Chapter 48 : Sebuah Harapan

5.8K 458 36
                                    

" Apa yg terjadi? " Raven tiba-tiba saja datang menghampiri Zeldric, Javier, Ciel dan Irish.

Raven menatap ke arah adiknya iba. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Irish dan baru saja. Raven bermaksud mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba saja Irish jatuh tak sadarkan diri. Semua yg melihat kejadian itu sontak terkejut. Terutama Javier yg memang ayah Irish.

" Irish! " Javier memekik sembari menepuk-nepuk pipi putrinya tapi gadis itu tetap tak membuka matanya. " Bangun nak. Jangan membuat kami semua khawatir. "

Victor dan yg lainnya datang, menghampiri mereka. Sedangkan, Julius masih saling menyerang dengan Deliora. Wanita licik itu akan mendapatkan hukuman yg tepat sesuai perbuatannya hari ini. Julius menatap tajam Deliora yg membalasnya dengan tatapan mengejek. Seharusnya, ia sadar bahwa sedari awal adiknya tak pernah mengangapnya ada. Julius merasakan sesak di hati kecilnya.

" SADARLAH DELIORA!! Semua yg telah kau rencanakan hanya akan membawamu kepada penyesalan dan kematian tak berarti. Terima kenyataan yg ada dan lupakanlah dendam di dalam hatimu. Semua itu jauh lebih baik, dari pada mati sia-sia hanya demi membalaskan dendam yg tak berarti apapun!. " teguran Julius sama sekali tak di gubris Deliora. Hati dan pikiran Deliora seakan telah mati. Kini yg ada hanya kehinginan membalas dendam.

" JANGAN MENCAMPURI URUSANKU BRENGSEK!!! " bentak Deliora kepada Julius. " Kau bukanlah orang penting bagiku. Jadi, berhenti ikut campur dan menjauhlah dari kehidupanku! "

Hati Julius mencelos ketika kata-kata tajam itu menusuk tepat di relung hatinya. Tanpa perasaan, Deliora pergi begitu saja. Julius menyerah. Pria itu tak sanggup lagi untuk menyadarkan adiknya.

" Sudahlah, kau tak perlu merasa frustasi seperti itu. Wanita iblis itu tak pantas menjadi adikmu! " suara tegas seseorang menyentak lamunan Julius tentang adiknya. " Biarkan wanita iblis itu bermain-main dengan kematian yg telah ia buat tanpa ia sadari. Aku harap saat kematiannya tiba nanti, kau tak akan mengulurkan tanganmu untuk menolongnya dari takdir. "

Julius menolehkan pandangannya dan seketika itu juga, ia melihat Leon berdiri di sampingnya. Leon menatap ke arah dimana Deliora menjauh dan menghilang di balik pepohonan rimbun. Tatapan sinis terlihat jelas di mata Leon yg kini memancarkan kobaran kebencian yg di tunjukkan untuk Deliora.

Julius hanya bisa menghela nafas kasar. " Tentu saja! Aku tak akan lagi peduli dengannya walaupun harus kehilangan satu anggota keluarga lagi. Bukankah tadi kau mendengarnya sendiri bahwa dia melarangku untuk ikut campur!. " dengus Julius dan segera melesat pergi, meninggalkan Leon yg kini tengah terkekeh. Setelah itu, Leon mengikuti langkah Julius yg pergi melesat menghampiri Zeldric dan Javier.

" Apa yg terjadi? " Julius bertanya saat setelah tiba di hadapan Zeldric dan Javier. Julius menatap Irish yg terbaring tak sadarkan diri di pelukan Javier. Ada yg tak beres, begitu pikir Julius tentang keadaan yg terjadi kepada Irish. " Apa putrimu baik-baik saja? Tapi kalau di lihat dari kondisinya yg tak sadarkan diri seperti itu. Jelas sekali bahwa putrimu sedang tak dalam kondisi baik. "

Javier mengacuhkan ocehan Julius yg menurutnya tak penting untuk di jawab. Javier menatap Zeldric yg sudah mengangkat tubuh istrinya. Kondisi Ciel juga sama buruknya dengan Irish. Tapi kondisi Irish terlihat jauh lebih memperihatinkan dari kondisi yg di alami Ciel.

" Kondisi putriku memburuk Ric. Aku akan membawanya kembali ke kerajaanku. Putriku membutuhkan perawatan serius. " Javier menatap Zeldric dengan pandangan sendu. Tatapannya itu tersirat akan luka dan duka lara. " Kau tahu, kekuatan yg di gunakan putriku sangatlah berbahaya. Tapi demi melindungi putramu yg sangat di cintainya, putriku rela mempertaruhkan nyawanya. Aku tak pernah sekalipun melihatnya menggunakan sisi kekuatan gelap dalam dirinya. Tapi, hari ini aku melihatnya demi melindungi pria yang di cintainya dan orang-orang di sekitarnya. "

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now