Chapter 52 : Berlebihan.

6.5K 471 26
                                    

Zea berdecak, bibir mungilnya mengerucut kesal. Zea muak saat Sean terus menempelinya seperti sekarang ini. Bahkan tingkahnya berlebihan.

" Haish! Kenapa kau tak kembali ke istanamu? Bukankah tugasmu masih banyak? " decaknya kesal. Zea membalikkan badan sehingga ia tepat berhadapan dengan Sean.

Sean menyungingkan senyum manis. " Sudah ku katakan, jika kau tak mau ikut denganku maka aku yg akan ikut denganmu. Apa kau mengerti sayang!. " ucapnya.

Zea memutar bola matanya jengah. Sean benar-benar sudah gila! Belum puaskah kebersamaan mereka beberapa hari ini dan sekarang Sean ingin ia ikut dengannya ke istana Sean. Lagi pula, Zea hanya merindukan kebersamaannya bersama kakak dan juga kedua orang tuanya.

" Oh ayolah Sean... aku sangat merindukan kakakku tercinta dan aku ingin bermanja-manja dengannya. Tapi kau, justru ingin menjauhkanku dengan kakakku. Hiks... kau jahat sekali, dasar kau tua! " protesnya kepada Sean. Zea juga dengan sengaja mencibirnya.

Sean sontak saja melototkan matanya. Ia tak menyangka akan mendengar cibiran kata 'tua' dari mulut Zea yg di tunjuk untuknya. Padahal, wajahnya masih terlihat tampan dan kulitnya tak keriput meskipun umurnya sudah sangat tua di bandingkan dengannya yg baru menetas dan berkembang.

Tuk!

" Aw... sakit! " Zea mengulum bibirnya, menahan rasa sakit di keningnya karena ulah Sean.

" Meskipun aku sudah tua tapi itu tak mempengaruhi kadar pesona dan juga ketampanan di wajahku! " Sean tersenyum miring ke arah Zaa. Sebuah ide muncul tiba-tiba untuk menjahili gadisnya. Dengan senyuman manisnya ia mendekat ke telinga gadisnya. Lalu berbisik. " Terbukti dengan kembalinya Dia yg mulai mencari cara untuk bisa merebutku darimu. Tapi jika kau tak mau ikut denganku, maka aku tak bisa menjamin kesetiaanku!. "

Raut wajah Zea seketika berubah merah padam. Emosinya sudah di ujung tanduk. Zea tahu siapa yg di maksud Sean. Wanita iblis licik yg ingin sekali ia bunuh dan Sean kini telah menyulut kebencian yg ada di dalam dirinya. Bahkan Zea mulai cemburu ketika mengingat bahwa Sean pernah berhubungan dengan wanita licik itu. Seannya, pernah mencintai wanita yg ingin Zea lenyapkan dari muka bumi.

Jemari mungilnya terkepal erat. Kebenciannya kepada wanita licik berhati iblis bernama Deliora kini semakin kuat. Zea menatap tajam ke arah Sean. Posisinya masih tak berubah. Mereka tetap menempel satu sama lain. Zea mencengkram jubah kerajaan yg di pakai Sean.

" Kalau kau berani menduakanku, di saat itu juga aku tak akan ragu mengakhiri hidupmu! Jangan kau kira aku bermain-main. Perasaan yg tumbuh di hatiku ini tak untuk kau permainkan, Sean! " tegasnya kepada Sean. Sorot matanya sama sekali tak menunjukkan bahwa ia sedang bercanda.

Sean meneguk ludahnya dengan sudah payah. Sepertinya ia salah mengucapkan kata sehingga Sean justru menyulut emosi gadisnya.

" Bodoh!! " Rutuknya dalam hati.

Kebanyakan pria memang tak pernah peka terhadap perasaan seorang wanita. Mereka sering menggunakan akal pikiran dari pada perasaan. Tapi, tidak dengan para wanita yg memiliki pikiran sempit dan juga mudah cemburu.

Sean hanya ingin menjahili Zea, hanya saja Sean tak tahu batasan dimana ada sebagian kata yg tak bisa di buat bercanda. Terkadang perkataan yg kejam dan menusuk lebih menyakitkan dari pada luka terkena benda tajam.

" Oh ayolah sayang... aku hanya bercanda. Seluruh hatiku adalah milikmu. Jadi, aku tak mungkin menduakanmu!. " hiburnya agar tak semakin menyulut emosi Zea.

Kernyitan di dahi Zea semakin dalam. Kali ini, ia benar-benar di buat emosi oleh Sean. Pria bodoh itu sama sekali tak mengerti akan hati seorang wanita yg sangat sensitif dan mudah goyah bahkan juga tapuh hanya dengan ucapan tajam dari seseorang yg ia dengar.

Vampire Wars [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang