Chapter 14 : Penjelasan

9.3K 677 22
                                    

Dengarkan lagu di atas ya, lagu itu menggambarkan hati Sean saat terluka karena cinta.

Mereka segera meninggalkan tempat tersebut tanpa mengikuti pestanya terlebih dahulu. Mobil mereka melaju dengan kencang menembus jalan setapak yg terlihat sepi, hening dan begitu gelap. Tak ada percakapan yg terjadi di antara mereka, hanya saling terdiam sembari larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Sean melirik sekilas gadis itu yg sedari tadi terdiam tanpa bertanya apapun padanya dan hal itu membuat hati Sean tak tenang. Pria itu merasakan kejangalan yg terjadi pada Zea dan ia tahu apa sebabnya, dalam hati ia berharap agar Zea tak membencinya karena telah menyembunyikan sesuatu yg bahkan terbongkar bukan dari mulutnya sendiri malainkan dari wanita masa lalunya.

" Bertanyalah dan jangan memendamnya dalam hatimu? " pinta Sean lembut.

Pria itu tak mau jika Zea terlalu larut dalam perkataan Deliora di pesta tadi. Zea masih tetap bungkam sembari mengalihkan pandangannya keluar jendela, gadis itu terlihat kesal namun ia enggan mengeluarkan kata-kata. Merasa di abaikan maka dengan tiba-tiba ia menepikan mobilnya di pinggir jalan, matanya menatap Zea serius menuntut pertanyaan yg akan di lontarian gadisnya.

" Pulang sekarang! "

Bukanya bertanya, Zea malah memintan agar Sean melajukan mobilnya untuk segera pulang. Hatinya kacau dan berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikirannya, mungkin berendam dalam air hangat di malam hari akan meredakan pikirannya yg sedang kacau namun harapannya menguap entah kemana karena saat ini pria di sampingnya enggan bergerak sedikitpun.

" Bisakah kau mendengarkan penjelasanku dan jangan pernah menyimpulkan masalah tanpa tahu kebenarannya. " kata Sean tegas membuat mood Zea semakin memburuk, ia merutuki setiap kata-kata yg keluar dari mulut Sean tanpa mau melihat wajah pria itu sedikitpun.

Masalah yg terjadi malam ini membuat Sean tak bisa mengendalikan pikirannya sendiri dan ke adaan semakin memburuk tatkala ia melihat gadisnya terluka. Belum lagi perkataan wanita iblis itu pada Zea, membuatnya terpaksa harus mengatakan kebenaran sebelum gadis itu marah.

Sean menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan, matanya terlihat serius dengan posisi tubuh menghadap ke arah Zea yg tengah menatap keluar jendela tanpa memperdulikan perkataan Sean. Sean yg melihatnya hanya bisa menghembuskan nafas berat sebelum akhirnya ia membuka cerita lama yg tak berarti apapun.

Sean mulai bercerita dari mula ia bertemu dengan wanita iblis yg telah menjadi matenya dan berkhir teradis. Pria itu dengan sabar menceritakan semuanya tanpa ada kebohongan sedikitpun bahkan ia menceritakannya secara detail. Zea hanya terdiam sembari mendengarkan penjelasan Sean dan sesekali ia akan mengerutkan dahi atau bahkan menggeram karena kesal.

Flashback On

Seorang pria berambut silver, bermata grey dengan santainya berjalan mendekati wanita cantik. Pria itu tak henti-hentinya menyunggingkan senyum yg terukir di wajah tampannya. Ia berhenti tepat di depan wanita yg tengah menatap ke arahnya dengan pandangan tak terbaca.

Tangannya terulur menarik pinggang wanita itu agar lebih dekat dengannya dan tanpa basa-basi lagi, ia menyeruakkan wajah ke ceruk leher mulus wanita itu. Wanita itu adalah matenya yg telah lama ia cari namun entah kebapa matenya terdiam dan enggan membalas pelukannya.

Hanya beberapa detik saja ia merasakan kebahagiaan dalam hatinya dan dengan mudahnya kebahagiaan itu lenyap begitu saja di gantikan dengan luka yg tak akan pernah bisa hilang.

" APA YG KAU LAKUKAN HAH! "

Wanita itu berteriak marah hingga membuat pengunjung cafe tersebut melihatnya dengan pandangan bertanya-tanya. Pria itu adalah Sean, ia baru saja menemukan matenya yg bernama Deliora namun harapannya tak sesuai angan.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now