Chapter 29 : Jeritan Hati Dan Kejujuran

10.9K 580 97
                                    

Sean dan Zea kini telah berada di kerajaan Ruthven. Mereka baru saja tiba dan kedatangan mereka berdua langsung di sambut baik oleh para pelayan kerajaan. Sean tiba sembari mengendong tubuh Zea dalam gendongannya dan hal tersebut membuat para pelayan kerajaan menatap ke arah rajanya itu dengan kening berkerut heran namun mereka tak ada yg berani bertanya. Tanpa pikir panjang, Sean membawa tubuh Zea masuk kedalam kamar agar gadisnya bisa beristirahat sedangkan Sean sendiri juga membaringkan tubuh di samping Zea dengan tangan kanannya terlentang untuk di jadikan sebuah bantal dan yg kiri untuk memeluk tubuh Zea agar lebih mendekat dengan tubuhnya.

" Tidurlah sayang dan aku akan menjagamu sampai kau bangun. " Sean berkata sembari mengecup kening Zea penuh kasih sayang. Sean mengeratkan dekapannya agar Zea merasakan kenyamanan dalam tudurnya. Perlahan namun pasti mata Zea mulai terpejam tatkala kantuk menyerangnya dan membuat gadis itu pada akhirnya tertidur dalam dekapan Sean. Tak ada hal yg lebih menyenangkan bagi Sean selain menjaga dan juga memperhatikan gadis yg di cintai Sean tertidur dalam dekapannya.

Matanya terus menelusuri lekuk wajah Zea yg kini tertidur pulas dalam dekapanya. Sean tersenyum tatkala ia mengingat bahwa dialah satu-satunya pria yg bisa menyentuh tubuh gadis di cintainya bahkan ia telah melihat setiap inci tubuh Zea. Di belainya wajah Zea menggunakan ibu jari tanganya dengan mata teduh lalu Sean berbisik tepat di telinga Zea.

" Aku akan selalu menjadi pria mesum bahkan juga pria konyol hanya untuk melihatmu tertawa. Senyuman di wajahmu bagaikan hembusan nafasku dan tawamu bagaikan detak jantungku yg tak akan apernah bisa terpisahkan. Kau akan selalu menjadi pemilik hatiku, menjadi satu-satunya yg aku cintai dan kau akan menjadi alasanku bertahan hidup di dunia terkutuk ini. Kau sangat berarti untukku bagaikan cahaya yg akan selalu menjadi penerang di setiap langkah yg ku ambil. " bisik Sean parau dengan beruraian air mata yg jatuh mengenai wajahnya.

Tak akan pernah ada yg bisa menggantikan posisi Zea dalam hatinya. Gadis itu akan selalu menjadi satu-satunya pemilik hati dan tubuhnya. Apapun yg terjadi ia akan selalu melindungi dan tak akan pernah meninggalkan gadis yg sangat di cintainya. Zea sangat berarti bagi Sean, bila suatu hari nanti Zea tak ada maka Sean juga akan tiada. Hidupnya kini seakan telah menyatu dengan matenya. " Apapun yg terjadi nanti, tetaplah bersamaku. Menjadi penerang di setiap langkahku. " gumam Sean.
Zea mendengar bisikan samar di telinganya namun karena kantuk yg tak bisa ia tahan, membuatnya tetap menutup mata dan enggan membukanya.

●●●●🌷●●●●

Beberapa jam telah berlalu dan kini Sean mengajak Zea untuk kembali ke kerajaan Lioncourt. Ia telah siap menjelaskan kejadian tentang perbuatannya semalam. Sean bahkan tak peduli dengan respon Zeldric dan Zee nantinya saat setelah ia menceritakan apa yg telah terjadi semalam. Lebih cepat itu lebih baik, begitu pikir Sean. " Apa kau siap sweetheart. " kata Sean sembari mengusap pipi Zea dengan senyuman di wajah tampannya. Zea membalasnya dengan menganggukkan kepala.

Sean menatap ke arah tangan kanannya sembari berkata. " Tetaplah menjaga istana kerajaan ini selagi aku tak ada dan jangan pernah lengah dalam penjagaan. " kata Sean tegas kepada Tavros dan membuat pria tersebut hanya menganggukkan kepalanya patuh tanpa berani membantah.

Tavros menekuk satu lututnya sembari berkata. " Yes my lord. " jawab Tavros singkat dengan memberi hormat kepada raja dan ratunya yg akan pergi ke tempat kerajaan Lioncourt. Tavros tahu bahwa akhir-akhir ini sang raja seringkali pergi meninggalkan kerajaan Ruthven hanya untuk berada di sisi calon ratunya. Sean tak akan pernah nyaman jika ia berada jauh dengan Zea, apapun yg terjadi Zea akan tetap berada di sisinya. Begitulah pinta Sean.

Setelah mengatakan hal tersebut, Sean mengendong tubuh Zea dan melesat pergi menuju kerajaan Lioncourt. Jangan heran jika Sean selalu saja menggendong tubuh Zea seperti saat ini karena ia tak akan pernah membiarkan gadis yg di cintainya berjalan sendiri. Ia melesat cepat ke arah tempat yg menjadi tujuannya, ia meloncati berbagai pohon besar agar segera sampai di kerajaan Lioncourt. Zea terus mengeratkan pegangannya pada leher Sean sembari sesekali menyembunyikan wajah di ceruk leher Sean dan menghirup dalam aroma tubuh pria yg di cintainya.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now