= 11 =

1.4K 137 0
                                    



"YUU, sebaiknya kita pergi dari sini. Tak bagus jika polisi menemukan kita. Mereka bisa menganggap kalau kita adalah tersangkanya." salah satu pria berpakaian serba hitam tampak memperingati gadis dengan pakaian serba hitam juga yang berdiri tak jauh dari posisinya untuk tidak bertindak gegabah.

Sedari tadi keduanya memang hanya melihat dan menjadi saksi bisu bagi seorang pria yang sudah terkapar setelah dipukuli beberapa saat yang lalu tak jauh dari keberadaan mereka sekarang. Awalnya, gadis itu sudah janji untuk tidak bertindak ceroboh.

Tapi, melihat gerak-gerik gadis itu tak lama kemudian, pria itu tak yakin jika gadis di sampingnya itu tidak akan mengambil tindakan.

Dia tahu gadis itu dengan baik.

"Lagipula, untuk apa kita melakukan di pengintaian pagi hari, huh? Kau sudah tidak waras? Pengintaian itu di lakukan malam hari, Yuu. Malam hari. Bukan pagi hari seperti ini. Apa kau paham? Aku bahkan sampai harus ijin praktek lagi!" decaknya kesal begitu mengingat kalau pengintaiannya kali ini bukanlah malam hari seperti biasanya.

"Kita ada di pohon, Xiumin! Dan, hentikan ocehan tidak jelasmu itu. Sejak kapan ada peraturan pengintaian harus malam hari, huh? Kau kira kita vampir? Sudahlah kau tak usah sekhawatir itu. Para polisi tidak akan menemukan kita selama kita ada di sini," gadis disampingnya segera menyahut walaupun kepalanya tak menoleh pada sosok yang berbicara padanya, "aku hanya harus melihatnya."

"Yuuki Esther! Guardian pilihanmu itu bahkan sudah babak belur dan tidak ada niatan untuk bangkit! Bagaimana mungkin kau akan menjadikannya, Guardian utama, hah?" sinis Xiumin naik pitam, "dia lemah!"

Gadis itu hanya tersenyum tipis berusaha tak peduli dengan ocehan Xiumin, "Aku hanya tau, kalau dia yang akan menjadi Guardianku."

"Tapi, Yuu-"

Kalimat Xiumin terputus begitu saja ketika mendadak Yuuki sudah terjun ke tanah terlebih dahulu. Mendekati sosok pria babak belur yang sedari tadi diamati oleh mereka berdua.

"Ck! Gadis itu tidak pernah mendengarkan kalimatku."

"Yuuki Esther!" Xiumin kembali memperingatkan gadis itu untuk tidak bertindak sembrono setelah berhasil turun dari pohon. Mengingat mereka saat ini masih ada di pusat kota dimana polisi masih berjaga. Tidak menutup kemungkinan ada yang melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

"Hentikan, bodoh! Kau bilang kita hanya akan ada di pohon untuk mengamati, bukan turun tangan seperti ini!"


"Berisik! Cepat bawa dia ke dalam mobil, Xiu."


"What!?"

***

Seorang pria berkulit putih pucat tampak memasuki ruangan dengan santai diikuti beberapa pria di belakang tubuhnya. Langkah kakinya terlihat berjalan dengan pasti menuju ruangan dimana seseorang yang akan ditemuinya pagi ini berada.


"Selamat pagi, Direktur. Sepertinya anda menikmati pagi anda dengan damai rupanya," ujar pria itu tenang seraya membungkuk hormat yang sontak membuat beberapa pasang mata di ruangan itu seketika menoleh ke arahnya. Terlihat, sosok yang ia panggil dengan sebutan Direktur menatap senang ke arahnya.

"Pagi Lucas! Wah, bagaimana kabarmu? Kudengar kau sedang menambah anggota Klan Red Orchids sampai ke Vietnam," sahut Giovanni Esther selaku orang yang dipanggil oleh Direktur tersebut terdengar ramah, "kemarilah! Akan kupanggilkan Yuuki untukmu."

Lucas hanya tersenyum tipis sembari kembali melangkah menuju meja makan.

Giovanni lantas menolehkan kepalanya ke arah pengawal yang posisinya tak berada jauh darinya seraya memberikan isyarat untuk segera memanggil Yuuki. Dan, pengawal itupun hanya mengangguk tanda setuju lalu berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now