#1

14.1K 654 9
                                    





-••-

Dirinya terlelap dalam tidur. Malam yang selalu sunyi baginya, membuatnya putus harapan. Seorang gadis baik yang harus menahan beban luka batin, hati dan bahkan jiwanya. Di sebuah ruangan yang begitu gelap tanpa ada pencahayaan sedikitpun.

Matanya mengerjap merasakan adanya cahaya yang datang. Dia tak bangkit dan hanya berbaring. Cahaya itu semakin dekat, dia takut. Dia mulai bangkit dan menekuk lututnya, menyembunyikan rasa takutnya di sana. Sungguh aneh, dia takut pada sebuah cahaya. Kenapa? Kejadian dua tahun lalu yang membuatnya takut pada cahaya. Bukan hanya cahaya, sesuatu yang terang pun dia takut.

Cahaya itu padam. Seseorang yang membawa cahaya itu tahu bahwa seorang di depannya ini sangat takut dengan cahaya. Pria yang datang itu mendekat, menepuk bahu si gadis agar dia tak lagi menyembunyikan wajahnya.

"Yumi?"

Gadis bernama Yumi itu menoleh. Menunjukkan wajahnya pada pria di hadapannya ini. Pria yang menyebabkan dirinya menjadi seperti ini. Gadis bernama Yumi itu mundur, berusaha menjauh dari pria di hadapannya. Dia takut, dia takut akan disakiti lagi.

"Pergi! Pergi!" Dia berteriak sambil membentak. Dia tak ingin pria itu mendekat dan menyakitinya lagi. Namun, si pria malah semakin mendekat. Baru beberapa jam yang lalu dia meluapkan emosinya pada Yumi. Memukulnya berkali-kali sampai Yumi jatuh pingsan. Kini dia datang lagi, entah untuk apa tujuannya datang.

"Hei, kau ingin aku memukulmu lagi?" tanya si pria. Yumi diam tak menjawab, dia menatap pria itu takut.

"Mendekatlah, aku ingin bicara padamu."

Yumi sudah mulai tenang, tapi dia tak mendekat dan tetap pada posisinya. Si pria tersenyum, senyum yang selalu ia tunjukkan sebelum memukul Yumi.

"Aku ingin mengatakan, bahwa kau akan tinggal lebih lama lagi di tempat ini." Pria itu tersenyum lepas. Yumi kembali didatangi rasa takut, karena tatapan pria itu benar-benar tajam seperti tadi.

Pria itu berdiri, menyalakan senter yang dia bawa. Dia tahu Yumi sangat takut dengan cahaya, tapi itu adalah caranya bermain dengan Yumi. Yumi yang merasakan cahaya itu menusuk langsung tubuhnya, dia berteriak seperti orang gila.

"Argh ... ! pergi! Pergi!!" teriaknya.

Si pria tersenyum lagi. Dia mematikan senternya dan memanggil pelayannya.

"BERIKAN MAKANANNYA PADAKU!" teriaknya memerintah. Tak lama, satu pelayannya datang dengan membawakan sepiring roti dan juga susu. Pelayan itu pergi setelah memberikannya.

"Ingin kusuapi?" tawarnya dengan suara yang sangat manis dan lembut. Yumi tidak menjawab, dia masih takut jika cahaya itu datang lagi.

Karena Yumi tak kunjung bicara, akhirnya pria itu meletakkan makannya di sana. Dia masih punya banyak urusan dan harus diselesaikan hari ini juga. Dia berpesan pada Yumi agar memakan makanannya.

"Habiskan makanan ini, dan aku akan segera kembali. Jangan sampai aku memukulmu lagi karena kau tidak habiskan makanan ini, mengerti?!"

Yumi diam. Si pria segera pergi dan menutup pintunya dengan keras. Ya, inilah yang selalu Yumi alami. Memang benar dia diberikan makanan yang layak, namun tak ada sedikitpun niat baginya untuk menghabiskannya. Mungkin Yumi hanya akan minum susu saja.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang