Chapter 43 : Terjebak

5.3K 417 45
                                    

Sean dan Zea telah memasuki lembah kematian, udara dingin menyeruak masuk menembus kulit mereka seolah-oleh tengah menyambut kedatangan mereka. Zea meneguk ludahnya kaku saat menyadari bahwa lembah kematian bukanlah sekedar nama saja. Sekarang ia mengerti kenapa lembah tersebut di juluki lembah kematian karena memang tempat itu sangat mengerikan bagaikan sebuah pemakaman untuk para makhluk sepertinya. Bahkan ada banyak tulang-belulang di tempat itu yg membuat tempat tersebut semakin terlihat mengerikan.

" Menakutkan! " celetuk Zea lirih membuat Sean terkekeh gemas.

Sean sedari tadi memang selalu terlihat santai bahkan Sean lebih sering bercanda namun meskipun begitu di dalam hatinya saat ini tengah gelisah ketika memikirkan keselamatan gadisnya. Sean takut jika Zea dalam bahaya lagi seperti kejadian sebelumnya. Sejujurnya hampir kehilangan seseorang yg sangat berarti untuknya sungguh membuat Sean hampir mati dan hal itulah yg membuatnya takut, ia takut kehilangan namun Sean sadar diri bahwa ia tak bisa egois.

Saat ini yg terpenting bukanlah memikirkan keegoisan dirinya sendiri karena saat ini yg paling penting adalah melindungi gadis yg sangat dia cintai dan mencari dimana letak batu jiwa itu. Bukan waktunya untuk memikirkan hal yg tak penting seperti tadi karena menyelamatkan nyawa seseorang itu jauh lebih penting. Sean telah memantapkan pemikirannya dan saat itulah ia langsung menarik tubuh gadisnya masuk kedalam dekapannya. Sean memeluk gadis yg dia cintai begitu erat seolah ia tak ingin melepaskannya bahkan juga kehilangannya, sesekali Sean mendaratkan sebuah kecupan.

Sedangkan tubuh Zea menegang kaku ketika mendapat serangan tiba-tiba dari Sean, bahkan Zea merasa puncak kepalanya basah. Posisi mereka saat ini membuat Zea tak bisa melihat Sean yg pasti tengah menitihkan air matanya, Zea hanya pasrah dalam dekapan Sean. Lengan kokoh itu memeluk pinggang Zea begitu erat dengan posisi kepala Sean yg bertumpu di atas kepala Zea, membuat momen mereka berdua begitu sempurna.

" Ku mohon, kali ini berjanjilah untuk tak sedikitpun jauh dariku agar aku bisa melindungimu. Aku pasti akan mati jika melihatmu dalam bahaya lagi dan sedangkan aku tak bisa melindungimu, tapi kali ini tidak lagi. Aku bersumpah akan melindungimu semampuku. Sayang, tak tahukah kau bahwa kau adalah jantungku jadi jangan berada jauh-jauh dariku karena aku tak bisa berada jauh darimu. Sebagian pria selalu berkata pada wanitanya bahwa wanita adalah tulang rusuknya tapi itu bukanlah aku karena aku menganggapmu sebagai jantungku, kau bukanlah tulang rusukku melainkan sebagi jantungku. " ucap Sean tanpa ada kebohongan sedikitpun, ia jujur.

Zea yg mendengar perkataan Sean panjang lebar hanya bisa memeluk erat tubuh Sean. Zea terisak dalam pelukan Sean yg selalu membuatnya nyaman. Zea menyukai apapun yg ada dalam diri Sean, baik itu tubuh, tingkah konyol, sentuhan dan paling Zea sukai dari Sean adalah aroma tubuhnya ketika Zea memeluknya erat seperti sekarang ini. Apapun yg ada dalam diri Sean itu hanya untuknya, miliknya seorang dan itu sudah menjadi hak mutlak yg tak bisa di ganggu gugat. Tak ada yg boleh mengambil Sean darinya sekalipun itu Deliora dan ketika ia mengingkat nama wanita licik itu membuat darah Zea langsung mendidih.

Zea melepas pelukannya dan ia sedikit menjauh dari Sean, lalu Zea dengan sengaja mengecup bibir Sean penuh cinta. Setelah itu Za membisikkan sesuatu yg membuat Sean tersenyum senang. " You are mine! Apapun yg sudah menjadi milikku itu berarti hakku dan tak akan aku biarkan wanita iblis itu menyentuh milikku walau hanya seujung rambutpun. Aku bersumpah akan membunuh wanita iblis itu dengan tanganku jika dia berani menyentuhmu dan aku pastikan sumpahku menjadi kenyataan saat setelah aku keluar dari tempat ini! " ucap Zea tegas.

Di tariknya tubuh Zea dan setelah itu Sean menautkan bibir mereka untuk menyesapi momen hari ini. " Yes baby, I'm yours! Lakukan apa yg ingin kau lakukan sayang, kau boleh membunuhnya dan pastikan hama pengganggu itu mati. " bisik Sean tepat di bibir Zea dan dukungan penuh darinya membuat hati Zea bergemuruh. Ia saat ini tengah bersemangat dan itu sungguh membantu Zea untuk tidak lagi takut dengan apapun.

Vampire Wars [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang