Chapter 45 : Teka-Teki Sialan!

5.7K 424 66
                                    

Bonus pic Sean & Zea buat kalian yg kangen mereka. The Best Crazy Couple In The World 😂 kalian bisa kangen2an ma meraka sekarang. Klo buat Zee & Irish di pending dulu. Chap romance khusus buat mereka berdua ntar aja klo udh kelar 😁 sabar yak yg nungguin chap romance mereka tinggal dikit lagi udh kelar deh masalahnya.

Ok... yuk cus baca 😊

●●●●●🌷●●●●●

" Ugh... aku lelah. Bisakah kita beristirahat sebenar saja di sini, Sean! Sungguh... pertarungan tadi menguras habis tenagaku. " keluh Zea kelelahan. Ia membaringkan tubuhnya di atas rerumputan liar. " Aku ingin mandi... tubuhku bau darah makhluk menjijikkan itu! " lagi-lagi, Zea mengeluh akbiat bau busuk yg menguar dari tubuhnya.

Bau busuk darah para makhluk yg telah ia kalahkan. Tak hanya tubuh Zea saja yg di penuhi darah makhluk aneh penghuni lembah kematian itu, tetapi tubuh Sean juga mengalaminya. Bila mereka boleh jujur. Mereka ingin sekali membasuh tubuh mereka dengan air bersih dan juga bunga-bunga yg bisa menghilangkan bau busuk darah makhluk itu.

Sean menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Zea. Kedua lengan kokohnya mengurung tubuh Zea yg berada di bawah kungkungan tubuhnya. Sorot mata Sean tiba-tiba berubah menyala. Zea hanya bisa diam sembari menunggu apa yg akan di lakukan Sean. Tapi ia sepertinya tahu apa yg saat ini tengah Sean inginkan. Dengan lembut, jemari-jemari lentiknya menyentuh rahang Sean yg kini mengeras akibat sesuatu yg telah ia tahan.

" Sepertinya bayi besarku haus... aku baru ingat bahwa sedari tadi kau belum mengisi bahan bakar tubuhmu, sehingga membuatmu kelelahan jauh lebih cepat dari yg biasanya. " Zea mengatakannya tanpa dosa. Bibirnya memang tak pernah beres saat mengucapkan sesuatu.

" Bibirmu selalu saja mengatakan kalimat konyol sweetheart. " Sean berbisik di telinga Zea, sembari terus menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jenjang milik Zea.

Zea benar-benar gadis manja tanpa bisa di ajak romantis sedikitpun. Jika Sean mengatakan sesuatu yg romantis maka gadis itu akan merusaknya tapi ketika Sean diam tanpa melakukan hal-hal romantis maka gadis itu pasti akan menangis histeris. Sungguh gadis yg sangat merepotkan, tapi Sean sangat mencintainya. Entah sekonyol apapun tingkah laku Zea yg jelas Sean tak pernah berhenti untuk selalu mencintai gadisnya.

Zea mensengus tak suka ketika Sean justru mengejeknya. " Aku hanya mengungkapkan kalimat yg terlintas di kepalaku saja. " ia memincingkan matanya kesal.

" Aku membutuhkanmu sekarang sweetheart! " Sean menggeram ketika tenggorokannya terasa semakin terbakar dan matanya juga mulai menggelap. Bahkan taringnya juga telah siap untuk menyantap leher mulus Zea. Sean benar-benar sudah tak tahan lagi.

" Itu bukan jawaban yg tepat untuk perkataanku tadi Sean! " gerutu Zea kesal. Tapi melihat Seannya yg terlihat kesakitan. Ia segera memiringkan wajahnya ke kanan untuk mempermudah Sean menikmati leher mulusnya. " Ugh... lakukan Sean! Hilangkan dahaga di tenggorokanmu dengan darahku dan hisaplah sepuasmu. " perkataan Zea membuat Sean segera menancapkan taringnya ke leher mulus milik gadisnya.

Zea hanya bisa menayan nyeri di lehernya ketika Sean menghisap darahnya terlalu kuat. Zea tahu kenapa Sean seperti itu. Sungguh, ia benar-benar menyesal karena tak memperhatikan kondisi Sean yg membutuhkan asupan darah. Ia justru melupakan hal sepenting itu. Sedangkan tenggorokkannya sendiri juga sudah mulai kering. Ia juga membutuhkan darah Sean untuk menghilangkan dahaga di tenggorokkannya. Memang darah vampire tak senikmat darah milik manusia tapi itu berbeda jika yg Zea hisap adalah darah matenya.

" Ssshhh... ugh... " Zea menedesah ketika lidah Sean terus menjilati darah yg merembes keluar dari kulit lehernya akibat ulah taring Sean. " S-sean geli. " Zea mengeluh terbata-bata. Tubuhnya bergetar karena sensasi geli lidah Sean di permukaam kulit leher mulusnya.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now