Chapter 56 : Akankah Semuanya Berakhir?

7.7K 392 115
                                    

Di sebuah ruangan dalam gelap, tersorot cahaya bulan yg terang menemani kesunyian kala malam itu. Sesosok pria beriris semerah darah tengah berdiri bersedekap dada sembari memandang keluar jendela.

Gurat lelah menghiasi wajahnya yg rupawan. Sekalipun ia sudah bukan lagi muda tetap saja wajah tampannya masih melekat dalam dirinya.

Pintu ruangan terbuka tiba-tiba, disana berdiri seorang wanita yg masih terlihat cantik. Wanita itu dengan anggun ia mendekati sang pria dan memeluknya dari arah belakang. Di ciuminya punggung sang pria, mengendus aroma yg ia sukai. Tangan sang pria terjulur, meraih lembut jemari lentik sang wanita dan menariknya ke dalam dekapan hangatnya. Suasananya begitu pas untuk mereka berdua.

" Apa yg kau pikirkan? " Bisik Ciel di telinga Zeldric. Ia bersandar di dada bidang suaminya yg nyaman dan hangat. Begitu menenangkan.

Zeldric mengecup puncak kepala Ciel lembut. " Tak ada sayang. Aku hanya sedikit berpikir. " balasnya.

Ciel mendongak menatap Zeldric penuh selidik. " Apa kau sedang memikirkan masalah tadi hum? "

" Hmm... aku hanya berpikir ingin mengakhiri semuanya? " katanya.

Ciel mengangguk. " Aku mengerti, hanya saja akan sangat sulit. Kau tahu, musuh kita memiliki ambisi kuat dan mempersulit semuanya! Jangan terlalu berpikir keras. Aku tak suka itu!! " tegurnya membuat Zeldric terkekeh dan Ciel melotot.

" Aku serius!! "

" Hmm... aku tahu. "

Ciel menggesekkan wajahnya di dada bidang Zeldric, menghirup tubuh meskulin suaminya dalam-dalam. Zeldric hanya diam sambil memperhatikan tingkah istrinya. Berduaan dengan istrinya sejenak membuat beban di pundaknya itu terangkat. Ketenangan inilah yg ia cari, tak ada yg lain.

" Kau lelah dengan kehidupan ini? " Ciel mendongak menatap manik mata Zeldric sendu. Zeldric hanya menghela nafas. Pria itu tak tahu apa yg harus ia katakan pada istri tercintanya. " Sepertinya aku tahu jawabanmu, karena aku pun juga merasakannya. Hidup ini tak adil, bukan? Semua orang berpendapat bahwa kehidupan ini seperti roda yg berputar. Tapi di mataku tidak begitu. Kehidupan ini justru mirip gelas kaca. Sedikit saja kau salah melangkah maka, hancur sudah! "

Zeldric tersenyum tipis. Ternyata pemikiran Ciel sama dengannya. " Hmm... tak selamanya roda akan terus berputar. Bergerakpun sulit jika jalan yg di pijak salah. Bukan roda yg menentukan jatuh, bagun kehidupan tetapi kau sendrilah yg memilih perputaran rodanya. Tak tahukah, kita bagaikan gelas kaca rapuh yg mudah hancur! " Zeldric mengecup bibir Ciel penuh cinta.

Ekspresi raut wajah Ciel seketika berubah menjadi murung. Zeldric mengusap lembut bahu telanjang istrinya karena memang Ciel hari ini memakai dress hitam terbuka di bagian bahu. Ciel berpikir saat semua orang beranggapan bahwa kehidupan akan berputar seperti roda, terkadang di bawah bahkan juga bisa sebaliknya. Namun, Ciel justru beranggapan bahwa semua itu salah.

" Lalu, apa yg akan kita lakukan? Bagaimana caranya mengakhiri semua ini. Aku lelah Ric, kenapa kehidupan kita selalu saja begini? Aku ingin sekali beristirahat dan menghabiskan waktu berdua saja bersamamu. Mengukir kenangan sebanyak mungkin sebelum mata ini tertutup rapat dan tidak akan pernah terbuka lagi! " keluh Ciel. Wanita itu terisak, memeluk erat tubuh Zeldric. Mengutarakan apa yg ia pendam dalam hati, seorang diri. " Aku takut hiks.. anak kita- "

"Ssstt... tenanglah! Jangan pernah mengatakan sesuatu yg menyiksa hatimu dan berhenti memikirkan sesuatu yg kau takutkan. Biarkan Aku saja yg berusaha semampuku melindungimu, Zee dan juga Zea " potong Zeldric cepat, sebelum Ciel menyelesaikan perkataannya. Tak ada yg tahu masa depan. Makhluk di bumi, hanya mampu menjalani tanpa bisa menentukan takdirnya sendiri.

Vampire Wars [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt