ketika terlihat beberapa pengawal berjaga di beberapa sudut ruangan ketika ia mulai memasuki ruang makan. Sepertinya ayahnya masih berada di ruang makan. Mengingat ini masih pagi untuk melakukan sarapan.


"Sepertinya kau menikmati sarapanmu Direk-" suara Yuuki tercekat ketika melihat sosok ayahnya kini tengah bercengkrama bersama dengan sosok yang paling tidak ingin dilihatnya seumur hidupnya.


Terlihat keduanya terkejut dengan kedatangannya ketika menoleh ke arahnya. Brengsek!


"Mau apa kau disini?" desis Yuuki sinis ketika matanya beradu pandang dengan sosok itu. Dan, tak jauh dari posisi sosok itu, terlihat seorang pengawal baru saja diletakkan di sebuah sofa. Sepertinya, ia kesakitan. Yuuki pun naik pitam. "Brengsek! Kau jangan bertindak seenaknya di rumah ini, Lucas Luccifer!" tuduh Yuuki tak terima. Siapa lagi yang berani menyakiti pengawal ayahnya selain makhluk tak diundang itu?


"Yuuki, hentikan!" kali ini Giovanni angkat bicara setelah merasa kalau atmosfer di ruangan itu kembali tegang, "jaga sopan santunmu di depan Guardianmu!"


"No. He's not my Guardian, Direktur." tandas Yuuki tajam. "Never!"


"Yuuki Esther!" tak terima, nada Giovanni kembali meninggi begitu mendengar ucapan Yuuki yang terdengar frontal itu.


"Tak apa, Direktur. Mungkin Yuuki sedang tidak-"


"Diam kau brengsek!"


"Hei, jaga ucapanmu, tunanganku." kini, sepertinya Lucas ikut tersulut emosi ketika Yuuki kembali mengumpatnya. Tampak urat di wajahnya menegang tanda ia menahan kemarahannya walaupun ia masih menunjukkan wajah tenangnya.


Berusaha tetap terlihat tenang, Lucas berusaha manatap serius sosok Yuuki di hadapannya. "Mafia harus tetap bermartabat sekalipun berdarah dingin, sayang."


"Berhenti menceramahiku," desis Yuuki masih di tahap emosi tertingginya.


"Sayang, kau-"


"Yuu, pria ini mau dibawa kemana? Dan kenapa kau berter-" Xiumin menghentikan langkahnya ketika ia masuk ke ruang makan dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Terlihat semua mata kini tertuju padanya.


"E-Eh? Maafkan aku, kalau begitu aku akan-" Xiumin berusaha memutar balikkan badannya untuk kabur dari ruangan itu. Namun, suara Yuuki seketika menghentikan langkahnya.


"Berhenti disitu, Xiumin." suara Yuuki terdengar memerintah untuk menghentikan langkah Xiumin ketika sedetik yang lalu pria itu berniat melangkah jauh, "kurasa ini waktu yang tepat untuk mengenalkannya pada mereka."


"Huh?" Xiumin yang masih tak mengerti keadaan pun hanya menjawab seadanya, "maksudmu, Yuu?"


Tak memperdulikan sahutan Xiumin, Yuuki kini menatap serius kedua pria di hadapannya itu. Smirk menghiasi bibir cherrynya ketika tahu hal ini akan menjadi bom sekaligus tanda deklarasi perang darinya untuk kedua pria di hadapannya.



"Direktur, dia Guardianku. Pria yang dibawa Xiumin itu adalah Guardian pilihanku."



Dan detik itu juga semua yang berada di ruangan itu melotot tak percaya dengan ucapan Yuuki.



"HAH?!"



= TO BE CONTINUED =



NB :

Happy reading, aja~^^

Maaf belum revisi~


Since : 06-05-2017

GUARDIAN [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang