Chapter 15 : Bertemu Mate

10.3K 693 94
                                    

Zee tengah menikmati semilir angin yg berhembus menerpa kulit pucatnya dengan mata terpejam. Pria itu membaringkan tubuhnya di bawah pohon rindang untuk bersantai, kesibukannya akhir-akhir ini membuat tubuhnya lelah.

Dari arah berlawanan seorang pria berjalan menghampirinya dengan kedua tangan yg ia masukkan ke dalam saku celananya. Pria itu tak sendiri karena ia di ikuti anak laki-laki di belakangnya. Zee menyadari kehadiran pria itu namun ia enggan membuka mata dan tetap dalam posisi tidur terlentang.

" Kenapa kau tiduran disini? " celetuk anak laki-laki yg tengah berdiri di samping Zee.

Karena tak ada balasan maka dengan kesal anak itu meloncat ke tubuh Zee hingga membuat pria itu sedikit terkejut. Bukannya marah tapi Zee malah tertawa karena ulah jahil anak yg berada di atasnya.

" Turunlah dari tubuh kakakmu Ren. " kata seorang pria yg tak lain adalah Raven, ayah Renner. Pria itu baru saja datang bersama istri dan putranya, tak hanya Raven saja yg datang melainkan yg lainnya juga.

Raven mendudukkan pantatnya di samping Zee. Matanya mendongak ke atas menatap langit biru sembari berkata. " Apa kau tak ingin bertemu dengan matemu Zee? " Raven bertanya membuat Zee yg tengah bercanda dengan Renner pun menolehkan wajahnya ke arah Raven dengan dahi berkerut heran.

" Kenapa kau menanyakan hal yg tak penting. " balas Zee acuh, pria itu tak pernah memikirkan siapa yg akan menjadi matenya nanti bahkan ia sangat menikmati hidupannya.

" Kau tak akan pernah mendapatkan jawaban sesuai harapanmu Rav. " Celetuk seorang pria yg tiba-tiba datang dan ikut bergabung bersama mereka, pria itu adalah Ethan yg baru saja datang bersama istri dan putranya.

Mereka menolehkan wajahnya ke arah Ethan secara bersamaan. Pria itu tahu jika Zee sama sekali tak tertarik untuk mencari tahu atau bahkan bertemu matenya. Entah apa yg ada di pikiran Zee hingga membuatnya enggan mengetahui matenya sendiri namun meski begitu Ethan menyukai cara berpikir Zee yg mengesankan.

" Jika kau bertanya tentang mate padanya maka kau hanya akan membuang-buang waktumu saja dude. " Itu suara Leon yg tengah berdiri di atas pohon dan di ikuti putranya yg tengah berlari menghindari Chiron.

Mereka berdua sedari tadi kejar-kejaran tanpa memperdulikan ayah mereka yg tengah mengobrol. Renner dan Elder yg melihat mereka bermain langsung saja melesat dan ikut bergabung, mereka sesekali bermain dengan menggunakan kekuatan mereka masing-masing.

" Bukankah kau tahu jawaban seperti apa yg akan Zee lontarkan padamu. " Victor juga ikut bersuara sembari menggiggit buah apel di tangannya.

Raven berdecak kesal karena mereka melontarkan perkataan yg hampir sama. Raven hanya ingin menyadarkan Zee bahwa ke hadiran mate sangat penting dalam kehidupannya namun mereka semua telah merusak rencananya.

" Ck, mengganggu saja. "

Mereka menatap Raven tajam sedangkan Zee kembali merebahkan tubuhnya di atas rumput tanpa memperdulikan perdebatan mereka yg menurutnya tak penting. Pria itu menikmati saat-saat santainya di bawah pohon meski kebisingan mengganggu pendengarannya.

" Dimana otak mesum? "

Pertanyaan apa itu, sepertinya mereka harus menjedotkan kepala Victor agar pria itu kembali normal. Zee yg mendengar pertanyaan tak jelas terlontar dari mulut pamannya itu hanya bisa mengerutkan dahinya bingung. Kenapa ia di kelilingi orang-orang aneh.

" Dalam kepalamu. " dengus Leon kesal. Pria itu tak mengerti kemana arah pertanyaan Victor bahkan yg lainnya juga sama.

Pletak!

" Shit! Apa yg salah sih? " Victor berkata sembari mengusap-usap kepalanya yg baru saja di jitak Raven dengan sedikit keras.

Raven menatap Victor dengan pandangan kasihan, kasihan karena sedari dulu hingga sekarang masih saja bodoh bahkan terkadang pria itu akan terlihat sama gilanya dengan Sean.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now