Chapter 49 : Kembalinya Sean Dan Zea

5.5K 441 34
                                    

Sean dan Zea berhasil keluar dari lembah kematian. Mereka berdua tersungkur di atas tanah dengan posisi telungkup. Sungguh pendaratan yg sangat buruk. Sean menggeram sedangkan Zea masih tetap memejamkan mata. Portal yg tadi menghisap tubuh mereka benar-benar membuat Sean kesal.

" Portal sialan! " desis Sean kesal. Pria itu menggeram lagi sembari bangkit dari tersungkurnya. Sean segera mendekati Zea yg pingsan. " Aku tak akan lagi menggunakan portal sialan itu dan lain kali aku akan lebih memilih melesat cepat dengan menggunakan kekuatan vampire milikku dari pada harus menggunakan sebuah portal dan mendarat seperti tadi! " kesalnya.

Gerutuannya mengundang tawa seorang wanita yg ternyata sedari tadi memperhatikannya. Dengan cepat, Sean menoleh ke sumber suara wanita itu berasal dan saat tahu siapa wanita yg tertawa itu. Sean langsung saja menajamkan matanya. Aura mengerikan milik Sean membuat tawa wanita itu terhenti.

Eowyn menundukkan kepalanya takut. Sekarang ini perasaan Sean benar-benar buruk. Eowyn tahu bahwa semua itu karena gadis yg di cintainya tak sadarkan diri. Ia tahu bahwa di balik tatapan mata tajamnya itu tersirat kesedihan yg mendalam. Luka itu tersembunyi dengan baik dan hanya pria itu yg tahu seberapa sakitnya ia.

Tanpa Eowyn sadari, Sean telah pergi dari hadapannya. Eowyn hanya menatap punggung Sean hingga pria itu benar-benar tak terlihat lagi.

" Semoga saja Zea baik-baik saja. " gumamnya kepada dirinya sendiri karena memang tak ada orang di sekitarnya. " Sebenarnya aku tadi berniat menanyakan keadaan Zea tapi kenapa justru tawa yg keluar dari mulutku! " dengusnya kesal.

Sedangkan di sisi lain, Sean terus melesat tanpa henti sembari sesekali melirik ke arah gadisnya yg berada di gendongannya. Sean menggeram kesal ketika mencoba untuk membangunkan gadisnya tapi hasilnya nihil. Zea tetap saja asyik memejamkan matanya dan hal itu membuat Sean khawatir.

Tapi tiba-tiba saja Sean berhenti mendadak. Pria itu seolah sadar akan sesuatu. Entah kenapa, Sean justru melukai bibir bawahnya sendiri hingga berdarah. Setelah itu ia mendekatkan wajahnya ke wajah gadisnya. Sean bermaksud memberikan energi kepada tubuh gadisnya agar tak semakin buruk.

Sean sadar bahwa sedari mereka berada di lembah kematian. Zea ataupun dirinya sama sekali tak meneguk darah untuk energi di dalam tubuh mereka. Apalagi Zea menggunakan mata gold miliknya untuk membunuh musuh dan hal itulah yg kemungkinan membuat Zea pingsan seperti sekarang ini.

Dengan mencium bibir gadisnya dan memasukkan perlahan-lahan darahnya sendiri untuk memberi energi cukup agar tubuh gadisnya bisa bertahan sampai ia berhasil membawanya kembali ke istana. Sekarang ini, Sean percaya bahwa darahnya itu cukup membantu. Meskipun tubuhnya sendiri juga membutuhkan energi tapi tetap saja yg terpenting hanya gadisnya seorang.

Setelah di rasa cukup, Sean menjilat kembali sisa darahnya sendiri yg ada di sudut bibirnya. Sean lalu mengecup sekilas bibir gadisnya, sembari berbisik lirih. " Bertahanlah sebenar lagi sayang. Aku akan membawamu secepat mungkin, kembali ke kerajaan!. "

Setelah itu, Sean kembali melesat secepat mungkin menuju ke arah kerajaan Lioncourt. Selama dalam perjalanan, ia terus-menerus memantau kondisi gadisnya agar tetap baik-baik saja dan Sean lega bahwa kondisi tubuh Zea kembali normal. Meskipun kemungkinan besar gadisnya itu membutuhkan darah segar yg banyak untuk bisa mengembalikan energi tubuhnya seperti semuala. Begitu juga Sean.

Kondisi tubuhnya kini juga benar-benar lemah karena kekurangan energi dan hal itu membuat mata Sean semakin buram. Meskipun begitu, ia tetap melesat membelah jalanan yg ia pijak. Kekhawatiran Sean tentang gadisnya melebihi kondisi tubuhnya sendiri. Apapun yg terjadi, ia harus segera pulang.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now