Chapter 12 : Perdebatan Kecil

9.1K 648 24
                                    

" YOU ARE THE BEST BROTHER I EVER HAD AND I LOVE YOU SO MUCH!!! "

Teriakkan seorang gadis menggema di seluruh penjuru istana, membuat siapapun yg mendengarnya terkejut bahkan Zeldric dan Ciel yg sedari tadi sedang asyik bermesraan di dalam kamar pun ikut terkejut. Mereka berdua saling berpandangan sebelum akhirnya terkekeh geli karena mendengar teriakkan yg mereka yakini itu adalah teriakkan dari putri kecilnya.

" Ada apa dengan putri kita sayang? " Ciel bertanya ke pada Zeldric dan suaminya itu hanya bisa terkekeh tanpa menjawab.

Ciel yg mendengar kekehan suaminya hanya bisa mendengus kecil dan ia bermaksud untuk beranjak dari tempat duduknya namun Zeldric menahan pinggangnya sembari menarik kembali tubuh istrinya ke dalam dekapannya. Pria itu membenamkan kepalanya di ceruk leher istrinya, menikmati aroma tubuh yg selalu berhasil membuatnya lupa diri atau bahkan hilang kendali.

" Tidurlah kembali dan hiraukan mereka. " bisik Zeldric di telinga istrinya. Pria itu berusaha menahan diri karena gairahnya yg tiba-tiba saja muncul tanpa bisa ia tahan.

Namun ia tetap tak berhasil menahannya dan langsung saja ia membaringkan tubuh istrinya di bawah kungkungan tubuhnya. Pria itu menginginkan tubuh istrinya saat ini juga, merasakan miliknya berada di dalam kehangatan milik istrinya sembari memaju mundurkan pinggulnya untuk mencari pelepasan. Tanpa pikir panjang, langsung saja ia melumat bibir istrinya penuh nafsu dan berharap bisa memasuki tubuh istrinya secepat mungkin namun ketukkan pintu membuatnya mengumpat kesal.

" Shit! "

Siapa yg berani mengganggu kesenangannya. Ia beranjak dari ranjang semabari membenarkan letak bajunya yg sedikit berantakan akibat ciuman panasnya tadi. Pria itu melangkahkan kakinya dengan langkah lebar, jangan tanya kenapa karena saat ini ia sedang kesal namun saat ia membuka pintu untuk melihat siapa yg berani mengganggunya tiba-tiba saja amarahnya meluap entah kemana dan di gantikan dengan kerutan dahi karena bingung.

" Bisakah daddy dan mommy menghentikan kegiatan kalian yg tengah bermain kuda-kudaan di atas ranjang. " cibir gadis itu ketus sembari mengembungkan pipinya lucu.

Zeldric yg mendengar perkataan putrinya hanya bisa terkekeh kecil, sedangkan Ciel tengah melototkan matanya terkejut. Bisa-bisanya putri kecilnya berkata seperti itu lagian dia dan Zeldric belum melakukan apapun.

" Ada perlu apa hingga membuat putri kecil daddy datang kemari hem? " Zeldric bertanya sembari sedikit menggodanya dengan cara menoel-noel pipi putrinya gemas.

Ciel yg melihat mereka berdua masih setia berdiri di depan pintu pun langsung saja menghampiri mereka karena penasaran dengan apa yg ingin di sampaikan putrinya. Ia berdiri di samping suaminya sembari menatap putrinya penuh tanya dan hal itu membuat Zea sedikit takut untuk memberitahu tujuannya datang kemari.

Ia memilin ujung bajunya sendiri sembari menundukkan kepalanya gelisah. Ia takut jika kedua orang tuanya marah dengan apa yg akan ia sampaikan pasalnya tadi waktu bertanya pada kakaknya, kakanya dengan cepat menolak permintaannya bahkan kakaknya bilang bahwa itu yg terbaik untuknya namun Zea tetap ingin ikut dalam menghadiri sebuah pesta yg akan di adakan besok malam.

Dengan takut-takut ia berkata. " Um bi-bisakah a-aku i-ikut ke p-pesta dad? " cicitnya karena takut bahkan suaranya nyaris tidak ada dan untung saja mereka itu vampire, jika mereka manusia maka sudah di pastikan bahwa mereka berdua tak akan bisa mendengar gumaman kecil dari putrinnya.

Tatapan mata Zeldric menajam, menatap putrinya penuh ancaman dan pria itu berkata. " Tidak! " katanya tegas dan tak bisa di bantah. Ia tak ingin putrinya kenapa-napa karena pria itu tahu bahwa ada banyak yg menginginkan darah kedua anaknya atau bahakan darah istrinya yg begitu menggoda para vampire lainnya dan hal itu membuatnya tak mengijinkan putrinya untuk ikut serta dalam menghadiri pesta tersebut.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now