GUARDIAN [ON-HOLD]

= 48 =

Semua orang di dalam ruangan itu masih tidak mengerti maksud ucapan Marcus hingga kata terakhir yang pria itu ucapkan menjadi bom detik itu juga.

"Pengkhianat."

Baik Alex maupun lainnya terlihat tak percaya di satu sisi begitu mendengar ucapan Marcus. Sementara, Audrey terlihat terkejut dengan tuduhan langsung tersebut dan seketika memprotes. "Jangan macam-macam denganku si—"

"Siapa yang memerintahkanmu untuk bicara?" Marcus semakin merendahkan nada suaranya, dan Audrey kembali bungkam. Sedangkan yang lain juga masih tidak menyangka dan terpengaruh dengan nada berat Marcus.

Masih dengan kondisi tegang, entah datang darimana seseorang nyaris saja menghunuskan pedangnya kearah Marcus, namun dengan cepat Marcus menangkisnya dan memutar balik bilah pedang dengan lengannya serta menarik paksa pedang yang digunakan orang tersebut.

Sisi kanan Marcus berdarah, tetapi dia terlihat baik-baik saja, dan kini poisisi menjadi terbalik dengan Marcus meletakkan bilah pedang diantara leher orang yang hampir saja tadi menusuknya. Seorang pria.

"Marcus—"

"Diam Alex." Marcus masih tidak merubah nada bicaranya. Matanya lantas fokus dengan pakaian pria tersebut.

"Apa yang diajarkan oleh klanku hingga anggota phantom menjadi sekurangajar ini?" Marcus berbicara lagi sembari menggores sedikit sisi pedangnya di tulang selangka pria tersebut.

"Marc—"

"Aku tarik ucapanku. Kau bukan phantom. Aroma darahmu terlalu normal. Bagaimana bisa kau menjadi ketua phantom disaat aku tidak ada?" Marcus seketika melemparkan pedangnya kearah Kevin, sehingga ia buru-buru menangkapnya secepat yang ia bisa. Di sisi lain, si pria tersebut sudah jatuh terduduk di depan Marcus.

Dari arah lantai dua, terlihat Yuuki, Xiumin beserta Alchemist dan Blackheart turun menuju posisi mereka dengan ketidakmengertian di wajah mereka.

"Ada apa?" tanya Yuuki santai, diantara ketegangan yang ada.

Tak lama setelah ia bersuara, suasana tegang di ruangan itu sedikit berkurang, dan pengaruh suara Marcus perlahan mulai hilang, hingga Audrey yang akhirnya bisa lepas dari pengaruh suara Marcus, sontak berlari kearah pria yang terjatuh tak jauh dari Marcus.

"Marcus, ada apa?" Yuuki kembali bertanya begitu melihat kondisi sedikit aneh dan atmosfir suasana yang masih terasa tegang di seluruh ruangan. "Kenapa tanganmu berdarah?"

"Audrey Blossom, ketua klan Blue Jasmine, dengan suami atau kita bisa menyebutnya dengan Guardiannya, Kai, angkatan phantom ke 5. Mereka berkhianat." Marcus berbicara lebih rileks kali ini.

"Bedebah, apa yang kau lakukan pada suamiku!" Audrey mendesis marah ketika, Kai, terlihat kesusahan bernapas setelah darah tak berhenti keluar dari bekas luka yang ditorehkan oleh Marcus. Sementara, Marcus sendiri terlihat tidak peduli.

"Jadi ... jika aku yang terkena tebasan pedang suamimu, kau akan tertawa diatas penderitaanku?" Marcus menjawab sekenanya, sedangkan Yuuki yang masih tidak paham hanya mencoba menganalisanya sendiri.

"Alex, jelaskan apa yang terjadi disini." Yuuki berjalan kearah sofa terdekat diikuti Xiumin dan Alchemist. Sementara Blackheart mendekati posisi Audrey dan mengecek kondisi Kai.

"Apa pedang tadi beracun? Ini level A, sedikit mendekati level S, Nona." Blackheart berkomentar yang sontak didengar oleh orang di seluruh ruangan.

"Kenapa kau tidak tanya saja dengan makhluk sekarat—"

"Marcus, hentikan." Alex memotong ucapan Marcus yang terdengar sarkastis di telinganya, sedangkan Audrey masih mendesis marah.

"Yuuki Esther, apa benar ini perlakuanmu kepada sekutumu sendiri? Pria ini hampir membunuh suamiku!" Audrey memprotes tindakan Marcus pada Yuuki.

"Aku juga sama terlukanya, dan kau menuduhku?" Marcus terlihat mulai kehabisan kesabarannya sembari menunjukkan bekas luka di lengan kanannya. "Aku juga terluka dan masih bersikap biasa saja, suamimu saja yang lemah. He's the damn phantom. Apa itu tidak keterlaluan?"

 = TO BE CONTINUED =

NB : GIMANA MENURUT KALIAN KALO AKU UP TIAP HARI? GAMAU? YAUDAH ...

GUESS WHO IS THEM~

Since : 04-12-2018