= 22 =

1K 111 0
                                    


"YUUKI ... to ... long."


Yuuki seketika menjatuhkan samurainya secara spontan ketika dirinya melihat Marcus sudah menjadi tawanan orang-orang berbaju hitam tersebut. Dengan pisau kecil yang sudah menempel manis di leher Marcus, Yuuki seolah kehilangan akal untuk menggerakkan tubuhnya.


Yuuki mulai panik.


"Hentikan." ucap Yuuki pelan namun terkesan dingin yang kemudian hanya ditanggapi tawa meledek dari tiga orang tersebut.


"Kalau begitu, menyerahlah lalu ikut dengan kami. Dengan begitu, kami akan membebaskan makhluk tak berguna ini." balas salah satu dari mereka yang mengunci pergerakan Marcus. Yuuki yang sudah hampir mengalami kebas di seluruh badannya pun hanya bisa pasrah sembari berusaha mendekat dan mengangkat tangannya ke atas.


"Yuu ... ki." Marcus yang merasa Yuuki menyerah begitu saja karena dirinya pun berusaha menahan gadis itu untuk tidak mendekat. "Stop."


"It's okay Marcus." balas Yuuki sembari tetap melangkah mendekat hingga akhirnya keduanya sudah saling berhadap-hadapan tak kurang dari lima langkah lagi.


"Sekarang lepaskan dia." ucap Yuuki lagi kepada ketiga orang tersebut. Akan tetapi, dalam sepersekian detik berikutnya keadaan berubah tegang ketika mendadak pria yang mengunci pergerakan Marcus, menggoreskan pisau tersebut di leher Marcus dan salah satu dari mereka menerjang Yuuki dengan satu pistol di tangan kanannya.


"Hahahaha, tidak semudah itu lady. Apa klan Black Lotus memang selemah dan sebodoh ini?" salah satu dari mereka lantas menodongkan pistolnya pada tubuh Yuuki. Sedangkan gadis itu masih berusaha meronta untuk lepas dari kuncian si pria berbaju hitam di atasnya.


"Pisau tadi mengandung racun kelas dua semi satu. Dia akan lumpuh sekitar lima menit lagi." salah satu pria yang tadi mengunci Marcus berkomentar setelah berhasil menggores leher Marcus.


Yuuki yang mendengar itupun langsung panik setengah mati. Dilihatnya Marcus ambruk dengan tangannya yang berusaha menutup pendarahannya. Walau tidak banyak darah yang keluar, tapi racun itu justru yang paling Yuuki khawatirkan.


Guardiannya. Guardiannya akan mati!


Dengan sisa tenaga yang ada, entah gadis itu dapat darimana, Yuuki seketika berhasil mendorong tubuh pria diatasnya dan menerjang pria itu sembari merebut pistol yang ada di tangan pria tersebut. Diarahkannya pistol itu pada pria yang melukai Marcus.


'DOR' Headshot. Yuuki mendadak kalap ketika mengetahui waktunya tak banyak untuk menyelamatkan Marcus. Bahkan ketika salah seorang berhasil menusuk perutnya, Yuuki langsung mencabut pisau tersebut dan membenturkan pistolnya pada kepala pria tersebut berkali-kali dan menembaknya tepat di mulutnya kemudian.


'DOR' sontak saja kepala si pria tersebut meledak bersamaan dengan peluru yang menembus rongga mulutnya.


Yuuki menyeringai, sedangkan Marcus yang panik tidak karuan ketika merasakan tubuhnya mulai kebas, hanya bisa menatap dalam diam dan ketakutan ketika Yuuki terlihat mulai menggila.


Ia melihat sisi lain Yuuki. Sisi gelap gadis itu.


"Yuuki ..." Marcus bersuara meskipun cukup pelan. Setidaknya dia berniat untuk menghentikan aksi nekat Yuuki. Namun, Yuuki tak mendengarnya sedikitpun.


"KALIAN AKAN BENAR-BENAR KUANTAR KE NERAKA KARENA BERANI MENYENTUH MILIKKU." suara Yuuki sontak menggema dalam ruangan penuh darah dan mayat tersebut. Sisa satu orang yang kini tampak mulai bangkit dan melarikan diri. Yuuki yang melihatnya pun tanpa aba-aba langsung menembaknya dua kali di kaki kanan dan kirinya. Membuat pria itu langsung jatuh tersungkur dan tampak menyeret tubuhnya untuk tetap keluar dari ruangan itu.


"Kau sampah. Dimana harga dirimu setelah berani sombong di hadapanku?" ucap Yuuki dingin sembari melangkah mendekati sosok tersebut. Menginjak bekas luka tembak yang bersarang di betis kiri dan paha kanan pria tersebut.


"Ugh." suara ringisan itu berasal dari pria tersebut. Yuuki menyeringai.


"Sayonara!"


'DOR' Peluru itupun bersarang manis tepat di kepala belakang pria tersebut dan seketika pria itu tergolek dengan bersimbah darah di sana-sini.


Selesai.


Merasa telah usai, Yuuki pun langsung menjatuhkan pistolnya begitu saja bersamaan dengan tubuhnya yang kehilangan energinya dan tersungkur ke lantai yang penuh dengan darah.


Pemandangan terakhir yang gadis itu lihat adalah, bagaimana Marcus berusaha mencapai dirinya dengan merangkak. Well, sepertinya Marcus juga sudah mulai merasakan kebas di seluruh tubuhnya.


"Marcus, maafkan aku." Yuuki mengucapkan kalimat itu di sisa-sisa kesadarannya.


Lalu semuanya gelap.


= TO BE CONTINUED =


Since : 11-08-2017

GUARDIAN [ON-HOLD]Where stories live. Discover now