#18

3.6K 301 6
                                    


—🍂—


Ini adalah hari terakhir Yumi berada di rumah sakit. Tepatnya, sore nanti ia akan kembali pulang ke rumahnya. Ralat! Rumah Jeon Jungkook, suaminya. Tepat di hadapannya, sebuah sungai yang amat sangat cantik. Hening yang begitu menenangkan hati juga jiwanya. Embusan angin yang menerpa wajahnya, juga menerbangkan beberapa helai rambutnya.

Matanya fokus menatap sang pria, yang sejak tadi melempar kerikil kecil di sungai. Duduk di kursi rodanya, sesekali ia ikut melemparkan kerikil kecil itu.

"Apa kau tidak lelah?" Yumi mulai bertanya. Jungkook masih belum bersuara, masih terlalu fokus melempar kerikil tersebut. Sesekali menendang kakinya seperti seorang yang sedang kesal.

Yumi mengerutkan dahinya, berdiri dan berjalan menghampiri Jungkook. Setelah sampai, ia menatap sungai di depannya.

"Kupikir kau sedang baik-baik saja, tapi ternyata aku salah!"

Jungkook menghentikan aktivitasnya melempar kerikil, menoleh pada Yumi dan menunjukkan raut wajah bingungnya.

"Seseorang biasanya akan melakukan hal yang tidak masuk akal, untuk menutupi masalahnya. Maksudku, kenapa kau melempar kerikil kecil itu? Apa sedang ada masalah?" Yumi menjelaskan sekaligus memberi pertanyaan. Jungkook diam, hanya menatap sungai tersebut dengan tatapan yang ia sembunyikan kebenarannya.

Memang. Terkadang harus seperti itulah orang menyembunyikan masalahnya. Melempar kerikil kecil di sungai, mungkin memiliki arti melampiaskan masalah itu dan berusaha membuangnya. Namun jika kerikil kecil itu bisa mengambang, berbeda arti. Jika kerikil tersebut masih mengambang, padahal sudah dilemparkan di sungai. Sama seperti sebuah masalah, jika menurutmu masalah itu hilang, namun ternyata masih terlihat jelas dan mengganggumu; belum menghilang.

"Aku tidak merasa diriku memiliki masalah. Karena bagiku, semua yang terjadi dalam hidupku sama saja. Terkadang masalah itu ada, terkadang juga menghilang." Jungkook menoleh, menatap Yumi dan mulai berkata, "Tidak perlu khawatir! Masalahku adalah makananku, aku sudah terbiasa menikmatinya."

Yumi mendekat, menatap wajah Jungkook dengan sedikit mendongak karena jarak tinggi badan yang menghalanginya. "Tapi siapa pun bisa memiliki masalah, dan setiap orang memiliki cara sendiri untuk melupakan masalahnya." Jungkook berbalik menatap Yumi, memperhatikan paras cantik yang sedikit tertutup helaian rambut karena terpaan angin.

"Sama seperti aku. Banyak yang aku lakukan untuk melupakan masalah itu. Mencari tempat yang tenang, sunyi, hening tanpa suara apa pun. Di sana aku bisa menangis, tertawa, berteriak, meluapkan semuanya. Tapi hanya satu yang tidak bisa aku lupakan ketika sebuah masalah datang padaku; ayahku. Ketika sebuah masalah datang, ayahku selalu berkata padaku untuk melewatinya dengan hati yang tenang dan sabar. Tidak dengan amarah atau perbuatan gila yang akan merugikan diri sendiri. Seperti, mencoba berpikir baik tujuan dari masalah itu datang. Tapi aku tidak seperti ayahku, yang selalu sabar dan tenang dalam menghadapi apa pun. Aku egois dan keras kepala, selalu menyelesaikan masalahku dengan caraku sendiri. Tidak menguntungkan, dan malah merugikan!"

Yumi bisa merasakan, kegundahan di dalam diri Jungkook. Yumi tidak yakin masalah apa yang sedang Jungkook alami, karena memang dia tidak mengatakan apa pun.

"Katakan apa masalahmu!"

Jungkook menoleh, menatap Yumi, lalu tersenyum. Mengusap surai panjang itu lembut, memberikan senyuman termanis untuk Yumi.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang