#43

2.2K 210 22
                                    





Jeon Jungkook, berjalan sendirian di sebuah tempat yang lumayan sepi. Ia berjalan sambil mengingat beberapa hal yang sempat membuatnya hancur. Ingatan masa lalu yang begitu kelam kembali muncul mengganggunya. Ia hancur selama beberapa tahun, namun dia menyimpannya. Hanya kepada Yumi dia menunjukkan betapa hancur hidupnya.

Luka batin karena kematian orang tuanya yang didasari oleh rasa iri dan dengki dari seseorang, hingga menewaskan orang baik macam orang tua Jungkook. Tidak habis pikir dengan manusia seperti Miso. Apa yang dia dapatkan saat menghabisi ayah Jungkook, uang? Bahkan uang bisa hilang dan habis. Lagi pula, uang bisa dicari, 'kan? Lalu, mengapa Miso mencari uang itu dengan cara menghabisi nyawa seseorang?

Menyimpan perbuatannya selama bertahun-tahun, menjalani hidup dengan tenang karena tidak ada yang tahu perbuatan kejinya. Mungkin menurutnya, semua sudah berakhir. Tapi faktanya, satu orang masih hidup di dunia ini untuk mencari seseorang yang telah jahat merenggut kedua orang tuanya.

Seorang bocah kecil yang harus menyaksikan kematian tragis dari kedua orang tuanya. Kini sudah tumbuh menjadi pria hebat yang akan datang untuk membalas perbuatan pembunuh itu. Menyembunyikan seluruh kebenciannya hanya demi melancarkan rencana. Kini, ia tak perlu lagi menyembunyikan apa pun. Dia akan datang dan menghancurkan apa yang sudah membuatnya hancur.

Jeon Jungkook akan datang untuk menghancurkan Jeon Miso.











Jeon Yumi, terus menatap Davin tanpa berpindah sedikitpun. Ia tersenyum memandangi putranya yang sangat aktif ini. Dia tampan, mengingatkan Yumi kepada Jungkook.

"Ah, aku jadi merindukannya."

Mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Jungkook. Beberapa saat, namun tidak ada jawaban. Yumi mengerutkan bibirnya; cemberut. Rindu sekali dengan Jungkook yang belum mengabarinya sejak kemarin. Terhitung sudah tiga hari kepergian Jungkook ke Jepang, dan belum ada kabar dari Jungkook.

Setidaknya pria itu menelepon dan mengucap rindu pada Yumi. Tapi, tidak ada sesuatu apa pun dari Jungkook.

Yumi meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Kembali fokus pada Davin yang sedang asyik bermain bebek karet kesayangannya. Wanita itu tersenyum dan ikut bermain dengan Davin. Lucu sekali putranya itu, dia terlihat tersenyum saat tangannya berhasil mengangkat bebek karet tersebut—untuk ia makan.

"Ah, Davin-ah. Jangan gigit bebeknya. Gigimu belum tumbuh, dan gusimu akan sakit." Yumi berusaha melepaskan gigitan bebek karet tersebut dari Davin, dan berhasil. Namun setelahnya, Davin terlihat akan menangis. Yumi tidak siap mendengar tangisan Davin, dan akhirnya … bebek karet itu berada di tangan Davin lagi.

Anak pintar. Saat apa yang dia sukai kembali padanya, ia tersenyum.








Jungkook masih berada di tempat yang sama. Namun kini, ia sedang dalam perjalanan pulang. Terhitung sudah hampir tiga jam ia menghabiskan waktu di tempat tersebut. Taehyung pasti akan mengomelinya jika pulang terlambat.

Namun langkahnya tiba-tiba terhenti saat ia melihat sepasang kaki dari tiga orang yang tengah berdiri di hadapannya. Jungkook mendongak dan melihat siapa orang tersebut. Jungkook belum tahu siapa ketiganya, namun satu orang yang paling depan ini seperti pemimpinnya. Dan ia mengenakan topi yang menutupi wajahnya.

Jungkook tidak ingin bertanya siapa mereka. Karena biasanya, orang seperti itu tidak akan menjawab pertanyaannya. Jungkook terus menatap orang di depannya ini, sampai ia membuka topi yang menutupi wajahnya tersebut. Dan ….

"Paman?"

Ya, orang tersebut adalah Park Junsu. Jelas saja Jungkook terkejut, karena seseorang yang telah ia anggap sebagai pamannya sendiri, ternyata adalah orang jahat yang juga ikut menghabisi orang tuanya.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Where stories live. Discover now