Chapter 25 : Penyesalan

9.5K 656 62
                                    

Sean kini telah berada di kerajaan Lioncourt dengan membawa tubuh Zea dalam gendongannya. Tubuhnya bergetar tatkala meletakkan tubuh Zea yg penuh luka di atas ranjang. Perasaan bersalah menyeruak dalam hati Sean, air matanya kembali jatuh saat melihat gadis yg di cintainya terbaring tak sadarkan diri.

Dan tak lama kemudian seorang tabib wanita datang mengobati Zea yg tengah terluka parah, sedangkan Zee juga meletakkan tubuh Irish di kamarnya. Mereka berharap bahwa gadis yg mereka cintai kembali sadar namun kenyataan terlalu menyakitkan bahkan mereka tak peduli dengan luka mereka sendiri.

" Maafkan aku yg tak tepat waktu menyelamatkanmu sayang. " gumam Sean lirih, pria itu terlihat cengeng jika mengenai keadaan atau bahkan keselamatan Zea namun ia tak peduli dan yg ia pedulikan hanyalah Zea kembali sadar saat ini juga.

Zee pun juga merasakan hal sama, pria itu sedari tadi merutuki dirinya sendiri karena tak berhasil melindungi kedua gadis yg sangat penting buatnya. " Maafkan aku yg tak berhasil membawamu pulang dengan selamat sayang. " gumam Zee pilu " Ku mohon sadarlah jangan membuatku takut Irish. " Zee mencium kening Irish dengan air matanya yg mengalir melalui wajah tampannya.

Tabib telah mengobati luka Zea dan Irish namun kedua gadis tersebut enggan membuka mata. Tabib itu berkata bahwa mereka kelelahan akibat pertarungan tanpa henti yg mengakibatkan mereka tak sadarkan diri seperti saat ini. Perkataan tabib itu bagaikan genderam kematian yg membuat mereka berdua seketika jatuh lemas saat itu juga.

" Aarrgghhh berengsek!!! "

Teriakkan kedua pria tersebut mengelegar dalam seluruh istana meski mereka berdua berbeda ruangan namun kenyataannya apa yg mereka rasakan sangatlah sama. Hati seorang pria yg terluka tatkala melihat matenya terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang dan mereka tak tahu kapan kedua gadis tersebut akan membuka mata mereka.

Tok.. Tok.. Tok

" Apa kami boleh masuk ke dalam. " perkataan seorang pria dari luar kamarnya membuat Zee tersadar dari keterpurukkannya.

Zee meneggakkan badannya sembari berkata. " Masuklah. " setelah mengatakannya tak lama kemudian pintu ruangan tersebut terbuka lebar, menampakkan dua orang yg tengah memasang wajah paniknya.

Mereka adalah Javier dan Lorein yg baru saja datang sehabis dari pertempuran menyangkut kedua gadis tak sadarkan diri di atas ranjang. Mereka terpaku saat setelah melihat kondisi putrinya dan seketika itu juga tubuh Lorein jatuh terduduk di atas lantai kamar yg bernuansa kuno. Kini dalam kebiusan malam hanya akan terdengar isak tangis beberapa orang yg tengah terpukul dengan kondisi kedua gadis yg sangat mereka sayangi.

Hal sama juga di alami Zeldric dan Ciel yg tengah terpukul saat setelah melihat kondisi Zea yg kemungkinan tak akan sadarkan diri untuk waktu lama. Entahlah mereka tak tahu kapan putrinya akan sadarkan diri yg jelas tubuh Zea saat ini dalam kondisi tidak baik atau bahkan sangat lemah.
Duka lara, penyesalan bahkan juga dendam kini menyelimuti kerajaan Lincourt. Tak ada canda tawa di sana dan yg ada hanyalah isak tangis kepiluan semua orang.

" Hiks... pu.t.ri.ku... "

Ciel menangis membuat Zeldric memeluk erat tubuh istrinya itu untuk memberikan kekuatan agar tidak terpuruk terlalu dalam. Pria itu mengepalkan tangannya erat-erat dan bersumpah pada dirinya sendiri bahwa ia akan membuat perhitungan terhadap mereka yg telah membuat putrinya tak sadarkan diri seperti saat ini dan wanita iblis itulah penyebabnya.

Jika saja wanita itu tak menghadang jalan Sean dan Zee maka putrinya tak akan dalam kondisi seperti ini. Kebencian menyeruak dalam dirinya bahkan Sean juga merasakan hal sama. " Tenanglah sayang putri kita akan baik-baik saja, dia gadis yg kuat. " kata Zeldric mencoba menghibur istrinya yg masih saja menangis.

Vampire Wars [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang