#24

3.3K 278 4
                                    


—🍀—


Berkali-kali Kimberly mencoba memejamkan mata, sambil terus mencoba menahan sakit yang sejak tadi menyiksanya. Dia bergerak ke kanan sakit, bergerak ke kiri sakit, diam sakit, bergerak pun sakit.

"Akh … ini sakit sekali," ucapnya sembari menekan perutnya.

Premenstrual Syndrome, sebuah sindrome yang timbul ketika wanita mendekati masa datang bulannya. Dan apa yang biasa wanita alami saat masa ini datang adalah rasa nyeri di bagian perut bawah, suasana hati yang tidak stabil, dan semua tubuhnya terasa remuk. Benar-benar menyiksa!

Jimin yang sejak tadi berada di sofa kamarnya untuk membaca koran, merasa terganggu dengan Kimberly yang sejak tadi mengerang kesakitan karena perutnya. Akhirnya Jimin mendekat dan memberikan solusi pada Kimberly, dengan mengajaknya untuk pergi ke dokter.

"Jika itu terasa sangat sakit, lebih baik pergi ke dokter dan memeriksanya. Lihatlah, wajahmu sudah dipenuhi dengan keringat, dan juga sangat pucat. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini, aku merasa ngeri."

Kimberly menggeleng menolak. Dia tidak suka dengan bau rumah sakit yang menuriutnya tidak enak. Dia lebih memilih dokter yang datang memeriksanya tanpa harus pergi langsung ke rumah sakit.

"Aku tidak mau!" tolaknya menegaskan. Jimin sedikit tersentak, dia ingin memaksa tapi nanti Kimberly marah. Jadi, apa yang harus dia lakukan?

"Ayolah, kau benar-benar terlihat sangat buruk. Pergilah ke dokter atau lakukan sesuatu untuk meredakan rasa sakitnya," ucap Jimin lagi. Dia sangat tidak tega melihat keadaan Kimberly. Wanita itu terlihat sangat pucat dan tidak bersemangat.

Kimberly bangkit. Ia duduk dengan masih menyentuh perutnya, sesekali mengusap keringat yang mengalir di wajahnya.

"Ambilkan saja aku air hangat dan juga kain, aku akan mengompres perutku dengan itu, dan mungkin ini akan sedikit membantu." Jimin mengangguk dan segera pergi. Dia pun tidak ingin melihat istrinya dalam keadaan seperti ini. Bukankah Jimin adalah sosok suami yang baik? Ia bahkan sangat khawatir dengan keadaan istrinya saat mengalami datang bulan. Ya, seorang pria harus bersikap manis dan peduli jika wanitanya sedang datang bulan. Tidak banyak bicara dan menutut, atau wanitamu akan berubah menjadi singa dan akan menerkam dirimu hidup-hidup!

Ah … ini sangat miris, huh!

Tak lama, Jimin datang dengan membawa satu mangkuk kecil berisi air hangat, juga kain untuk mengompres. Ia duduk dan membantu Kimberly untuk duduk juga. Lalu Kimberly mulai merendam kain itu pada air hangat yang telah Jimin bawa.

"Aku saja yang mengompresnya!" Jimin meminta dengan yakin. Hal ini tentu membuat Kimberly bertanya-tanya; apakah Jimin bisa melakukannya?

Tanpa menunggu Kimberly, Jimin segera mengambil kain itu dan memerasnya. Bertanya pada Kimberly di mana dia harus meletakkan kain itu.

"Di mana aku harus mengompresnya?"

"Eum, letakkan di atas perutku. Aku akan berbaring, dan letakkan di sana."

Kimberly mulai berbaring. Membuka sebagian bajunya, dan membiarkan Jimin meletakkan kain itu di atas perutnya. Dengan pelan dan penuh hati-hati, Jimin berhasil meletakkan kain tersebut dengan baik. Kimberly memejamkan mata sejenak, mengembuskan napas dan menetralkan semuanya. Rasa sakit di perutnya sudah mulai hilang walau terkadang tiba-tiba datang.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang